Chapter 31 💫

8 1 0
                                    

Happy reading sayy
.
.
.

Vanezz sudah sampai didalam rumahnya dan menuju ke kamarnya untuk mengganti bajunya menjadi baju santai.

"Sepi banget gak ada Zayna sama Zeyna" ia menghela nafas panjang, dan keluar dari kamarnya untuk menemui sang mamah. Ntah kangen aja gitu.

Vanezz menuju kearah meja makan dan melihat Leona sedang membungkus sesuatu mungkin makanan? Tapi buat siapa? Setelah selesai membungkus Leona berjalan kearah Vanezz.

"Sayang, tolong anterin pudding coklat ini kerumahnya Ervan ya sayang" ucap Leona

"Owh, oke deh" tanpa banyak tanya Vanezz langsung menerima paper bag itu lalu berjalan menuju garasi dan langsung saja masuk kedalam mobil, untung saja dia tadi makek celana panjang walaupun bajunya lengan pendek.

...

Vanezz sudah sampai dirumahnya Ervan yang mewah ini, memencet bel kemudian tak lama seorang laki-laki tinggi berparas tampan membuka pintu itu dan tersenyum tipis.

"Silahkan masuk"

"Thanks Van"

Mereka berdua duduk di sofa sambil berhadapan, Vanezz menaruh paper bag itu keatas meja, dan clingak clinguk mencari seseorang.

"Revan dimana Van?" Tanya Vanezz pada Ervan yang melepaskan earphone di telinganya.

"Lagi di taman belakang rumah. Itu apa?"

"Oh, ini tadi mamah bikin pudding coklat dan gue disuruh nganterin kerumah Lo"

"Thanks"

"Iya, kenapa Revan lama banget? Dia di taman udah berapa lama?"

"Mungkin bentar lagi-"

"Kak Ervan tolongg!!!!"

"Lah, Revan kenapa?!" Tanya Vanezz yang sudah berdiri dari duduknya. Ervan sendiri langsung berlari menuju taman belakang rumahnya, apa lah yang adiknya ini lakukan.

"Astaga Revan!" Teriak mereka berdua, ya gimana gak teriak? Mereka lihat kalo Revan terduduk mana pakek tertimpa dahan pohon segala.

Ervan menyingkirkan dahan pohon itu dan membantu Revan berdiri walaupun harus dengan memegang lengan Ervan, karna kakinya sedikit sakit sebab keseleo mungkin?

"Lo habis ngapain sih Van? Kok bisa tertimpa dahan pohon, aneh-aneh aja Lo" heran Vanezz.

"Hehe, tadi gue mau ngambil buah yang ada di atas pohon itu tapi gak ada benda yang bisa buat ngambilnya, yaudah gue manjat aja. Eh malah dahan yang gue pijak patah, yaudah gue jatuh" jelas Revan sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Vanezz dan Ervan hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Revan, mereka berjalan masuk kedalam rumah dengan Revan yang dipapah oleh Ervan. Mungkin kalo Vanezz gak disini Ervan sudah menggendongnya. Cuma karna disini ada Vanezz jadi, Revan gak mau digendong karna cuma keseleo masak di gendong. Manja amat.

Saat di depan pintu rumah Ervan Vanezz berhenti berjalan, membuat mereka menatap Vanezz bingung.

"Kenapa Nezz? Ayo masuk" ajak Revan

"Nggak gue sampai sini aja. Oh ya tadi ada pudding bikinan mamah Leona buat kalian berdua, jangan lupa dimakan apalagi tadi itu pudding rasa coklat, coklat kan kesukaan Lo Van" kata Vanezz sambil menatap Revan yang terlihat berbinar binar.

Obsesi Kepada Teman Sekelas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang