3. Rutinitas sehari-hari

60 9 41
                                    

Hari itu, setelah melakukan operasi pasien akibat kecelakaan tabrak lari, Lintang juga disibukkan dengan pasien korban kecelakaan besar di jalan raya akibat benturan keras antara truk dengan sedan. Lintang yang masih ditugaskan di UGD RS Medika Utami menangani pasien yang membutuhkan pertolongannya. Luka serius seperti patah tulang rusuk dan luka ringan dibawa ke UGD, dari luka ringan sampai berat semua ditangani dokter UGD dengan baik. Korban patah tulang rusuk ditangani oleh Dr Lintang langsung, pasien itu mengalami patah tulang rusuk yang begitu parah karena bagian tulang yang patah itu mengenai paru-paru yang membuat saluran pernapasan pasien itu tidak stabil serta membuat korban tidak sadarkan diri.

"Lakukan MRI scan lalu beritahu aku hasilnya," interupsi Lintang kepada perawat.
"Baik dok," ucap perawat itu berlalu pergi.

Beberapa menit kemudian hasil dari pemeriksaan MRI scan tersebut keluar, temannya datang membawa hasilnya.

"Ini Dr Lintang hasilnya sangat tidak bagus. Kita harus melakukan operasi sesegera mungkin. Pendarahan di bagian paru-paru akibat dari luka patahan tulangnya parah. Kondisi pasien ini benar-benar parah dari yang aku duga," jelas perawat tersebut.
"Suruh walinya untuk melakukan persetujuan operasi, Hubungi Dr. Satria untuk menjadi asistenku!" Ucap Lintang melihat hasil MRI scan milik pasiennya itu.
"Baik, dokter."

Segera perawat pergi untuk menghubungi Dr. Satria dan perawat satunya lagi beserta dengan Lintang menemui wali pasien.

Wali pasien itu memilih untuk melakukan operasi pasien tersebut setelah dijelaskan semua oleh Lintang kondisi dari ayah mereka. Selesai menemui wali pasien tersebut, beberapa menit kemudian Dr. Satria beserta perawat datang ke tempat Lintang berada. Dr. Satria bertanya kepada Lintang mengenai kondisi pasien itu lalu Lintang memberikan hasil MRI scan kepada dokter seniornya itu.

"Menurutmu apa yang pertama kita harus lakukan?" tanya perawat.
"Pasien mengalami nasib yang tidak beruntung karena bagian terlukanya di organ tubuh yang sangat penting jadi saya sebagai dokter menyarankan agar pasien segera dilakukan operasi paru-parunya," jelas Dr Satria sembari melihat hasil MRI scan tersebut.
"Tapi bagaimana jika saat dilakukan operasi paru-paru, kondisi pasien ini semakin parah?" tanya perawat itu lagi.
"Keputusan ditangan keluarganya, keluarganya sudah memilih untuk kita melakukan operasi paru-paru itu," ucap Lintang. "Lagipula ini bukan pertama kalinya aku menangani operasi paru-paru dengan kondisi penuh darah dan patahan tulang!" jelas Lintang penuh percaya diri.
"Kalo begitu kenapa kalian masih disini? Ayo bawa pasien ini ke ruang operasi sekarang juga! Saya yakin Dr. Lintang bisa melakukan operasi paru-paru pasien ini dengan sangat baik dan cepat. Dia ahli bedah kardiotoraks dan bedah umum terbaik di rumah sakit kita. Jadi, aku sangat yakin dokter Lintang bisa melakukannya dengan baik!" ucap Dr Satria serius.
"Baik, Nyawa pasien menjadi hal utama bagi kita. Jadi, saya akan melakukannya. Suster Hani tolong sampaikan kepada walinya, kita akan membawa pasien ke ruang operasi," ujar Lintang tegas lalu pergi.
"Baik Dr Lintang,"

Lintang segera beranjak ke ruang operasi, dia lalu menunggu pasien di depan pintu ruangan operasi. Setelah melihat pasiennya datang, Lintang langsung membantu mendorong brankar itu kemudian ia membersihkan dan mensterilkan dirinya sendiri.

"Dr. Lintang saya disini!" ucap Dr Satria.

Lintang tidak menjawabnya dia hanya menatap seniornya dengan tatapan penuh yakin.

Pasien mengalami patah tulang rusuk mengalami serangan jantung saat operasi dilakukan, Lintang menyuruh perawat untuk meningkatkan oksigen dan dokter cantik itu melakukan sesuatu terhadap pasiennya itu, usaha dia dan instruksi darinya berhasil. Serangan jantung bisa diatasi dengan baik dan benar tanpa kendala.

Operasi dilakukan dengan lancar setelah itu, proses operasi dilakukan selama -+ 2,5 jam dokter Lintang melakukan operasi paru-paru pasiennya setelah selesai dia langsung keluar dari ruangan operasi serta dokter Satria tersenyum kepada Lintang.

EFEMERAL: Sinar Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang