Masukkan Revine

169 35 1
                                    

Liana menundukkan kepalanya saat melihat Hiro datang bersama Riska. Ia yang awalnya sangat bersemangat karena Revine sengaja mengajak laki-laki itu makan di kafe agar dirinya bisa melakukan pendekatan secara lebih dekat.

Namun sayang, saat ia, Nala dan Revine sedang duduk menunggu kehadirannya di dalam kafe, Hiro malah merusak suasana dengan mengajak Riska ikut bersamanya.

"Babu ngapain sih pake acara ikutan segala!" Kesal Nala.

"Merusak suasana lo, Ro!" Sambung Revine.

Hiro hanya diam mendengar kekesalan itu. Ia melihat Liana yang terus menundukkan kepalanya tanpa mau ikut bersuara seperti kedua temannya.

"Aku ganggu ya?" Tanya Riska.

"Pake acara nanya lagi lo?!" Amuk Nala.

"Aku cuma mau ikut gabung. Aku bosan dirumah."

"Bosan kok ngikut orang?! Bosan tuh pergi tidur!"

"Kok gitu, Vin?"

Revine langsung menoleh ke samping begitu mendengar pertanyaan Nala. Ia tersenyum lebar sambil merangkul pundak gadis itu dengan wajah polos nya.

"Biar gak nyusahin orang!" Jawab Revine.

"Lo duduk." Suruh Hiro.

Hiro berjalan ke kursi di sebelah Liana setelah mengatakan itu. Ia menarik kursi itu dan langsung duduk sambil menatap Revine.

"Aku duduk dimana?" Tanya Riska.

"Noh! Di atap!" Jawab Nala.

"Ro, aku duduk dimana?"

"Ambil kursi di belakang lo. Tarik kesini."

Riska memasang wajah murung mendengar perkataan Hiro. Ia menatap Liana dan menunjuk kursi yang di duduki gadis yang hanya diam sedari tadi itu.

"Aku mau duduk disitu. Aku mau duduk di dekat jendela." Ucap Riska.

"Apaan lo! Kalo lo gak mau ya udah! Pulang lo sana!" Sarkas Nala.

"Ro.. aku mau duduk disitu." Rengek Riska.

"Gak usah manja yaelah!" Kesal Revine.

"Gue-"

Srek!

Perkataan Hiro terpotong saat Liana berdiri dan menimbulkan suara derit kursi yang kuat. Ia mengambil tas selempang nya dan menatap Nala.

"Gue pulang aja." Ucap Liana.

"Kok malah lo yang pergi sih?! Harusnya dia!" Teriak Nala.

"Lo pada berpasangan. Gue gak mau jadi obat nyamuk."

"Ck! Li, duduk lo. Marah nih gue kalo lo pergi."

Liana menggelengkan kepalanya. Ia tidak memperdulikan perkataan Nala dan Revine yang sedang membujuknya untuk tetap tinggal.

"Aku duduk ya." Ucap Riska.

"Siapa yang nyuruh lo duduk?! Yang punya kursi nya masih berdiri disitu!" Kesal Revine.

"Kamu kasar banget sih?"

"Dih! Jijik gue!"

"Hiro, temen kamu kayaknya gak suka sama aku."

"Gue-"

"Gak ada yang boleh pulang. Pulang setelah kita selesai makan."

Hiro memotong perkataan Liana yang hendak kembali pamit. Ia menarik tangan gadis itu untuk duduk kembali.

"Tahan Li tahan! Ntar aja keluarin tanduk lo!" Batin Liana berteriak.

Liana menatap nyalang Riska yang menatapnya tidak suka. Ia menjulurkan lidahnya sambil meletakkan kedua tangannya di sisi kepala untuk meledek gadis itu.

Aku, Kamu Dan Kenangan (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang