Happy reading maniezz
.
.
.
.Semua pandangan pengunjung cafe dan pekerja cafe tertuju sama keempat mobil mewah yang baru datang, mereka tau siapa masing-masing pemilik mobil itu
"Wah ternyata kalian juga disuruh oleh Putri kalian kesini?" Ucap Marga
Keempat laki laki beda umur itu tersenyum dan saling berjabat tangan
"Kirain papah gak bakal Dateng" Vanezz tersenyum kearah Lean
"Papah gak bakal sibuk kalo kamu minta bantuan papah" Lean mengelus rambut panjang Vanezz
"Halo Daddy"
"Halo juga sayang, ada apa Fika? Kenapa manggil Daddy?"
"Nanti Fika kasih tau" Nero cuma senyum aja nanggepin jawaban Fika
"Kenapa nyuruh papah kesini?"
"Papah nggak mau kalau Via suruh kesini? Kalo gak mau yaudah sana balik aja biar aku nyuruh bang Alex aja"
"Bukan gitu Via, maksudnya ini ada apa?"
"Udah nanti papah juga tau sendiri" Marga harus banyak sabar ngadepin satu anak perempuan nya ini
"Fara?"
"Nanti tau sendiri" Fara lanjut lagi main handphone
"Emang boleh sesingkat itu??" Fara gak peduli sama omongan Via
"Udah udah ayo semua kita masuk kedalam" lerai Vanezz lalu berjalan beriringan dengan Lean
"Woi tungguin njir, main tinggal aja" Via berjalan dengan marga, sisanya cuma ngikut dibelakang
Semua pandangan beralih ke arah mereka, tapi yang tatap tampak acuh tak acuh
"Kalian tunggu disini biar gue sama Fika yang kesana"
"Yaudah ayo Nezz"
Fika sama Vanezz berjalan menuju kasir Vanezz natap mbk kasir dengan tidak suka, Fika yang menyadari hal itu menyenggol lengan Vanezz
Vanezz cuma rolling eyes lalu berkata "saya mau pesan ruang VVIP. Semua pekerja maupun bos pemilik cafe harus kesana nyusul saya dan yang lain tanpa penolakan"
"M-maaf tap-"
"Tanpa penolakan"
Kasir itu hanya bisa pasrah mau gimana pun ia tetap tak bakal bisa membantah ucapan Vanezz karna Vanezz itu orangnya keras kepala
"Dan satu lagi, cafe ini harus ditutup untuk hari ini karna kita semua ingin membicarakan ini dengan privasi" timpal Fika
"S-sebelumnya saya minta m-maaf karna bos cafe ini lagi-"
"Mbak nya punya telinga kan? Nggak tuli juga kan? Inget nggak tadi saya ngomong apa?" Lagi lagi Vanezz memotong ucapan kasir cafe itu
"B-baiklah mari saya antar ke ruang VVIP"
"Ayo"
Vanezz berjalan mengikuti langkah kasir tersebut dan tak lupa diikuti oleh mereka semua
Ckleek
"Silahkan masuk"
Semuanya duduk di sofa, ruang VVIP ini memang tempat duduknya menggunakan sofa bukan kursi
"Panggil semua yang bersangkutan dengan cafe ini" pinta Vanezz
"B-baiklah"
"Via Lo ikutin mbk kasir itu bisa nggak? Takutnya dia malah kabur"
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesi Kepada Teman Sekelas (END)
Randomseorang cewek pick me yang Ter obsesi kepada cowok ini, yang ternyata adalah teman sekelas nya sendiri. karena saat hampir semua cowok satu kelas membully nya cowok ini tidak pernah membully nya karena cowok ini tidak peduli. "Revandra aku suka pad...