Pertandingan tinju dunia

62 9 4
                                    

Sementara itu di kota London, datanglah seorang pria lainnya. Nama lengkapnya adalah, Roberto Danilo Adam Manchini yang telah berusia 43 tahun. Sosok Danilo dikenal, seorang pria baik dan juga mirip dengan model ternama Paul Telfer. Pekerjaan Danilo adalah, seorang pegawai bank ternama. Danilo memiliki seorang isteri, Cassandra Angelina Whitney Jolie yang telah berusia 37 tahun. Sosok Whitney dikenal, seorang wanita ramah dan juga mirip aktris Saleisha Stowers. Pekerjaan Whitney adalah, seorang ibu rumah tangga biasa. Mereka berdua sangat serasi.

Danilo dan isterinya Whitney tinggal di sebuah rumah mewah. "Baiklah, Darius Torres. Sekarang kita bertemu lagi" kata Danilo sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Danilo Manchini. Sekarang kita bertemu lagi" kata Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Darius Torres. Sebaiknya kau segera mati" kata Danilo sambil tersenyum licik. "Tidak, Danilo Manchini. Urusanku belum selesai" kata Darius sambil membantah. "Lihatlah, Darius Torres. Sebaiknya kau segera mati" kata Danilo sambil tersenyum lagi. "Tidak, Danilo Manchini. Anak-anak masih butuh diriku" kata Darius sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka pisah.

Sementara itu di bawah ring, Daniel sedang tersenyum lebar. "Astaga, uncle Daniel Prawira. Apakah yang terjadi?" tanya Camila sambil ketakutan. "Tenanglah, Camila Torres. Daddy tidak apa-apa" jawab Daniel sambil tersenyum. "Baiklah, uncle Daniel Prawira. Apakah yang mereka lakukan?" tanya Johanes sambil tersenyum. "Tenanglah, Johanes Torres. Nanti kau akan mengerti" jawab Daniel sambil tersenyum lebar. "Astaga, uncle Daniel Prawira. Baju Daddy dirobek" kata Camila sambil terbelalak karena kaget. "Benar, Camila Torres. Celananya ikut dirobek" kata Johanes sambil terbelalak. "Baiklah, anak-anak manis. Ayolah kita pergi" kata Daniel. Seketika itu juga, Darius telanjang di hadapan penonton.

Sementara itu di rumahnya, Jovita sedang terbelalak kagum. "Astaga, Darius Torres. Penampilan fisikmu bagus" kata Jovita sambil tersenyum lebar. "Astaga, kakak Jovita Shaffer. Ada apakah denganmu?" tanya Jennifer sambil mendekat. "Astaga, Jennifer Shaffer. Lihatlah layar televisi" kata Jovita sambil tersenyum lebar. "Astaga, kakak Jovita Shaffer. Apakah itu adalah tuan Darius Torres?" tanya Jennifer terkejut. "Benar, Jennifer Shaffer. Sekarang kita melihatnya" jawab Jovita sambil tersenyum lebar. "Baiklah, kakak Jovita Shaffer. Apakah yang terjadi?" tanya Jennifer sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di sebuah penjara, Russel sedang merasa terkejut. "Baiklah, tuan Darius Torres. Apakah kau sudah siap?" tanya William sambil tersenyum lebar. "Ya, William Simanjuntak. Sekarang aku sudah siap" jawab Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, tuan Darius Torres. Sekarang kita temui mereka" kata William sambil menggebu. "Baiklah, tuan Darius Torres. Marilah ikut bersamaku" kata TJ. "Tidak, TJ Simanjuntak. Sebaiknya aku yang mendorong kakakmu" kata Darius menolak. Seketika itu juga, Russel terkejut.

Sementara itu di kota Surabaya, Edward sedang merasa terkejut. "Baiklah, tuan Darius Torres. Apakah kau sudah siap?" tanya William sambil tersenyum lebar. "Ya, William Simanjuntak. Sekarang aku sudah siap" jawab Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, tuan Darius Torres. Sekarang kita temui mereka" kata William sambil menggebu. "Baiklah, tuan Darius Torres. Marilah ikut bersamaku" kata TJ. "Tidak, TJ Simanjuntak. Sebaiknya aku yang mendorong kakakmu" kata Darius menolak. Seketika itu juga, Edward marah.

Sementara itu sebuah kamar, Victoria sedang duduk sendirian. "Baiklah, tuan Darius Torres. Apakah kau sudah siap?" tanya William sambil tersenyum lebar. "Ya, William Simanjuntak. Sekarang aku sudah siap" jawab Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, tuan Darius Torres. Sekarang kita temui mereka" kata William sambil menggebu. "Baiklah, tuan Darius Torres. Marilah ikut bersamaku" kata TJ. "Tidak, TJ Simanjuntak. Sebaiknya aku yang mendorong kakakmu" kata Darius menolak. Seketika itu juga, Victoria heran.

Sementara itu di kota London, Darius sudah babak belur. "Sudahlah, Darius Torres. Sebaiknya kau menyerah" kata Danilo sambil terus memukul. "Tidak, Danilo Manchini. Sebaiknya kau menyerah" kata Darius sambil terus membalas. "Tidak akan, Darius Torres. Sebaiknya kau menyerah" kata Danilo sambil terus memukul. "Tidak, Danilo Manchini. Seharusnya aku berjuang" kata Darius sambil mendesah. Seketika itu juga, Danilo pingsan.

The Perfect ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang