The Perfect Model

Resmi cerai

Beberapa bulan kemudian, Darius dan Wilma bercerai. "Baiklah, Darius Torres. Akhirnya kita berpisah" kata Wilma sambil tersenyum lebar. "Benar, Wilma Montalvo. Akhirnya kita berpisah" kata Darius sambil tersenyum pasrah. "Baiklah, Darius Torres. Bagaimana jika kau datang kembali ke rumah?" tanya Wilma sambil tersenyum lebar. "Boleh, Wilma Montalvo. Rasanya aku harus pamit kepada anak-anak" jawab Darius sedih. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di kursi lain, William dan TJ sedang berdebat. "Astaga, William Simanjuntak. Apakah yang kau lakukan?" tanya TJ sambil merasa resah. "Tenanglah, TJ Simanjuntak. Biarkan saja mereka berdua" jawab William tersenyum. "Baiklah, William Simanjuntak. Apakah rencanamu selanjutnya?" tanya TJ heran. "Tenanglah, TJ Simanjuntak. Nanti kau mengerti" jawab William sambil tersenyum. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di rumahnya, Jovita dan Jennifer tersenyum. "Astaga, Jennifer Shaffer. Akhirnya tuan Darius bebas" kata Jovita sambil tersenyum. "Baiklah, kakak Jovita Shaffer. Apakah yang kau maksud?" tanya Jennifer sambil terkejut. "Astaga, Jennifer Shaffer. Sekarang tuan Darius Torres menjadi seorang duda" jawab Jovita sambil tersenyum lebar. "Baiklah, kakak Jovita Shaffer. Apakah rencanamu selanjutnya?" tanya Jennifer. "Tenanglah, Jennifer Shaffer. Nanti kau mengerti" jawab Jovita sambil tersenyum dengan lebar. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di kota Surabaya, Victoria sedang melihat televisi. "Baiklah, Darius Torres. Akhirnya kita berpisah" kata Wilma sambil tersenyum lebar. "Benar, Wilma Montalvo. Akhirnya kita berpisah" kata Darius sambil tersenyum pasrah. "Baiklah, Darius Torres. Bagaimana jika kau datang kembali ke rumah?" tanya Wilma sambil tersenyum lebar. "Boleh, Wilma Montalvo. Rasanya aku harus pamit kepada anak-anak" jawab Darius sedih. Seketika itu juga, Victoria sedih.

Sementara itu di kota London, Russel dan Melody marah. "Astaga, tuan Michael Sanders. Apakah yang kau lakukan?" tanya Russel sambil mencekik. "Tenanglah, Russel Torres. Semua untuk kebaikan Darius" jawab Michael sambil santai. "Tidak, tuan Michael Sanders. Apakah yang kau lakukan?" tanya Melody sambil kesal. "Tidak, Melody Randall. Semua untuk kebaikan Darius" jawab Michael sambil tersenyum lebar. Seketika itu juga, mereka diam.

Sementara itu di rumahnya, Darius sedang merasa senang. "Astaga, daddy tersayang. Akhirnya kita bertemu lagi" kata Camila sambil tersenyum lebar. "Benar, daddy tersayang. Akhirnya kita bertemu lagi" kata Johanes sambil tersenyum lebar. "Baiklah, anak-anakku. Dengarkan kami" kata Wilma. "Baiklah, mommy tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya Johanes sambil tersenyum. "Baiklah, anak-anakku. Perceraian telah resmi" jawab Wilma sambil tersenyum lebar. "Tetapi, mommy tersayang. Bagaimana dengan kami?" tanya Camila sambil tersenyum lebar. "Tenanglah, Camila Torres. Kalian berdua akan bersamaku" jawab Wilma sambil memeluk. Seketika itu juga, mereka sedih.

Sementara itu di rumahnya, Jovita dan Jennifer tersenyum. "Astaga, daddy tersayang. Akhirnya kita bertemu lagi" kata Camila sambil tersenyum lebar. "Benar, daddy tersayang. Akhirnya kita bertemu lagi" kata Johanes sambil tersenyum lebar. "Baiklah, anak-anakku. Dengarkan kami" kata Wilma. "Baiklah, mommy tersayang. Apakah yang terjadi?" tanya Johanes sambil tersenyum. "Baiklah, anak-anakku. Perceraian telah resmi" jawab Wilma sambil tersenyum lebar. "Tetapi, mommy tersayang. Bagaimana dengan kami?" tanya Camila sambil tersenyum lebar. "Tenanglah, Camila Torres. Kalian berdua akan bersamaku" jawab Wilma sambil memeluk. Seketika itu juga, mereka puas.

Sementara itu di kota Surabaya, Victoria sedang tertidur pulas. "Baiklah, Darius Torres. Akhirnya kita berpisah" kata Wilma sambil tersenyum lebar. "Benar, Wilma Montalvo. Akhirnya kita berpisah" kata Darius sambil tersenyum pasrah. "Baiklah, Darius Torres. Bagaimana jika kau datang kembali ke rumah?" tanya Wilma sambil tersenyum lebar. "Boleh, Wilma Montalvo. Rasanya aku harus pamit kepada anak-anak" jawab Darius sedih. Seketika itu juga, Victoria sedih.