Guidance

198 18 0
                                    

Saat langit masih gelap Yasmin sudah terbangun, ia bangun lebih awal dari Hanna dan Eun Sok yang masih tertidur pulas. Usai solat subuh, ia menyibak tirai gorden dan membuka pintu balkon kamarnya membiarkan segarnya udara pagi masuk kedalam kamarnya.

Udara pagi itu benar-benar segar, masih belum tercampur dengan berbagai polusi dari kendaraan. Yasmin berdiri disamping pagar pembatas balkon, ia menghirup dalam-dalam udara pagi yang segar itu. Sesekali angin halus menyapu wajahnya, hal itu membuatnya sangat nyaman.

Sesekali ia memotret matahari yang mulai nampak, semburat jingganya sangat terlihat cantik. Sayang jika tidak diabadikan lewat kamera ponselnya, pikirnya. Saat sedang asik memotret, tiba-tiba Min Yoongi menelfonnya.

"Yoboseyoo."

"Nee yoboseyoo Yasmin-a. Apa kamu sudah bangun?" Tanya Yoongi

"Nee. Wae Yoongi-a?"

"A aniyo, aku hanya ingin menelfonmu. Apa itu adalah hal yang dilarang?" Suaranya terdengar seperti seorang anak yang sedang protes.

"Bukan tidak boleh Yoongi-aa." Yasmin berhenti sejenak. "Aigooo kamu ini ada-ada saja."

Diseberang sana Yoongi tertawa mendengar suara Yasmin yang terdengar kesal. "Sebenarnya aku mau minta tolong Yasmin-a, tapi aku bingung harus menyampaikannya bagaimana."

Yasmin mengernyitkan dahinya. "Wae Yoongi-aa? Katakan saja apa yang bisa aku bantu. Selama aku mampu, in syaa Allah akan aku bantu."

"Aku ingin belajar Islam Yasmin-a. Bantu aku Yasmin-a." Nada bicara Yoongi sedikit memelan, air matanya tiba-tiba jatuh begitu saja. Hatinya bergetar hebat saat menyebut Islam.

Deg, Allahu Akbar!
Jantung Yasmin seakan mau copot, ia tidak bisa berkata apa-apa usai mendengar pernyataan jika Yoongi hendak belajar Islam. Lidahnya seakan kelu, pikirannya tiba-tiba saja menjadi buntu dan tak tahu harus menjawab apa.

"Beberapa tahun terakhir, aku sangat memperhatikan tentang Islam. Saat aku pergi ke negara dengan mayoritas muslim, aku selalu menemukan ketenangan saat melihat seorang muslim. Dan apa kamu tahu Yasmin-a, saat konserku di Indonesia beberapa tahun lalu, aku selalu menangis tersedu saat mendengar lantunan suara adzan. Aku merasakan jika ini adalah jalan yang selama ini aku cari. Tapi aku tidak tahu harus mengatakan hal ini kepada siapa." Tutur Yoongi, suaranya parau dan air matanya terus mengalir saat menjelaskan kepada Yasmin.

Saat itu Yasmin hanya bisa mengucapkan hamdalah dan mengucapkan Allahu Akbar dalam hatinya. Yasmin tidak pernah menyangka akan mendengar kalimat itu terucap dari mulut seorang Min Yoongi. Tapi ia ingat jika hidayah itu akan Allah turunkan kepada siapapun yang dikendaki dan diberikan kepada dia yang mencari jalan mengenal Allah. Air matanya lolos begitu saja, ia masih belum bisa berkata apapun.

"Yoongi-ssi, apa kamu sadar berbicara ini?" Yasmin memastikan

"Ne aku sadar Yasmin-a, aku tidak sedang mempermainkan ucapanku barusan." Yoongi menarik nafasnya dalam-dalam. "Bantu aku Yasmin-a, ajari aku menjadi seorang muslim."

"Allaaahu Akbaar."

"Ajari aku Yasmin-a!"

"Nee in syaa Allah akan aku bantu Yoongi-ssi."

Tiba-tiba terdengar suara Hanna dari dalam kamar memanggil Yasmin. Rupanya ia sudah bangun, gumamnya dalam hati.

"Yasmin-ssiiii apa kamu melihat ponselku? Semalam aku lupa menaruhnya dimana." Ucap Hanna sembari keluar menghampiri Yasmin yang masih berdiri di pagar pembatas balkon.

"Aaa mungkin diatas kulkas Hanna-ssi. Bukankah semalam kamu dan Eun Sok berlama-lama didekat sana."

"Aaaa iya-iya bisa jadi." Ucap Hanna sambil berjalan lagi masuk kedalam.

Sesaat setelah Hanna kembali masuk, Yasmin melanjutkan kembali percakapannya dengan Yoongi.

"Yoongi-ssi mianhae, tadi ada Hanna menghampiri ia sedang mencari ponselnya."

"Yaaa kenapa kembali memanggilku seperti itu Yasmin-aa?" Protes Yoongi

"Yaaa dengarkan aku, jika memanggil Yoongi-a itu terkesan tidak sopan. Usiamu jauh diatasku Yoongi-ssi."

Mendengar itu Yoongi tersenyum. "Neee Yasmin-a aku mengerti apa maksudmu. Aku harus mulai dari mana Yasmin-a? Apa lebih baik nanti kita bisa bertemu setelah jadwal konser disini selesai Yasmin-a?"

"Coba untuk belajar dan mengenal dulu Yoongi-ssi, baru kamu bisa mengambil keputusan untuk langkah selanjutnya." Yasmin coba memberikan masukan kepada Yoongi. Karena Yasmin berpikir jika semuanya akan butuh waktu dan proses yang panjang, belajar dan mengenal akan memberikan kemantapan hati kepada diri seseorang yang sedang menjalaninya.

"Ne Yasmin-a baiklah kalau begitu. Gumawo Yasmin-a, terima kasih sudah memberikan masukan untukku."

"Neee Yoongi-ssi."

"Tapi aku mohon rahasiakan ini dari siapapun, selain kita tidak ada orang yang boleh tahu tentang hal ini dulu."

"Ne Yoongi-ssi."

"Aku tutup dulu telfonnya, Seokjin hyung nampaknya sudah bangun."

"Ne Yoongi-ssi silahkan."

Setelah selesai berbicara dengan Yoongi, Yasmin kembali masuk kedalam. Matahari mulai muncul, udara pun mulai terasa sedikit hangat. Yasmin beranjak mengambil beberapa potong roti gandum dan buah didalam kulkas.

Hanna dan Eun Sok sedang memilih baju apa yang akan mereka kenakan hari ini. Hanna juga sudah mengenggam ponselnya, ternyata benar kata Yasmin jika ponsel Hanna pasti ada disekitar kulkas.

Yasmin menyiapkan beberapa roti gandum dan camilan untuk Hanna dan Eun Sok yang tengah bersiap-siap. Sebetulnya semua staff bisa sarapan di resto lobby bawah, tapi kali ini Hanna dan Eun Sok terlalu malas untuk turun kebawah hanya untuk sarapan. Sedangkan didalam kulkas banyak camilan, roti dan buah-buahan. Mereka lebih memilih sarapan didalam kamar sebelum berangkat ke venue konser.

Selesai sarapan semua staff bersiap berangkat menuju venue. Koordinator Park Min So menjadwlkan untuk final meeting disana sebelum acara konser malam harinya.

Yasmin masih saja memikirkan pembicaraannya dengan Yoongi tadi pagi. Ia bertanya dalam hati, apakah itu semua hanya mimpi atau memang benar Yoongi mengatakan hal demikian. Yasmin merasa ini seperti mustahil diucapkan oleh seorang Min Yoongi, tapi saat ia melihat riwayat panggilan, disitu tertera dengan jelas nama Min Yoongi telah menghubunginya tadi pagi.

Ia bergegas memasuki mobil bersama staff lain untuk menuju venue konser. Pikirannya masih memikirkan perihal Yoongi. Semenjak kedatangannya di Oakland dan sampai hotel, Yasmin memang belum bertemu atau berpapasan dengan Yoongi, ia hanya berpapasan dengan Park Jimin dan Kim Seokjin saat di lift.

Hanna dan Eun Sok mengajak Yasmin berbincang, mereka banyak membicarakan mengenai persiapan konser. Perbincangan itu sedikit mengurangi pikiran Yasmin mengenai Yoongi.

🦒 Hi, Putri Here!

Maaf baru sempet bisa update lagi.
Happy reading guys,
Xoxo.💜

Yas & Min [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang