Bab. 21

230 46 22
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜

Aidan parkir mobilnya di pinggiran jalan, dia liat view yang indah banget, sementara Miranda ga tau karena sejak insiden latex mereka ga ngomong sama sekali,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aidan parkir mobilnya di pinggiran jalan, dia liat view yang indah banget, sementara Miranda ga tau karena sejak insiden latex mereka ga ngomong sama sekali,

Aidan natap depan, sama kaca spion, kalo Miranda full natap ke samping kiri, mau tidur lagi udah ga bisa, bukan karena ac mobil di matiin, tapi karena emosi campur malu hati,

hawa pengunungan adem, sejuk dan bersih udah cuci separoh keluhannya, tinggal gengsi buat mulai pembicaraan aja sebenernya, tapi kaya semuanya itu nguap waktu Miranda noleh ke Aidan, lelaki yang dia bingung sendiri apa relasi yang mereka berdua bangun,

Lelaki itu natap dia sendu, ga ngomong apapun tapi langsung keluar mobil, berdiri natap lautan putih berarak yang ga bedanya sama gumpalan kapas ...

Indah banget ...

Adem ...

Seger ...

Bersih ...

Mereka berdua ga saling bicara, cuma diem dan natap keindahan yang manjain mata mereka.

.

Lumayan lama ...

Angin bertiup lembut dingin tapi menenangkan bikin hati mereka kosong dan ringan, yang pertama kali natap emang Miranda, tapi Aidan yang narik gadis itu di dekapannya ...

.

"Sekarang kita ada di lereng merbabu ... katanya ...

disana gunung telomoyo ...

Mau aku ajak liat si kembar yang indah merapi dan merbabu ga ? ..."

.

"Mau ..."

.

Mereka ga banyak ngomong lagi setelah itu karena Aidan udah lajuin mobil dan sesuai arahan gugel mep ...

.

"Kita kemana ... ?"

.

"Puncak Ketep ...!!! sekalian lewat aja karena kita juga bisa lewat sana ..."

Cheating DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang