A Way

206 14 0
                                    

Mobil yang mereka tumpangi sampai disebuah halaman parkir sebuah tempat yang sudah tak asing bagi Yasmin. Ya! Caffe milik kakaknya Yoongi.

Yoongi mematikan mesin mobil hitam mewahnya. Lalu ia keluar dan membukakan pintu untuk Yasmin, hal kecil yang membuatnya senang melakukan itu untuk orang yang ia cintai.

"Gumawo Yoongi-ssi."

Yasmin melangkah turun dari dalam mobil. Mereka kemudian berjalan beriringan memasuki area caffe. Seperti biasa sudah ada dua orang pelayan yang menyambut mereka didepan pintu utama. Suasa caffe itu benar-benar sepi dan tak nampak pengunjung lain. Yoongi memang sengaja menyewa caffe milik kakaknya itu untuk setiap kali bertemu dengan Yasmin.

Mereka memasuki caffe sambil memberi senyuman dan salam kepada pelayan yang bertugas. Caffe milik kakaknya Yoongi memang menjadi salah satu caffe yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun manca negara. Selain suasananya yang nyaman, pelayanan yang diberikan memang terbaik, menu yang disediakan juga bervariatif dan tentunya dibuat oleh chef pilihan terbaik.

Yoongi mempersilahkan Yasmin duduk. Pelayan pun datang membawa beberapa menu makanan. Berbeda dengan saat pertama kali datang, kali ini yang dibawakan adalah makanan Korea.

"Selamat menikmati Nona Yasmin dan Tuan Yoongi."

"Neee, gumawooo." Balas Yasmin dan tersenyum manis.

Pelayan itu kemudian melenggang pergi meninggalkan dua sejoli itu. Yasmin tidak tahu jika sejak tadi pria didepannya itu memperhatikannya dengan tatapan dalam penuh makna dan tersenyum simpul.

"Waee?" Yasmin terheran saat melihat Yoongi yang senyum-senyum melihatnya.

"Kamu manis sekali Yasmin Almahyra." Kali ini Yoongi tak lagi segan mengutarakan apa yang terlintas dalam benaknya. Senyuman Yasmin memang terlihat manis, orang-orang tak bisa mengelak dengan fakta itu. Seperti magnet, senyuman Yasmin itu menenangkan bagi setiap orang yang melihatnya. Termasuk bagi seorang Min Yoongi.

"Ya! Kau pikir senyumanku seperti gula Yoongi-ssi?" Gerutu Yasmin sambil melahap bibimbap didepannya.

"Senyumanmu lebih manis dari bentuk manis apapun yang ada didunia ini."

"Aigooo kau ini berlebihan sekali Yoongi-ssi." Yasmin melahap kembali bibimbap yang ternyata sangat lezat itu.

"Yasmin Almahyra! Apa kau lapar?" Tanya Yoongi. Melihat Yasmin melahap bibimbap lebih dulu membuatnya senang. Biasanya Yasmin bahkan menunggu Yoongi mempersilahkan lebih dulu. Yasmin terbelalak kaget mendengar itu. Ia menghentikan kunyahannya.

Yasmin sebetulnya hanya ingin mengalihkan salah tingkahnya saat Yoongi memuji dirinya. Ia juga merutuki dirinya sendiri mengapa bisa-bisanya melahap hindangan itu lebih dulu. Ini gila, batinnya dalam hati.

Yoongi tertawa kecil melihat ekspresi Yasmin.

"Makanlah yang banyak Yasmin-a. Karena saat sudah kembali ke jadwal konser, jangankan untuk makan lahap, duduk dengan tenang saja kadang sulit."

Mereka kemudian tertawa bersama-sama. Kalau dipikir-pikir Yoongi memang benar, karena saat konser semuanya benar-benar sibuk. Bisa duduk istirahat sebentar saja rasanya seperti di surga.

Obrolan itu berlanjut dengan beberapa hal tentang niatan Yoongi belajar islam. Yasmin dan Yoongi mengobrol santai sambil menikmati hidangan Korea yang lezat itu.

Yasmin menyarankan supaya Yoongi bertemu dengan salah satu Professor yang sering mengisi kajian di Seoul Central Mosque yaitu Ustadz Azhar. Karena selain beliau adalah seorang pakar dibidang akademik, beliau juga adalah salah satu tokoh agama bagi mahasiswa muslim di Seoul.

Yas & Min [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang