Sementara itu di bawah ring, Daniel sedang tersenyum lebar. "Astaga, uncle Daniel Prawira. Apakah yang terjadi?" tanya Camila sambil ketakutan. "Tenanglah, Camila Torres. Daddy tidak apa-apa" jawab Daniel sambil tersenyum. "Baiklah, uncle Daniel Prawira. Apakah yang mereka lakukan?" tanya Johanes sambil tersenyum. "Tenanglah, Johanes Torres. Nanti kau akan mengerti" jawab Daniel sambil tersenyum lebar. "Astaga, uncle Daniel Prawira. Baju Daddy dirobek" kata Camila sambil terbelalak karena kaget. "Benar, Camila Torres. Celananya ikut dirobek" kata Johanes sambil terbelalak. "Baiklah, anak-anak manis. Ayolah kita pergi" kata Daniel. Seketika itu juga, Darius telanjang di hadapan penonton.
Sementara itu di rumahnya, Jovita sedang terbelalak kagum. "Astaga, Darius Torres. Penampilan fisikmu bagus" kata Jovita sambil tersenyum lebar. "Astaga, kakak Jovita Shaffer. Ada apakah denganmu?" tanya Jennifer sambil mendekat. "Astaga, Jennifer Shaffer. Lihatlah layar televisi" kata Jovita sambil tersenyum lebar. "Astaga, kakak Jovita Shaffer. Apakah itu adalah tuan Darius Torres?" tanya Jennifer terkejut. "Benar, Jennifer Shaffer. Sekarang kita melihatnya" jawab Jovita sambil tersenyum lebar. "Baiklah, kakak Jovita Shaffer. Apakah yang terjadi?" tanya Jennifer sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di sebuah penjara, Russel sedang merasa terkejut. "Baiklah, tuan Darius Torres. Apakah kau sudah siap?" tanya William sambil tersenyum lebar. "Ya, William Simanjuntak. Sekarang aku sudah siap" jawab Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, tuan Darius Torres. Sekarang kita temui mereka" kata William sambil menggebu. "Baiklah, tuan Darius Torres. Marilah ikut bersamaku" kata TJ. "Tidak, TJ Simanjuntak. Sebaiknya aku yang mendorong kakakmu" kata Darius menolak. Seketika itu juga, Russel terkejut.
Sementara itu di kota Surabaya, Edward sedang merasa terkejut. "Baiklah, tuan Darius Torres. Apakah kau sudah siap?" tanya William sambil tersenyum lebar. "Ya, William Simanjuntak. Sekarang aku sudah siap" jawab Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, tuan Darius Torres. Sekarang kita temui mereka" kata William sambil menggebu. "Baiklah, tuan Darius Torres. Marilah ikut bersamaku" kata TJ. "Tidak, TJ Simanjuntak. Sebaiknya aku yang mendorong kakakmu" kata Darius menolak. Seketika itu juga, Edward marah.
Sementara itu sebuah kamar, Victoria sedang duduk sendirian. "Baiklah, tuan Darius Torres. Apakah kau sudah siap?" tanya William sambil tersenyum lebar. "Ya, William Simanjuntak. Sekarang aku sudah siap" jawab Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, tuan Darius Torres. Sekarang kita temui mereka" kata William sambil menggebu. "Baiklah, tuan Darius Torres. Marilah ikut bersamaku" kata TJ. "Tidak, TJ Simanjuntak. Sebaiknya aku yang mendorong kakakmu" kata Darius menolak. Seketika itu juga, Victoria heran.
Sementara itu di kota London, Darius terlihat babak belur. "Astaga, tuan Darius Torres. Pertahananmu hebat" kata William sambil mengompres. "Baiklah, William Simanjuntak. Terima kasih atas pujiannya" kata Darius sambil mendesah. "Baiklah,tuan Darius Torres. Tidurlah di atas pahaku" kata William sambil mengompres. "Tidak, William Simanjuntak. Nanti pahamu berat" kata Darius sambil menolak dengan halus. "Tidak, tuan Darius Torres. Tidurlah di atas pahaku" kata William sambil memohon. Seketika itu juga, William luluh.
Sementara itu di balik pintu, Daniel dan Camila mendengar. "Astaga, tuan Darius Torres. Pertahananmu hebat" kata William sambil mengompres. "Baiklah, William Simanjuntak. Terima kasih atas pujiannya" kata Darius sambil mendesah. "Baiklah,tuan Darius Torres. Tidurlah di atas pahaku" kata William sambil mengompres. "Tidak, William Simanjuntak. Nanti pahamu berat" kata Darius sambil menolak dengan halus. "Tidak, tuan Darius Torres. Tidurlah di atas pahaku" kata William sambil memohon. Seketika itu juga, mereka diam.
Sementara itu di rumahnya, Jovita sedang terbelalak kagum. "Astaga, Darius Torres. Penampilan fisikmu bagus" kata Jovita sambil tersenyum lebar. "Astaga, kakak Jovita Shaffer. Ada apakah denganmu?" tanya Jennifer sambil mendekat. "Astaga, Jennifer Shaffer. Lihatlah layar televisi" kata Jovita sambil tersenyum lebar. "Astaga, kakak Jovita Shaffer. Apakah itu adalah tuan Darius Torres?" tanya Jennifer terkejut. "Benar, Jennifer Shaffer. Sekarang kita melihatnya" jawab Jovita sambil tersenyum lebar. "Baiklah, kakak Jovita Shaffer. Apakah yang terjadi?" tanya Jennifer sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, mereka diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Model
FanficSebuah kisah cerita wattpad tentang pria matang dan penulis novel tunadaksa