7. i wanna turn back time.

35 14 1
                                    

Beberapa bulan setelah kejadian sore itu, kenta jadi diam, ia sudah tak memberikan senyumnya lagi pada elea, sudah tak lagi menyapa, atau memperhatikan elea seperti dulu.

Namun beberapa kali masih membalas sapaan elea, tapi tetap saja elea merasa, itu bukan kenta yang dulu, sikap kenta pada elea benar benar berubah, mereka sudah tidak begitu dekat lagi sekarang.

Elea menyesali tindakannya, ia mengumpat dalam diam, hal bodoh apa yang telah ia pikirkan pada hari itu, jika ia tahu bahwa akan berakhir asing seperti ini, mungkin ia tak akan pernah mendekati kenta sejak awal.
~~~~~~
"pantai yuk" ajak faya pada teman-temannya.

"ga dulu, besok ada ulangan" ucap shena.

"ulangannya di undur kan" kata faya.

"iyakah?" ucap shena tak percaya.

"iya, kemarin kata bu lili di undur minggu depan" balas lana.

"oke, kalo lana yang bilang, gue percaya" kata shena meledek faya.

"dih songong amat" ucap faya, ia mengerti maksud dari omongan shena, shena hanya membalasnya dengan tawa.

"Ayo deh boleh, gue lagi pengen main pasir sambil nunggu sunset" sahut elea dengan semangat.

"yes! Oke", "gue ajak kai, louis, kenta juga ya" lanjut faya.

"kenta gak usah sih fay" ucap elea, ia tak ingin bertemu dengannya.

"yakali kai, louis di ajak tapi kenta engga" jawab faya.

"gapapa el, kalo nanti ga nyaman ada kenta, gausa di hirauin, fokus main aja sama kita" ucap lana, membantu menenangkan elea.

Tak lama, kai, louis, dan kenta memasuki ruang kelas, "louis, kai, kenta! Sini" teriak faya pada ketiga laki-laki tersebut.

"oy ngapa" sahut kai.

"gini, besok niatnya kita berempat mau ke pantai, ikut yuk" ajak faya.

"ayo aja gua mah, jam berapa?" jawab kai & louis, mereka berdua memang tidak ada kerjaan, jadi jika di ajak kemana saja, pasti akan mengiyakannya, asal uang bensin ditanggung si pengajak.

"kenta?" kata faya.

"guee.. insyaAllah sih ya, nanti gue kabarin bisa atau engga nya" balas kenta.

mendengar ucapan kenta, elea merasa senang, ia berharap-harap jika kenta tidak bisa ikut dengan mereka.

namun, elea juga jadi berpikir, mengapa kenta tidak bisa ikut? Apakah karna ia tak ingin lagi dekat dengan elea? Atau karna ia sedang berjaga jarak dengan elea? Ah, kacau, elea selalu saja mengumpat dalam dirinya ketika sedang di posisi tersebut.

"Yahh, ikut dong kenn" ucap faya, ia ingin semuanya ikut, tak mau jika ada satu atau dua orang yang tidak ikut.

"eh gue gatau juga ya bisa ikut atau engga" ucap elea tiba-tiba.

"dih apadah, tadi katanya mau main pasir sambil nunggu sunset" balas lana.

elea sengaja berkata seperti itu, ingin tahu apakah kenta tak ingin ikut sebab ada elea, atau memang ia tak bisa ikut.
~~~~~~
Keesokan harinya,

"haloo, lo dimana?"

ucap shena, ia menelfon elea.

"yaa shen, gue dirumah"

"ih sini lah, anak anak udah pada sampe, ada kenta juga"

benar saja dugaan elea, kemarin kenta berkata seperti itu karna tidak ingin bertemu dengannya.

"iya yaudah, gue otw nantian"

"beneran kesini yaa! Nanti kabarin kalo udah sampe, dahh"

ucap shena, lalu mematikan telfonnya.

Elea terduduk, berpikir apa yang harus ia lakukan. Tapi setelah kurang lebih 15 menit, akhirnya elea memutuskan untuk datang, ia bersiap siap lalu menuju ke pantai yang berada di dekat rumahnya.

Sesampainya disana, faya dan shena melambaikan tangannya pada elea, elea menghampiri mereka dan tak lupa dengan tos tangannya.

"Kok baru sampe sih?" kata louis.

"iya, macet" balas elea singkat.

Elea melihat kenta sedang duduk di arah kanan, memperhatikan elea dari kejauhan.

"bentar ya, taro tas" kata elea pada teman-temannya.

"iyaa, taro sana aja tuh, tas kita disana semua kok" ucap shena, ia menunjuk ke arah kursi yang sedang di duduki kenta.

"disana? Gue harus nyamperin kenta dong?" ucap elea dalam hati, mau tak mau ia berjalan ke arah sana.

Elea menaruh tasnya di salah satu kursi, tanpa melirik kenta sedikit pun, benar benar canggung. yang biasanya dulu ia atau kenta akan menyapa, sekarang benar benar diam. lalu elea pergi menghampiri teman-temannya yang sedang bermain voli di tengah keramaian.

SORAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang