Pria berbaju hitam

113 13 8
                                    

Sementara itu di kota Surabaya, hiduplah seorang wanita cantik. Nama lengkapnya adalah Tamara Jovita Adeline Shaffer yang telah berusia 34 tahun. Sosok Jovita dikenal, seorang wanita ramah dan juga mirip aktris ternamaan Nina Dobrev. Pekerjaan Jovita adalah, seorang aktris dan model ternamaan. Jovita memiliki seorang adik, Theresia Jennifer Amber Shaffer yang telah berusia 29 tahun. Sosok Jennifer dikenal, seorang wanita ramah dan juga mirip aktris ternama Dakota Fanning. Pekerjaan Jennifer adalah, seorang aktris dan model. Mereka berdua sangat serasi.

Jovita dan adiknya Jennifer tinggal di sebuah rumah mewah. "Hai, William Simanjuntak. Senang bertemu denganmu" kata Jennifer sambil bersalaman. "Hai, Jennifer Shaffer. Senang bertemu denganmu" kata William sambil tersenyum. "Baiklah, Jennifer Shaffer. Apakah kau mengerti tugasmu?" tanya William sambil tersenyum. "Ya, William Simanjuntak. Tugasku adalah merayu" jawab Jennifer sambil tersenyum. "Baiklah, Jennifer Shaffer. Siapakah yang kau rayu?" tanya William sambil tersenyum. "Aktor ,William Simanjuntak. Aktor pilihanmu" jawab Jennifer sambil tersenyum bersemangat. "Tetapi, Jennifer Shaffer. Sepertinya aku butuh seseorang" kata William sambil merayu. Seketika itu juga, mereka tertawa dengan lebarnya.

Sementara itu di kamar lainnya, Victoria sedang menelpon TJ. "Astaga, mamaku tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya TJ. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sebaiknya kau telpon papa" jawab Victoria sambil menegur. "Tetapi, mamaku tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya TJ. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sepertinya ada sesuatu" jawab Victoria sambil tidak tenang.
"Baiklah, mama tersayang. Sebaiknya aku telpon papa" kata TJ sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, telpon ditutup.

Sementara itu di kota London, Wilma rasanya ingin pingsan. "Astaga, suamiku Darius Torres. Kenapa ini harus terjadi?" tanya Wilma sambil tertunduk. "Baiklah, nyonya Wilma. Maafkan perbuatanku" jawab Michael sambil tersenyum pilu. "Tidak, tuan Michael Sanders. Aku juga merasa bersalah" kata Wilma sambil terus terisak. "Baiklah, nyonya Wilma. Maafkan perbuatanku" kata Michael sambil berlutut. "Baiklah, tuan Michael Sanders. Permintaan maafmu aku terima" kata Wilma sambil menangis. "Baiklah, nyonya Wilma. Sebaiknya aku pergi" kata Michael sambil membungkuk. Seketika itu juga, Wilma terkejut.

Sementara itu di rumahnya, Melody sedang bermimpi buruk. "Astaga, Darius Torres sayang. Akhirnya kau pulang" kata Wilma sambil tersenyum. "Benar, Wilma Montalvo. Akhirnya aku pulang" kata Darius sambil mendesah. "Baiklah, Darius Torres. Bagaimana dengan pekerjaanmu?" tanya Wilma. "Berhasil, Wilma Montalvo. Pekerjaanku sukses besar" jawab Darius sambil duduk bersandar. "Baiklah, Darius Torres sayang. Apakah kau memiliki hadiah?" tanya Wilma sambil mencium. "Baiklah, Wilma Montalvo. Terima hadiah dariku" jawab Darius sambil tersenyum lebar. "Baiklah, Darius Torres. Bagaimana ini terjadi?" tanya Wilma sambil terbelalak kaget. "Sudahlah, Wilma Montalvo. Secepatnya kita bercerai" jawab Darius sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, Melody heran.

Sementara itu di kota Surabaya, Darius sedang tertidur pulas. "Hai, William Simanjuntak. Senang bertemu denganmu" kata Jennifer sambil bersalaman. "Hai, Jennifer Shaffer. Senang bertemu denganmu" kata William sambil tersenyum. "Baiklah, Jennifer Shaffer. Apakah kau mengerti tugasmu?" tanya William sambil tersenyum. "Ya, William Simanjuntak. Tugasku adalah merayu" jawab Jennifer sambil tersenyum. "Baiklah, Jennifer Shaffer. Siapakah yang kau rayu?" tanya William sambil tersenyum. "Aktor ,William Simanjuntak. Aktor pilihanmu" jawab Jennifer sambil tersenyum bersemangat. "Tetapi, Jennifer Shaffer. Sepertinya aku butuh seseorang" kata William sambil merayu. Seketika itu juga, Darius terpaksa terbangun dari tidur.

Sementara itu di kamar lainnya, Edward sedang menelpon TJ. "Astaga, papaku tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya TJ. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sebaiknya kau telpon papa" jawab Edward sambil menegur. "Tetapi, papaku tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya TJ. "Baiklah, anakku TJ sayang. Sepertinya ada sesuatu" jawab Edward sambil tidak tenang.
"Baiklah, papaku tersayang. Sebaiknya aku telpon lagi" kata TJ sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, telpon ditutup.

Sementara itu di kota London, Wilma sedang tertidur pulas. "Astaga, mommy tersayang. Kenapa kau berteriak?" tanya Johanes sambil terkejut. "Baiklah, Johanes Torres. Sebaiknya kau tidur lagi" jawab Wilma sambil mencium pipi. "Astaga, mommy tersayang. Kenapa kau berteriak?" tanya Camila sambil merasa terkejut. "Baiklah, Camila Torres. Sebaiknya kau tidur lagi" jawab Wilma sambil mencium pipi. "Selamat malam, mommy. Selamat beristirahat" kata Camila sambil memeluk. "Selamat malam, mommy. Selamat beristirahat" kata Johanes sambil ikut berbaring. Seketika itu juga, mereka tidur.

Sementara itu di rumahnya, Melody sedang terbelalak kaget. "Astaga, Melody Randall. Bagaimana dengan pendapatmu?" tanya Russel. "Baiklah, Russel Torres. Lanjutkan terus ceritanya" jawab Melody sambil memeluk. "Tetapi, Melody Randall. Sepertinya ada sesuatu denganmu" kata Russel. "Baiklah, Russel Torres. Dugaanmu benar sekali" kata Melody sambil tersenyum. "Baiklah, Melody Randall. Apakah yang membuatmu terkejut?" tanya Russel heran. "Baiklah, Russel Torres. Sepertinya Darius sedang selingkuh" jawab Melody. "Tenanglah, Melody Randall. Mimpimu tidak benar" jawab Russel sambil mencium bibir. Seketika itu juga, mereka tidur.

The Perfect ModelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang