Sepuluh

1.3K 193 41
                                    


Ini adalah hari kedua pasca Rony melakukan operasi untuk memotong aneurisma di otaknya. Nabila bukan tidak bahagia, ia jelas bahagia sekali bahkan sejak dokter keluar dari ruang operasi itu. Hari itu sang dokter muda keluar dengan wajah kuyu menghampiri Hana dengan napas yang tersenggal.

"Aku hampir saja tidak bisa menyelamatkan Ronymu." Kata si dokter.

Ia dan Hana sama-sama bernapas lega setelah mengetahui bahwa operasi itu berhasil, meski ada sedikit sesak dalam dada Nabila saat mendengar dokter itu mengatakan Rony-mu yang ditujukan pada Hana. Rasanya Nabila ingin menertawakan dirinya sendiri, setelah pikirannya berlarian ke sana kemari, memikirkan Rony yang sedang di dalam ruang operasi, juga berusaha menebak hasil akhir dari kepingan mozaik yang ia temukan tentang Rony dan perasaannya, terakhir ia menemukan fakta bahwa Rony sering sekali menelepon ke stasiun Radionya, danitu tepat di waktu dia siaran. Satu nama muncul di kepala Nabila, ya benar sekali, Golan, dia satu-satunya lelaki yang sering menyebut seorang perempuan bernama Nabila dalam setiap ceritanya, dan mau tidak mau Nabila mencurigai Rony sebagai Golan. lucu memang, Rony Nainggolan, harusnya Nabila mencurigai itu saat ia menyebut nama Nabila di kali pertama dia menelepon.

Tapi apakah dengan itu Nabila boleh menebak perasaan Rony? Apa maksud Rony saat dia mengatakan merindukan Nabila? Apa maksudnya saat lelaki itu mengatakan bahwa dia lebih suka jatuh cinta sendirian? Apakah Rony benar mencintainya?

Meski ada banyak yang Nabila pikirkan dan sejujurnya ingin ia tanyakan langsung pada Rony, Nabila berusaha menahan dirinya, dia akan sangat egois jika langsung menanyakan hal itu di saat Rony baru saja selesai operasi. Nabila menyimpan pertanyaan itu dalam kepalanya. Kali ini dia hanya akan menjenguk Rony tanpa membahas apa pun soal perasaannya atau pun soal kecurigaan Nabila bahwa Rony adalah Golan.

Gadis itu berjalan dengan begitu ringan menuju kamar di mana Rony mendapatkan perawatan, ia membawa pannacotta yoghurt di tangannya. Tadinya ia meminta Danil mengantarnya, tapi kakak lelakinya itu menolak dengan alasan sedang banyak pekerjaan. Ya memang sih, salah Nabila juga yang mengajak kakaknya di jam kerja, kakaknya itu bukan  bos yang bisa seenaknya pergi meninggalkan pekerjaannya.

Nabila nyaris masuk ke dalam ruangan itu, saat dia mendengar gelak tawa ramai yang berasal dari kamar rawat Rony. Ia mengintip lewat celah pintu yang sedikit terbuka, di antara objek yang seharusnya bisa dilihat Nabila, sialnya yang ia lihat malah Hana yang sedang menyeka kening Rony. Nabila mundur satu langkah. Ia menatap nanar  pannacotta yang ia bawa. Perlahan ia membalikan tubuhnya dan membawa langkahnya berbalik  dari ruangan tersebut.

Belum sempat menjauh dari kamar rawat Rony, Nabila berpapasan dengan seorang perawat yang mendorong Food trolley, Nabila memperhatikan perempuan itu sampai ia hampir masuk ke ruangan yang sebelumnya dituju oleh Nabila.

"Sus, sebentar." Tahan Nabila membuat perawat itu menghentikan langkahnya.

"Kenapa, kak?" Tanya perawat itu ramah.

"Mau ke kamar itu ya?" Tanya Nabila sambil menunjuk pintu kamar Rony.

"Iya, ada yang bisa dibantu?" Tanya perawat itu lagi seraya tersenyum.

"Tolong kasihin ini ke pasiennya ya." Nabila menyodorkan box pannacotta itu pada si perawat.

"Lho, emangnya kenapa gak  dikasih sendiri aja?" Si perawat itu heran.

"Saya  buru-buru, ada urusan." Bohong, tentu saja. Mana mungkin Nabila repot-repot datang ke sini jika memang dia ada urusan.

"Oh gitu, saya bilang dari siapa, Kak?"

"Bilang dari adiknya aja gitu." Ujar Nabila sebelum akhirnya berterima kasih pada perawat itu karena sudah bersedia ia repotkan.

Sebenarnya agak perih juga saat Nabila mengatakan bahwa oth dari adik Rony, dia tertawa kecut, kenyataannya memang begitu kan? Nabila hanya dianggap adik oleh lelaki itu, malang sekali perasaannya. Padahal dia baru saja merasa percaya diri, jika benar dugaannya Rony adalah Golan, makan Nabila yang dimaksud Golan tentu adalah dirinya gadis yang berulang kali Rony bilang merindukannya, lalu bagaimana dengan Hana, hubungan apa yang sebenarnya ada di antara mereka? Mendadak Nabila merasa marah pada Rony.

Midnight Stories (Rony x Nabila) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang