6. what's wrong with you.

35 14 0
                                    

Satu tahun berlalu, dan elea tetap belum mengatakannya pada kenta.

"masih suka kenta el? Udah setahun aja nih, gamau bilang aja? Daripada lo terus terusan diem cuma ngeliatin dia dari jauh. Emang lo ga capek? terus terusan liat dia asik sama cewe lain" ucap lana sedikit menekankan.

Lana jelas khawatir teman dekatnya hanya akan mendapatkan sakit terus menerus sebab mencintai orang yang tak mencintai dirinya.

"dia suka sama gue juga gak sih lan? Kadang dia respon gue, bersikap lucu dan baik ke gue, tapi juga kadang kalo lagi gue deketin, dia ngejarak" ucap elea.

Elea benar benar bingung, selama satu tahun ini ia hanya mengikuti permainan kenta, seperti pada saat kenta membelikan elea es krim, memberikan elea bekal rotinya, membantu elea mengerjakan tugas, atau hal hal kecil seperti menatap elea, tersenyum saat melihat elea, menyapanya, dan mengucapkan kata kata yang dapat membuat elea salah tingkah.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"Besok lo ikut ke CCSC?" ucap faya pada elea.

"apaan tuh?".

"copper club specialty coffee" kata faya.

"ohh, coffee shop? Ada siapa aja?" tanya elea.

"anak anak sih, gue, shena, lana, kai, louis—" belum sempat faya menamatkan omongannya, elea sudah lebih dulu mengatakannya, "kenta?".

faya sempat terdiam beberapa detik, lalu melanjutkan omongannya. "iya, sama kenta, lo ikut?" tanya faya.

"boleh, gue mau ajak kenta foto bareng ah, at least kalo ga dapet orangnya, gue pernah foto berdua" ucap elea sendu.

Keesokan harinya, sampailah elea di tempat coffee shop yang kemarin disebutkan oleh faya. begitu elea memasuki tempat tersebut, ia langsung disambut oleh tatapan mata seorang laki-laki dan senyuman manisnya.

"elea!" ucap laki laki tersebut sambil mengangkat tangannya, menandakan bahwa mereka ada disitu.

elea menghampiri kursi yang mereka tempati, disana sudah ada semuanya, hanya elea yang belum datang.

Elea menyapa semua teman-temannya dengan tos tangan yang biasa mereka lakukan, lalu shena menyuruhnya untuk duduk di sebelahnya, yang dimana kursi itu berada tepat di samping kenta.

"sorry ya baru dateng, kalian udah daritadi?" ucap elea, ia tak enak, takut teman-temannya menunggu terlalu lama.

"engga kok, kai louis juga baru dateng tuh" balas faya. oh syukurlah, paling tidak mereka tidak menunggu elea terlalu lama.

Mereka memesan makanan dan minuman, berbincang-bincang, bergurau, bernyanyi, dan bermain. seringkali kedua mata elea dan kenta bertemu, juga tak jarang kenta memberi senyuman manisnya pada elea.

Sore menjelang, saatnya matahari beristirahat, bertukar dengan indahnya rembulan.

"mau foto sama kenta lan" bisik elea pada lana, ia sudah hampir setahun mengumpulkan keberaniannya untuk melakukan hal itu.

"yaudah foto ajaa, ajakin gih" balas lana.

elea diam, menatap lana, ia bingung harus bilang bagaimana pada kenta. "mau gue bilangin?" lanjut lana, ia mengerti tatapan elea yang dilontarkan untuknya.

"hehe iyaa boleh" ucap elea cengengesan.

Lana menghampiri kenta yang sedang bersiap siap untuk pulang, berbisik padanya, lalu dilanjutkan dengan anggukan oleh kenta, entah apa yang lana ucap padanya.

"elea! Sinii" panggil lana.

"duh, malu banget, kenta mau? eh? Harus seneng apa gimana ya" ucap elea dalam hati sembari jalan menghampiri lana dan kenta.

"sini, mana hp lo" minta lana pada elea, disana sudah ada kenta yang sudah berdiri, siap siap untuk difoto sepertinya. Elea memberikan hp nya pada lana, lalu menghampiri kenta dan berdiri di sebelahnya.

Mereka berswafoto untuk beberapa menit, sangat lucu, berfoto dengan pemandangan matahari terbenam dibelakangnya.

Elea tidak memikirkan orang orang disekitar, ia hanya fokus pada kamera, dan kenta.

Awalnya elea senang, dapat berfoto dengan seseorang yang sudah ia sukai selama kurang lebih satu tahun, namun ketika melihat ekspresi kenta yang seperti tidak senang, elea menjadi tak enak, berpikir apakah kenta tidak senang di ajak foto olehnya? lalu segera menyelesaikan sesi foto foto tersebut.

"Kenta, thank you ya" ucap elea, memberanikan diri untuk mendekati kenta dan berbicara padanya.

elea sudah memberikan senyuman terbaiknya saat itu, namun sangat disayangkan, balasan kenta hanya mengangguk dan mengacungkan jempolnya pada elea, sudah tidak ada senyuman lagi yang kenta berikan.

"gue cabut ya, gabisa pulang malem malem" ucap kenta pada teman-temannya yang lain.

sebelum meninggalkan tempat, kenta dan elea sempat bertatapan untuk beberapa detik, namun tak ada kalimat selamat tinggal, atau hati hati di jalan, dan dalam hitungan menit, kenta sudah pergi.

"ciee, gimana tadi foto sama kenta?" ucap faya, ia senang melihat temannya dapat foto bersama dengan seseorang yang disukainya.

"seneng bangetttt, jujur tadi gue bener bener ga merhatiin sekitar, cuma fokus ke kamera sama kenta doang. Tapi tadi kenta kayak kurang seneng gitu deh foto bareng gue" kata elea, ia benar benar memikirkan arti dari ekspresi kenta tadi.

"gak lah, jangan mikir sampe kesitu, kan yang penting udah foto" ucap lana menenangkan.

"bedeh ada yang abis foto bareng, tadi kurang deket itu fotonya" ucap kai meledek.

"berisik lo" balas elea ketus.

Kai dan louis memang jail, terlebih lagi kai, ia benar benar orang yang suka meledek, namun mereka berdua sangat baik.

"yaudah yuk pulang" ajak lana yang lalu di iya kan oleh kelima temannya.

SORAI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang