KELUARGA?

246 16 0
                                    

Ara saat ini saat sudah tenang di pelukan Leon. Leon terus memeluk Ara, hingga Ara pun tertidur dengan nyenyak.Tanpa mereka sadari,dua orang pria yang sudah mencapai kepala empat,sedang menatap Ara yang kini sedang tertidur dengan minyak di tempat tidur UKS.

Author : Mereka siapa yah? Nanti bakal di ceritain di partai selanjutnya.

Suasana di dalam UKS sangat tegang terlebih lagi aura yang dikeluarkan oleh Leon dan Daniel. Bukan hanya mereka saja, tetapi Arkan dkk juga sangat marah.

Terkhususnya untuk Arkan ia merasa kesepian karena, tidak ada yang mengganggunya atau memalaknya lagi.

"Enghh" semuanya menatap ke arah brankar, terlihat arah yang sedang mengucek mata sambil duduk.

Dengan cepat Daniel menepis tangan Ara

"Jangan dikucek nanti sakit" nasehat Daniel kepada Ara.Sedangkan Ara hanya melihat dan mengganggukan kepalanya. Ia masih mengantuk jadi dia mah tinggal iya-iya saja

"Emmm eh ngomong-ngomong Ara udah kelewat mata pelajaran,fisika Ara harus ke kelas sekarang." Ara akan bangun dari brankar,namun Arkan dengan cepat mendorongnya dengan pelan untuk duduk kembali di brankar

"Ck nggak usah khawatir gue udah nyuruh Sebastian sama Rai untuk izin lo hari ini" jelas Arkan dengan pelan.

"Makasih Arkan,makasih semuanya, Ara nggak tahu lagi kalau nggak ada kalian, Ara udah nggak tahu lagi mau curhat sama siapa.Maaf ya kalau Ara tadi cengeng banget." Ucap Ara dengan sendu

"Ara kenapa harus minta maaf kita senang kok kalau misalnya kamu mau cerita sama kita" Ara tersenyum manis mendengar perkataan Tamara

"Makasih Mara, Ara sayang sama Tamara" Tamara terkejut karena Ara dengan cekatan turun atau lebih tepatnya melompat dari berakar dan mulutnya dengan erat.

Semua orang melotot melihat tingkah barbar Ara. Namun,mereka kembali tersenyum kala melihat Ara masih bisa tersenyum meski dengan keadaannya saat ini.

"Gue emang beruntung gue punya adik yang kuat"

"Maaf ya dek abang janji bakal jagain Ara selalu"
Ya kira-kira  begitulah batin dari kedua kakak Ara siapa lagi kalau bukan Daniel dan Leon

Kruk
Kruk
Kruk

"Hehehe maaf Ara lapar boleh makan nggak?" Rai dengan gemas mengacak rambut Ara,sedangkan yang lain hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka, melihat tingkah Ara

"Bentar ya gue beli makanan dulu buat lo"ucapan sambil terus mengajak surai panjang milik Ara

"Oke Ray Ara tunggu ya hehe"ucap Ara. Semuanya menahan gemas melihat tingkah Ara yang sangat manis para pria hanya bisa mengepalkan tangannya untuk meluapkan rasa gemasnya terhadap Ara.

Beberapa menit kemudian, Rai kembali dengan nampan yang berisi nasi goreng dan minuman jus lemon. Ara menatap binar makanan tersebut, Ia berlari dan mengambil makanan tersebut Lalu mengecup pipi Ray.

Cup

" makasih abang" ucap Ara.
Seketika tubuh Rai menegang merasakan kecupan dari arah di pipinya.

"Abang? " batin Rai

Semua orang yang melihat itu membulatkan matanya terkejut Bagaimana bisa ada seorang yang bisa sepolos ini, batin mereka semua.

Ara ingat akan sesuatu. Ia berjalan ke arah Daniel dan Leon.

Cup
Cup
"Makasih juga buat kalian. Ada tau kok kalian itu abang Ara. Bagi Ara kalian adalah abang yang baik buat Ara, meski udah banyak tertoreh luka di hati Ara." Daniel dan Leon yang mendengar itu saling pandang dan kemudian memeluk Ara dengan sayang.

Alea Or KanaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang