Di bawah langit malam, di atas jalanan yang masih basah karena diguyur hujan. Lampu sorot motor Cakra menyusuri jalan kota Jakarta di malam hari.
Cakra langsung bergegas ke apartemen Almira, setelah mendapat kabar bahwa Barra bereinkarnasi.
Di sepanjang jalan, Cakra menangis terharu karena mendengar kabar itu. Bagaimana tidak, bisa melihat sahabat sedari kecilnya lagi membuatnya sangat senang.
Cakra memarkirkan motornya di tempat parkir apartemen Almira. Tanpa berlama-lama, dia langsung berlari menuju kamar Almira tanpa melepas helm yang masih bertengger di kepalanya.
'Ting'
Suara pintu lift yang terbuka. Cakra langsung menekan bel pintu setelah menemukan kamar Almira.
Almira dan Barra saling menatap saat mendengar suara bel dari pintu.
"Gue aja." Kata Barra yang langsung bangun dari duduknya dan berjalan ke arah pintu.
Barra membukakan pintu kamar Almira, lalu dari luar kamar menampakkan sosok Cakra dengan nafasnya yang masih terengah-engah beserta air mata yang semakin berlomba-lomba untuk jatuh.
Barra sedikit kaget saat Cakra langsung memeluk dirinya. Barra tau kalau sahabatnya itu sangat merindukannya. Jadi, dia tidak marah saat Cakra memeluk dirinya.
"Gue kangen banget sama lo anjing! Kenapa lo ninggalin kita bangsat!" Ucap Cakra yang emosinya semakin menjadi-jadi.
"Maaf, gue juga gak tau kalo gue bakal mati di tempat saat itu." Balas Barra sambil mengelus badan belakang Cakra.
"Tapi, gue masih dikasih kesempatan sama Tuhan untuk bisa ngeliat kalian lagi. Jangan sedih lagi ya, helm lo masih nyantol di kepala nih." Goda Barra yang melihat Cakra masih memakai helmnya.
Dengan muka begonya, Cakra memegang kepalanya sendiri. Dan dia kaget sendiri saat merasakan kepalanya yang besar karena masih memakai helm.
"Lah iya gue lupa copot pas di parkiran tadi." Kata Cakra dengan ketawa begonya.
"Hahaha bego banget sih lo! Yaudah masuk cepetan, gausah pelukan di depan mulu." Kata Almira yang datang menghampiri mereka berdua.
.
.
🦋
.
.Devano berbaring di kasur empuknya, sambil menatap langit-langit kamarnya. Tak lama, tangannya meraba-raba meja lampu tidur, berniat untuk mengambil ponselnya.
Devano membuka berkas di ponselnya yang berisi banyak sekali foto-foto Barra yang sudah dia kumpulkan menjadi satu file, dengan diberi nama 'Mentariku ❤'.
Dia membuka satu persatu foto yang ada di dalam berkas tersebut. Tanpa disadari, matanya meneteskan air mata kerinduan. Devano sangat merindukan kehadiran Barra yang selalu memberikan kehangatan di hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Come Back To Me (The Second Part Of : Only You) [END]
RomanceDevano sangat percaya akan cinta sejati. Dia tidak akan berpaling dari kekasihnya yang sudah tiada. Barra yang sudah lama meninggal dunia, secara tiba-tiba kembali hadir ke dunia dengan tubuh yang sama. Apakah cinta mereka juga akan kembali? Apakah...