16. End

158 11 0
                                    

"Selamat datang sayang!" Arsa menyambut kedatangan Barra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat datang sayang!" Arsa menyambut kedatangan Barra. Tangannya menodongkan pistol di area kepala bundanya Barra.

Barra berusaha tidak panik walaupun jantungnya berdetak sangat cepat saat melihat itu.

"LEPASIN BUNDA GUE ARSA! DIA GAK PUNYA SALAH SAMA LO!" Amarah Barra sudah memuncak.

"Gue bakal lepasin dia. Tapi, lo harus jadi pacar gue!" Arsa mulai mengancam Barra.

"SIALAN! GUE GAK SUDI JADI BUDAK SEX LO KONTOL!" Barra semakin kesal saat membayangkan dirinya bersama Arsa.

Mendengar perkataan Barra, Arsa menarik pelatuk pistol yang dia pegang. Suara pistol yang berhasil ditembakkan memenuhi seisi gubuk.

.
.
🦋
.
.

"B-Barra.. anakku.." Bundanya Barra menangis setelah melamun seharian di rumah sakit jiwa.

"Ibu.. ibu tenang dulu yaa.." Ucap salah satu suster di rumah sakit jiwa itu yang mencoba menenangkan bundanya Barra.

"Saya sudah inget anak saya! Tolong antarkan saya menemui dia." Pinta bundanya Barra.

"Baik bu, kita akan antarkan ibu. Tapi, ini sudah sangat malam bu! Mungkin besok kita bisa mengantarkan ibu." Kata suster itu.

"B-baik saya akan menunggu besok." Bundanya Barra menuruti perkataan suster itu.

Tidak seperti pasien lain, bundanya Barra sangat nurut. Bahkan para dokter tidak percaya jika bundanya Barra mengidap gangguan jiwa.

.
.
🦋
.
.

Melihat Arsa yang menembakkan pistol ke atap gubuk, kaki Barra terasa lemas. Akhirnya Barra terduduk lemas di bawah.

"Lo mau bunda lo mati?!" Tanya Arsa dengan raut wajah yang kesal.

"G-gue mohon! Gue mohon lepasin bunda gue sa." Barra menautkan kedua tangannya dan memohon-mohon kepada Arsa.

"TAPI LO JADI PACAR GUE!" Tekan Arsa.

"Gue lepasin bunda lo kalo lo mau ciuman sama gue!" Lanjut Arsa.

Barra menunduk untuk berpikir sejenak tentang permintaan sange Arsa.

Barra sudah memikirkannya. Dia rela melakukan apapun asal bundanya bisa selamat.

Barra bangun dari duduknya, kemudian berjalan untuk mendekati Arsa.

Devano yang sedari tadi di luar akhirnya masuk karena sudah kesal dengan kelakuan Arsa.

Come Back To Me (The Second Part Of : Only You) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang