Chapter 28 🎀

4 1 0
                                    

Selamat membacaa
.
.
.


Sekarang ketujuh manusia ini sedang berada di depan pintu kelas yang sudah tertutup, mereka bisa mendengar suara guru yang sedang menjelaskan, membuat mereka menjadi tambah gugup.

"Gimana ini? Kita masuk aja? Tapi gue takut dimarahin bjir" ucap Vanezz yang tangannya ragu untuk memegang gagang pintu itu.

"Gapapa, kita dimarahin bareng-bareng" ujar Adnan

"Yaudah, buka gih pintunya" suruh Via pada Vanezz yang masih terlihat ragu.

Ckleek

Baru juga pintu terbuka, mereka semua sudah ditatap tajam sambil berkacak pinggang oleh Bu Nia, guru kimia. Pasti bakal lama ini ceramahnya.

"Bagus! Dari mana aja kalian hah?! Ninggalin pelajaran seenaknya, kalian ini sekolah buat belajar bukan bermain! Mana kalian bolosnya bareng-bareng lagi! Kalian kira keren begitu?! Seharusnya kalian sebagai kakak kelas itu mencontohkan yang baik! Bukannya malah pada bolos rame-rame!"

"M-maaf Bu...kita bukan bolos kok, tadi lagi ada kecelakaan sedikit" kata Vanezz sambil menunduk

"Halah! Gak usah kalian alesan pakek kecelakaan segala! Ibu gak bakal percaya sama alesan kalian semua! Sekarang ibu tanya, kalian ini darimana?" Tanya Bu Nia yang sudah marah

"Kita habis dari UKS Bu, teman kita ada yang terluka" sahut Via

"Terus, kenapa kalian ikut ikutan ke UKS?! Kalian ini kan gak Kenapa-napa! Alesan aja kalian"

Jujur saja, mereka semua sedikit kesal dengan Bu Nia, kenapa guru ini tidak percaya? Emang muka temannya kelihatan seperti pembohong ya? Tapi kayaknya enggak.

"Kalo Bu guru tidak percaya, Bu guru bisa melihat luka saya"

Daniel membuka balutan kapas yang sudah Via pasang pada lengannya, agar guru di depannya ini tidak banyak bertanya dan percaya.

Dan, semua yang ada di kelas terkejut melihat luka Daniel yang begitu mengerikan, sayatan yang sedikit panjang dan lukanya sedikit dalam. Mereka bergidik ngeri, sesakit apa itu?

"K-kalian ini sebenarnya habis ngapain? Bagaimana bisa lengan mu tersayat pisau sedalam ini? Kalo begitu kamu boleh duduk"

Lah, mereka menatap Bu Nia dengan pandangan tidak percaya. Kok cuma Daniel yang disuruh duduk sih anjir? Padahal mereka semua juga hampir terluka, muka Adnan juga sedikit lebam.

"Bu Nia, ini ceritanya sangat panjang...tolong izinkan kami buat duduk ya? Kami tadi juga korban.." ucap Fika dengan hati-hati

"Kalo begitu silahkan, tapi besok orang tua kalian di panggil."

Perkataan Bu Nia membuat tubuh mereka menegang. Kalo begini masalah Vanezz tambah banyak dongg, menyebalkan.

...

Vanezz sudah sampai dirumahnya, ia masuk kedalam dengan lesu tapi tiba tiba ada Zayna di depannya.

"Haii kak Vanezz, selamat datang dirumah!" Ucapnya bahagia dan merentangkan tangannya untuk memeluk Vanezz tapi langsung di cegah oleh sang empu

"Eh! Jangan peluk dulu oke? Kak Vanezz kan baru pulang sekolah, masih kotor..." Zayna hanya mengangguk

"Ayna mau kemana?" Tanya Vanezz

"Oh, Ayna mau ke kebun. Kata tante Ona ada banyak buah, Ayna mau mencobanya"

"Owh, sendiri aja?"

"Nggak, sama ayah aku"

Obsesi Kepada Teman Sekelas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang