Bab. 31

200 40 14
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜


Malam Minggu
***

Mimi tidur di hotel semalam, lebih tepatnya di ungsiin sama mamanya, mereka udah test kehamilan hasilnya negatif, tapi Mimi seribu persen yakin kalo bulan depan dia hamil,

.

"Yang bulan ini mah pasti jadi ma, orang enak banget ..."

.

Weeer ...

Kuping Mimi di jewer mama,

.

"Ga ada ya gadis belom nikah segitu pengen hamilnya kaya kamu, udah si papa bilang kamu ngumpet dulu aja,

Mama masih bisa ngeles sampe Aldrin selesai skripsi, kamu harus putusin dia sebelom waktu itu, karena mama ga ada alasan laen lagi

Paham ga ?"

.

"Iya ... ga tau mama, aku lebih sayang sama Idan sama keluarganya, mereka ga sekaya Aldrin, tapi justru itu aku dianggap ada,

Setiap diajak ke tempat Aldrin, ketemu sama keluarganya mereka tau aku pacar All tapi ya udah begitu aja, bahasan nya ga jauh jauh dari materi, healing, traveling, iya aku tau mereka kaya mama ...

Sama keluarga Aidan cuma aku yang ada disana, liat aja adeknya ... sayang banget sama aku, care nya juga ga tanggung tanggung, aku sayang mereka mama ..."

.

"Uang bukan segalanya ya Mimi"

.

"Ya ga juga sih, Aidan mah harusnya jadi orang sukses, kan tiketnya udah di pegang semua, kontrak sama perusahaan game, plus lanjut kuliah lagi"

.

"Tapi Aidan tanggungannya lumayan banyak Mimi, ada mama sama adeknya ..."

.

"Semoga aja ga sih ma, mamanya ada usaha, keluarganya lumayan berada di lingkungan perumahan yang tanahnya palingan luas enam puluh meter ..."

.

"Oya ... rumah Aidan besar emangnya ?"

.

"Rumahnya luas, bersih, tapi masih rumah jadul gitu mah, adem banget ma, di depannya ada pohon mangga sama rambutan ..."

.

"Kapan aah mama juga mau maen kesana ..."

.

"Ya udah, kesana sebelum nikah biar bisa liat aslinya gimana"

.

"Udah telat, percuma, punya anak cewe satu kue apemnya di obral ... mau gimana lagi, emang bisa nolak kalo keluarganya Aidan ga sesuai sama keinginan mama"

Cheating DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang