Telanjang bulat 2

339 18 12
                                    

Sementara itu di kota Surabaya, Darius sedang tidur telentang. "Astaga, tuan Darius Torres. Tubuhmu bagus sekali" kata William sambil membelai. "Tidak, William Simanjuntak. Kau merayuku" kata Darius. "Benar, tuan Darius Torres. Tubuhmu bagus sekali" kata William sambil tersenyum. "Baiklah, William Simanjuntak. Apakah yang kau inginkan dariku?" tanya Darius mendesah. "Baiklah, tuan Darius Torres. Letakkan kedua tanganmu di belakang kepala" jawab William. "Baiklah, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya Darius sambil tersenyum. "Tenanglah, tuan Darius Torres. Nanti kau akan mengerti" jawab William sambil merangkak. "Astaga, William Simanjuntak. Kenapa kamu membawa sebuah gunting?" tanya Darius terkejut. "Tenanglah, tuan Darius Torres. Nanti kau akan mengerti" jawab William sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, bulu-bulu ketiak Darius dicukur rapi.

Sementara itu di kamar lainnya, Victoria sedang menelpon TJ. "Astaga, mamaku tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya TJ. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sebaiknya kau telpon papa" jawab Victoria sambil menegur. "Tetapi, mamaku tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya TJ. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sepertinya ada sesuatu" jawab Victoria sambil tidak tenang.
"Baiklah, mama tersayang. Sebaiknya aku telpon papa" kata TJ sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, telpon ditutup.

Sementara itu di kota London, Wilma rasanya ingin pingsan. "Astaga, suamiku Darius Torres. Kenapa ini harus terjadi?" tanya Wilma sambil tertunduk. "Baiklah, nyonya Wilma. Maafkan perbuatanku" jawab Michael sambil tersenyum pilu. "Tidak, tuan Michael Sanders. Aku juga merasa bersalah" kata Wilma sambil terus terisak. "Baiklah, nyonya Wilma. Maafkan perbuatanku" kata Michael sambil berlutut. "Baiklah, tuan Michael Sanders. Permintaan maafmu aku terima" kata Wilma sambil menangis. "Baiklah, nyonya Wilma. Sebaiknya aku pergi" kata Michael sambil membungkuk. Seketika itu juga, Wilma terkejut.

Sementara itu di rumahnya, Melody sedang bermimpi buruk. "Astaga, Darius Torres sayang. Akhirnya kau pulang" kata Wilma sambil tersenyum. "Benar, Wilma Montalvo. Akhirnya aku pulang" kata Darius sambil mendesah. "Baiklah, Darius Torres. Bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanya Wilma. "Berhasil, Wilma Montalvo. Pekerjaanku sukses besar" jawab Darius sambil duduk bersandar. "Baiklah, Darius Torres sayang. Apakah kau memiliki hadiah?" tanya Wilma sambil mencium. "Baiklah, Wilma Montalvo. Terima hadiah dariku" jawab Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Darius Torres. Bagaimana ini terjadi?" tanya Wilma sambil terbelalak kaget. "Sudahlah, Wilma Montalvo. Secepatnya kita bercerai" jawab Darius sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, Melody heran.

Sementara itu di kota Surabaya, William sedang tersenyum puas. "Astaga, tuan Darius Torres. Sekarang bulu-bulumu rapi" kata William sambil tersenyum lebar. "Baiklah, William Simanjuntak. Apakah ada hal lainnya?" tanya Darius sambil tersenyum pasrah. "Tidak, tuan Darius Torres. Sebaiknya aku membersihkan ini semua" jawab William. "Baiklah, William Simanjuntak. Bagaimana jika aku membantu?" tanya Darius sambil menawar. "Baiklah, tuan Darius Torres. Sebaiknya kita bergegas" jawab William sambil bersemangat. Seketika itu juga, mereka turun.

Sementara itu dalam mobil, Edward sedang menelpon TJ. "Astaga, papaku tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya TJ. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sebaiknya kau telpon papa" jawab Edward sambil menegur. "Tetapi, papaku tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya TJ. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sepertinya ada sesuatu" jawab Edward sambil tidak tenang.
"Baiklah, papaku tersayang. Sebaiknya aku telpon lagi" kata TJ sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, telpon ditutup.

Sementara itu di kota London, Wilma sedang tertidur pulas. "Astaga, mommy tersayang. Kenapa kau berteriak?" tanya Johanes sambil terkejut. "Baiklah, Johanes Torres. Sebaiknya kau tidur lagi" jawab Wilma sambil mencium pipi. "Astaga, mommy tersayang. Kenapa kau berteriak?" tanya Camila sambil merasa terkejut. "Baiklah, Camila Torres. Sebaiknya kau tidur lagi" jawab Wilma sambil mencium pipi. "Selamat malam, mommy. Selamat beristirahat" kata Camila sambil memeluk. "Selamat malam, mommy. Selamat beristirahat" kata Johanes sambil ikut berbaring. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di rumahnya, Melody sedang terbelalak kaget. "Astaga, Melody Randall. Bagaimana dengan pendapatmu?" tanya Russel. "Baiklah, Russel Torres. Lanjutkan terus ceritanya" jawab Melody sambil memeluk. "Tetapi, Melody Randall. Sepertinya ada sesuatu denganmu" kata Russel. "Baiklah, Russel Torres. Dugaanmu benar sekali" kata Melody sambil tersenyum. "Baiklah, Melody Randall. Apakah yang membuatmu terkejut?" tanya Russel heran. "Baiklah, Russel Torres. Sepertinya Darius sedang selingkuh" jawab Melody. "Tenanglah, Melody Randall. Mimpimu tidak benar" jawab Russel sambil mencium bibir. Seketika itu juga, mereka tidur.

The Perfect ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang