EFEMERAL: Sinar Bulan

7. Meet Again

Happy Reading guys!!

⭐🌝

Setelah hari ulang tahun Marino, Luan kembali melakukan aktivitas di kantornya seperti datang ke rapat yang kemarin dia batalkan begitu saja. Rapat dengan tim koordinasi pemasaran tim 3 dan periklanan.
Luan dan Daffa berserta Kia datang di waktu yang tepat, di ruang rapat sudah terkumpul orang-orang yang bekerja di tim 3. Ada kepala tim 3 divisi pemasaran dan penjualan serta divisi periklanan beranggotakan 5 orang dari masing-masing divisi tersebut.

Luan pun langsung memulai rapatnya, rapat kali ini membahas tentang promosi alat kesehatan terbaru serta program vaksinasi yang dia lakukan bersama dengan Kementerian Kesehatan RI.

"Siapa yang cocok untuk mengiklankan alat kesehatan ini?" tanya Luan kepada anak buahnya terkhusus tim periklanan itu.
"Bagaimana kalo Dr. Lintang Daena Yaffa Pak? Dia dokter spesialis bedah kardiotoraks dan dokter umum terbaik serta namanya sedang naik daun," ucap Farid ketua divisi periklanan.
"Yang menjadi host di acara 'Good Doctor' itu?" tanya Luan sambil mengecek data di tangannya.
"Iya, Pak. Apa Pak Luan setuju dengan rekomendasi kami?" tanya Farid.
"Baik, pakai dia saja. Lagipula dia juga dokter di rumah sakit terkenal pasti masyarakat akan percaya dan tidak merasa was-was dengan produk kesehatan dari kita," jelas Luan menatap satu persatu anak buahnya itu.
"Saya akan menghubungi Dr. Lintang untuk menjadi brand ambassador kita. Semoga dia setuju," ucap anak buahnya Farid.

Setelah selesai membahas tentang periklanan, Luan beralih ke pria muda yang kira-kira usianya masih 27 tahun tersebut namun sudah mapan karena sudah menjabat sebagai ketua divisi pemasaran dan penjualan produk.

"Oke, untuk Pak Galang bisakah anda mengubah konsep pemasaran ini?" tanya Luan sambil melirik ke arah anak muda yang duduk di kursi paling pojok sisi kirinya. Dia adalah ketua divisi pemasaran dan penjualan produk.
"Baik, Pak. Nanti saya akan mengubahnya!" balas pria muda beralis tebal dan berbulu mata lentik tersebut.
"Dan satu lagi, ada yang kurang dengan media pemasarannya juga. Boleh saya memberi saran kepada anda?" tanya Luan sambil menatap pemuda tersebut.
"Silakan Pak. Katakan saja, apa ada kekurangan dari konsep pemasaran saya?" ucap Galang.
"Baik, saya sarankan untuk anda buat acara semenarik mungkin untuk promosi alat kesehatan ini, bekerja samalah dengan tim periklanan!" seru Luan.
"Baik, saya paham."
"Jangan lupa buat voucher atau lotre. Oke? Agar pelanggan utama kita langsung tertarik untuk membeli produk alat kesehatan kita, lakukan promosi tidak hanya di televisi, radio atau media cetak dan medsos lakukan juga di web perusahaan kita agar pelanggan dari luar negeri bisa tahu," jelas Luan memberi penjelasan tentang kekurangan dari konsep milik divisi pemasaran dan penjualan setelah memberitahu tentang kekurangan mengenai konsep tersebut, Luan juga tidak lupa memberi pujian. "Konsep pemasaran kalian hanya kurang media saja, pekerjaan kalian juga sudah bagus!" Pujinya kepada karyawannya itu.
"Terimakasih Pak, kami akan memperbaikinya nanti," ucap Galang mengerti.

Rapat koordinasi dengan pihak tim pemasaran dan penjualan serta tim periklanan sudah selesai dilakukan. Luan kembali ke ruangannya, saat di lift dia menyuruh asisten pribadinya untuk mencari tahu data pribadi dokter spesialis bedah kardiotoraks itu.

"Daffa, tolong carikan data pribadi dari Dr. Lintang yang akan menjadi ambassador kita!" Perintah Luan langsung.
"Baik, Pak." sahut Daffa.
"Kia apa jadwal saya setelah ini?" tanya Luan sambil sedikit melirik ke arah sekretarisnya itu sembari tetep berjalan menuju ruangannya saat pintu lift terbuka.
"Agenda kegiatan bapak hari ini hanya di lakukan di kantor saja, ada dokumen yang harus ditandatangani nanti saya akan memberikannya!" jelas Kia sambil mengikuti langkah bosnya itu.
"Oke, terimakasih. Oh iya, Daffa apa tugas kemarin yang saya perintahkan sudah selesai?" tanya Luan menatap pria itu.
"Maaf Pak Luan, perintah yang mana ya Pak?" tanya Daffa bingung.