12 🔞

131 13 0
                                    

Note : ⚠️ Bukan untuk anak di bawah umur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note : ⚠️ Bukan untuk anak di bawah umur. Karena mengandung konten yang sensitif dan bahasa yang tidak baik!! ⚠️

.
.
🦋
.
.

Devano membuka pintu rumahnya ketika mendengar ada orang yang menekan bel rumahnya.

"Mba Jingga! Mba pulang sama siapa?" Melihat Jingga yang datang, Barra langsung berlari ke arah pintu dan bertanya kepada Jingga.

"Dia pulang sama saya!" Tiba-tiba saja ada suara pria yang menjawab pertanyaan Barra.

Barra hanya terdiam melihat pria itu, karena Barra tidak tau dan tidak pernah melihat pria di depannya itu.

"Kenapa papah nganterin Jingga pulang?" Celetuk Devano.

Barra sangat tidak menyangka jika itu papahnya Devano. Dia tidak pernah sekali pun melihat Devano bersama papahnya.

Bagian pipi Devano terasa perih dan memerah. Papahnya menampar Devano setelah bertanya seperti itu.

"ANAK TOLOL! GAK ADA OTAK! KAMU NGAPAIN AJA DI RUMAH HAH?! UDAH TAU ISTRI MASIH DI CAFE BUKANNYA DIJEMPUT! KAMU TUH HARUS PERHATIAN SAMA ISTRI KAMU!" Papahnya membentak Devano.

"SIALAN! EMANG LO PERHATIAN SAMA ISTRI LO HAH?! WAKTU MAMAH BUNUH DIRI, VANO GAK PERNAH TUH NGELIAT PAPAH! BAHKAN VANO JUGA GAK LIAT PAPAH DI PEMAKAMAN MAMAH! PERSETAN PERHATIAN!" Devano pergi ke luar rumah sembari memegang pipinya yang terasa perih.

Barra mengejar Devano yang berlari ke luar rumah dengan hanya mengenakan baju tidurnya. Padahal di luar sedang hujan deras.

*flashback...

Saat Jingga ingin menyeberangi jalan, ada mobil yang melaju kencang dan lampunya menyoroti Jingga dan Alvaro.

Karena terkejut, Jingga jadi terpaku dan tidak bisa bergerak ke manapun.

Mobil itu ngerem mendadak dan tidak menabrak Jingga. Pemilik mobil itu keluar untuk mengecek keadaan Jingga.

"Maaf saya tidak hati-hati. Mba gapapa kan?" Tanya pemilik mobil.

"I-iya saya gapapa pak." Jawab Jingga dengan gemetar.

Jingga menatap pemilik mobil, ternyata dia mengenalinya. Begitu juga si pemilik mobil yang mengenali Jingga.

Ternyata pemilik mobil tersebut adalah papahnya Devano. Jadi, papahnya Devano sekalian mengantarkan Jingga pulang ke rumahnya.

*flashback selesai...

"ANJING! BANGSAT! KENAPA ORANG-ORANG KAYAK MONYET TUHAN?! GUE CAPEK NGADEPIN SEMUA ORANG!" Teriak Devano sambil berjalan di bawah derasnya hujan.

Barra hanya mengikutinya dari belakang, dia tidak mengatakan apa pun. Sesekali tubuhnya menggigil karena kedinginan.

Come Back To Me (The Second Part Of : Only You) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang