2. Gadis Aneh

77 11 47
                                    

Happy Reading guys!!!
Jangan lupa ya vote dan komentarnya...
Kalo mau author melanjutkan cerita ini sampai tamat, tunjukkan vote dan komentarnya yang banyak..

🌝⭐

Hari itu langit malam begitu terang, Luan yang sedang memandangi langit malam di rooftop kantornya setelah pertemuan dengan manajemen pemasaran dan periklanan serta divisi Sub Bagian Program dan Pelaporan, dia belum ingin pulang. Dia hanya ingin menghabiskan waktu sendirinya setelah pagi sampai malam harus bertemu dengan banyak orang. Ini juga adalah caranya untuk menghibur dirinya dari rutinitasnya yang super sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang CEO dari dua perusahaan besar di bidang yang berbeda. Dia mengambil ponsel iPhone-nya dari dalam kantung celana miliknya itu untuk melihat jam. Jam sudah menunjukkan pukul 1 malam, tidak sengaja dia sudah bergitu sangat lama berada di rooftop tersebut, jadilah dia segera pergi dari rooftop kantornya.

Dia menuju basement untuk mengambil mobil pribadi miliknya, mobil mewah Lamborghini berwarna biru. Dia segera melajukan mobilnya ke arah rumahnya.

Sesampainya di daerah Kuningan, Jakpus tepatnya di Jalan H.R Rasuna Said dia tidak sengaja melihat sepasang kekasih sedang bertengkar hebat sampai si lelaki itu berbuat kasar kepada kekasihnya. Luan yang melihat hal itu langsung mengambil keputusan untuk berhenti di tempat tersebut lalu pria itu dari belakang memukul bahu lelaki itu dengan kencang membuat lelaki itu mengerang kesakitan lalu melepaskan genggaman tangannya dari leher si gadis itu.

"Lo siapa?" ucap lelaki itu kepada Luan dengan wajah kesalnya.

Gadis tadi yang dicekik oleh lelaki tadi hanya bisa terbatuk-batuk di tempat sambil memegangi lehernya yang sakit akibat dari tindakan lelaki tersebut.

"Apa lo baik-baik saja?" tanya Luan sambil membantu gadis itu untuk berdiri.
"Iya, gua baik-baik saja. Please, help me!" Seru gadis itu lirih sambil menatap wajah Luan dengan lekat.

Si lelaki yang mencekik leher gadis itu kembali bertanya kepada Luan dengan menarik kerah kemejanya kasar serta lelaki tadi itu langsung menyandarkan tubuh Luan ke mobil Toyota terbaru milik pria itu.

"Lo siapa? Apa lo pria simpanannya?" Teriak lelaki itu kepada Luan.
"Lo gak perlu tahu gua siapa! Lo jangan kasar sama cewek, lelaki diciptakan memiliki kekuatan lebih dari perempuan bukan untuk melukai perempuan," sahut Luan melepaskan cengkraman dari lelaki itu. "Lo tadi bilang gua pria simpanan dari wanita ini? Jangan asal bicara lo!" Bentak Luan tidak terima dengan tuduhan dari pria tersebut.
"Kalo bukan terus lo kenapa datang-datang ganggu urusan gua sama pacar gua hah?" teriak lelaki itu keras. "Ngaku aja lo! Lo cowok simpanan dari wanita jalang ini kan?" bentak cowok itu.
Luan yang tidak terima dengan tuduhan yang dilontarkan oleh pria itu pun langsung meraih baju cowok itu. "Lo bilang apa tadi?" kesalnya sembari menatap cowok itu dengan nyalang.

Cowok itu menepis tangan Luan dari t-shirt miliknya itu dengan kasar. Cowok itu kembali fokus kepada pacarnya, dia pun langsung kembali menarik tangan pacarnya itu dengan sangat kasar. Pacarnya terus menerus melakukan pemberontakan, Luan yang melihat hal itu pun berusaha menahan tangan cowok itu untuk membantu cewek itu untuk terlepas dari genggaman kasar dari cowoknya itu, membuat gadis itu kini merintih kesakitan.

"Masuk ke dalam mobil sekarang!! Ayo masuk atau lo mau gua bikin hidup lo menderita?" ancam lelaki itu.
"Lepasin gua! Sakit, Gal!" Rintihan gadis itu saat cowoknya menariknya dengan kasar.
"Lo yang bikin gua menjadi jahat. Ayo masuk ke mobil sekarang!" Perintah cowok itu sambil mendorong badan cewek itu dengan kasar.
"Gua tidak akan pernah menuruti perintah lo itu, jangan harap!" sahut gadis itu dengan berusaha melepaskan genggaman tangannya itu.

EFEMERAL: Sinar Bulan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang