Jus Jeruk

148 31 1
                                    

Memandang mu adalah caraku mengukir keindahan dirimu di dalam hatiku.
-Liana Aurora-

Liana berjalan pelan keluar dari kantin. Ia membeli jus jeruk dari dalam sana karena cuaca hari ini sangat terik dan pasti membuat Hiro kehausan setelah selesai latihan basket.

"Gue beli jus jeruk, ujung-ujungnya gue juga yang minum." Miris Liana.

Memandang lurus kearah depan, ia melangkahkan kakinya ke lapangan. Liana akan duduk di tribun penonton seperti yang ia lakukan dulu untuk melihat Hiro latihan basket.

"Li!" Panggil Revine.

"Astaga! Cocok nih laki sama Nala!" Kesal Liana.

"Cepat elah! Lambat banget lo kayak siput liliput!"

Mendengar perkataan Revine, Nala tertawa. Ia memukul lengan laki-laki itu dan menggeser duduknya agar Liana bisa duduk di sebelahnya.

"Bacot laki lo, Nal!" Kesal Liana.

"Biarin aja sih, Li. Kayak gak tau Revine aja lo." Ucap Nala.

"Nyinyinyi!"

"Sok cantik!"

Liana langsung menoleh ke belakang begitu mendengar perkataan itu. Ia menatap tajam Raje sambil mencibirnya dengan kesal.

"Diam lo Hajab!" Sarkas Liana.

"Anj! Hajab!" Heboh Revine.

"Udah-udah! Apaan sih lo, Je!" Tegur Andra.

"Tau tuh! Sok kegantengan banget! Ganteng juga enggak!"

Nala ikut menyerang Raje. Ia tersenyum miring saat laki-laki itu berdiri dan hendak mendekatinya.

"Diam lo disitu!" Berang Revine

"Vin! Lo ajarin cewek matre itu biar jaga mulutnya!" Amuk Raje.

"Hahahaha! Ngaca lo! Mulut lo yang perlu di ajarin! Kalo perlu di masukkan ke kursus mulut lemah lembut!" Serang Nala.

"Sangkarin aja sih. Mendingan di kasih sangkar atau di pasung aja tuh mulut."

Andra menyenggol lengan Liana. Ia menyuruh gadis itu diam agar situasi tidak semakin memanas dan berakhir dirinya harus memakan buah simalakama antara membela teman-temannya atau menjalankan tugasnya sebagai ketua OSIS.

"Apaan sih, Ndra?! Biarin aja si Hajab di keroyok habis-habisan!" Kesal Liana.

"Lo bawa apa?" Tanya Andra mengalihkan perhatian.

"Menurut yang lo liat?!"

"Enak tuh! Gue minta ya!"

"Enggak! Beli sendiri sana lo!"

"Gue males jalan ke kantin. Minta ya.."

"Ogah! Gue juga penuh perjuangan beli nih jus!"

"Wah!!! Pas banget gue suka jus!"

Andra dengan jahil mencoba mengambil jus jeruk Liana. Ia tertawa terbahak-bahak karena gadis itu malah menginjak kakinya agar tidak bisa mengambil jus itu dari tangannya.

"Menjijikan lo semua!" Kesal Raje.

Setelah mengatakan itu, Raje pergi dari sana. Ia menatap nyalang Nala sesaat sebelum pergi dan menabrak pundak Liana yang hampir kehilangan keseimbangannya dan berhasil di tangkap oleh Hiro.

"Lo gapapa?" Tanya Hiro.

"Gapapa!" Ketus Liana.

"Lo bawa apaan?"

Aku, Kamu Dan Kenangan (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang