08

78 14 0
                                    

Mobil sedan berwarna hitam sudah terparkir rapih di garasi mobil rumah Devano dan Jingga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil sedan berwarna hitam sudah terparkir rapih di garasi mobil rumah Devano dan Jingga.

Barra membantu menggendong Alvaro yang masih tertidur pulas.

Jingga membukakan pintu rumah agar mereka bisa masuk ke dalam.

"Barra. Sini biar mba bawa Alvaro ke kamar. Kamu istirahat aja yaa, pasti kamu capek." Ucap Jingga sembari mengambil Alvaro dari gendongan Barra.

"Iya mba. Makasih ya mba." Jawab Barra.

"Oh iya, kamu tidur sama mas Devano yaa." Lanjut Jingga.

"E-eh gak usah mba. Aku bisa tidur di sofa kok." Balas Barra dengan kikuk.

"Yaampun, gausah malu. Kalian kan sama-sama cowok." Goda Jingga.

"T-tapi aku masih belum terbiasa mba." Barra masih ragu-ragu.

"Kamu gak nyaman ya deket aku?" Celetuk Devano yang sedari tadi hanya diam.

"B-bukan gitu mas. Tapi kan kita baru ketemu lagi, jadi aku belum terbiasa sama kamu." Jawab Barra.

"Mending kamu gendong dia aja mas." Titah Jingga yang greget dengan tingkah Barra.

Devano menuruti perintah Jingga, dia benar-benar menggendong Barra ala karung beras lalu membawanya ke kamar.

"LEPASIN MAASS!..." Teriak Barra yang berada di gendongan Devano.

Jingga hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan dua pria yang ada di rumahnya itu.

.
.
🦋
.
.

Devano membanting Barra ke kasur empuk yang berada di kamarnya. Devano menidurkan tubuhnya di atas tubuh kecil Barra.

Kemudian, Devano menahan tangan Barra agar tidak memberontak.

Dengan perlahan, Devano mendekatkan wajahnya agar hidung mereka bisa saling bersentuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perlahan, Devano mendekatkan wajahnya agar hidung mereka bisa saling bersentuhan. Dia juga sedikit menggerakkannya ke kanan dan ke kiri.

"Mas boleh gak?" Tanya Devano tanpa adanya kata yang spesifik.

Come Back To Me (The Second Part Of : Only You) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang