Second Story

275 21 0
                                    

"Mengapa di agama mereka tidak memperbolehkan laki-laki menyentuh perempuan?"

"Apakah yang disebut dengan hijab itu tidak membatasi kaum perempuan untuk beraktivitas atau meraih impian mereka misalnya?"

"Mengapa agama Islam membuat aturan seperti itu?"

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu sering muncul dalam benak seorang Min Yoongi. Ia memang hidup di lingkungan yang sangat bebas, tidak diharuskan memiliki agama apapun.

Di keluarganya sendiri, Ibunya memeluk agama yang berbeda dengan Ayahnya. Dan di generasi Yoongi, tidak ada sebuah keharusan untuk memeluk atau meyakini agama apapun.

Semua pencapaian-pencapaian yang terwujud, mereka menamainya hasil kerja keras mereka sendiri, mereka tidak pernah melibatkan Tuhan atas pencapaian yang diperoleh.

Lima tahun belakangan ini, Yoongi merasa hampa, kosong. Walaupun pencapaiannya terbilang sukses dan gemilang, bahkan ia menjadi rapper nomer satu yang paling sukses di Korea. Tapi selama lima tahun terakhir ia merasa kosong atas kesuksesannya.

Yoongi mengambil segelas wine lalu meneguknya. Satu gelas, dua gelas, digelas ketiga ia berhenti. Handphonenya berdering.

"Yaa Jimin-a ada apa? Tumben sekali menelfon malam-malam begini. Bukankah tadi kita sudah bertemu saat latihan?"

"Wae? Apa aku tidak boleh menelfon hyungku sendiri mesti malam-malam begini?" Celetuk Jimin diseberang sana.

"Katakan ada apa Jimin-a, apa gerangan yang membuatmu menelfonku malam-malam begini?" Tanya Yoongi kembali meneguk winenya.

"Apa kau sedang minum hyung?"

Yoongi mengembuskan nafasnya kasar. "Jimin-aaaa katakan saja ada apa!"

"Aa aniyo hyung, tidak ada apa-apa. Aku hanya ingin memastikan kau baik-baik saja. Karena hari ini kau terlihat berbeda seperti biasanya." Tukas Jimin sambil terkekeh.

Yoongi yang mendengar alasan Jimin itu ingin sekali merutukinya, ingin sekali mengumpat, tapi ia urungkan. Karena Yoongi begitu sayang terhadap adiknya itu sama seperti kepada JK ia tidak bisa memarahi mereka sekalipun kedua maknae itu membuat hatinya jengkel.

"Ya Jimin-a kau, kau aaarghhh." Kesal Yoongi dengan Jimin yang selalu saja mengganggunya. Tapi percakapan di telfon malam itu berakhir dengan tawa mereka.

***

Pagi hari semua wartawan dan awak media Korea sudah stand by di loby gedung Hybe. BTS akan menggelar konferensi pers terkait comeback dan world tour yang akan mereka selenggarakan.

Sejak pagi-pagi buta Yasmin sudah berada di gedung Hybe bersama timnya. Mereka menyiapkan setelan kemeja dan jas untuk semua member.

Setengah jam kemudian beberapa member mulai berdatangan. Kim Namjoon dan Kim Seokjin datang bersamaan, mereka berdua langsung berganti pakaian dan bersiap dengan kemeja dan jasnya. Selang beberapa menit kemudian tiba Kim Taehyung, Park Jimin, dan J-Hope. Para tim wadrobe masing-masing membantu para member untuk memastikan pakaian yang mereka kenakan rapih dan sempurna.

Bianca membantu Jimin merapihkan rambutnya, Clara membereskan dasi Taehyung yang berantakan. Sedangkan Boora, Mi-Ok dan Eun Sok membantu Namjoon, Jin dan J-Hope.

Yasmin mengecek ulang penampilan setiap member. Mereka berlima sudah sembilan puluh persen rapih dan siap untuk konferensi pers nanti. Semua staff masih menunggu kedatangan Min Yoongi dan Jungkook.

Dua puluh menit lagi acara akam segera dimulai, tapi mereka berdua belum muncul-muncul juga. Seokjin yang mulai kesal langsung mengambil handphone dan menghubungi mereka.

Yas & Min [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang