Chapter 36 🎀

6 1 0
                                    

Happy reading
.
.
.


Keempat orang dengan motor kerennya masing-masing dengan helm full face nya sedang menuju kearah kafe.

Setelah ditelpon Kenzo tadi, Revan dan Fara memutuskan untuk bertemu di sebuah kafe. Dan Revan and the geng sudah sampai di kafe. Mereka berempat berjalan menuju tempat Fara dkk yang sedang mengobrol.

"Akhirnya sampai juga"

Revan mengangguk mendengar ucapan Fara dan mendudukkan dirinya di kursi yang sudah di sediakan, Revan menatap semuanya dengan serius. Begitupun dengan yang lain.

"Jadi? Apa yang sebenarnya terjadi? Sampek kita ngumpul disini?" Tanya Fika sambil membuka pembicaraan.

"Jadi kak Ervan sama Vanezz hilang."

"Hah?! Gimana bisa?!" Kaget Via, lagian sahabatnya itu ngapain sih?! Sampek bisa ngilang gini!

"Gue gak tau Vanezz itu gimana bisa ngilang. Tapi kalo kak Ervan, dia bisa ngilang karna...tadi dia itu ijin ke indojuly kan terus, dia udah beberapa jam gak balik-balik. Khawatir lah gue, mana pas gue telpon nomernya gak aktif lagi." Jelas Revan dan mendesah kesal.

"Terus Vanezz gimana? Maksudnya kapan terakhir Lo ketemu Vanezz?" Tanya Fika. Revan menggeleng. Mereka kembali berpikir, terus kalo kayak gini mereka harus gimana?

Fara melihat kearah luar kafe sambil berpikir, ini benar-benar sangat aneh, sebenarnya apa yang terjadi sih?! Fara mengingat kembali ucapan Vanezz kemarin.

Saat itu Vanezz bilang kalo dia di kasih sebuah kotak yang isinya sangat mengerikan bukan? Nah dia juga ingat saat Vanezz bilang kalo di kertas itu menuliskan tentang kematian. Apa jangan-jangan....

"Gak mungkin kan?" Lirihnya, ia menoleh kearah Semuanya yang masih diam seperti sedang berpikir. Fahry yang merasa ada orang yang melihat kearahnya menoleh.

"Kenapa Far?" Tanya Fahry, semua pun juga ikut meneh kearah Fara.

"Kalian inget gak waktu Vanezz bilang kalo dia di kasih sebuah kotak?"

"Ingat kok" jawab Via

"Bukannya Vanezz juga bilang kalo dia dapat sebuah kertas? Nah terus Vanezz juga bilang kalo isi kertas tersebut adalah tentang kematian? Apa semua ini ada sangkut pautnya sama misteri kotak itu?"

"Jadi...apa, jangan bilang Vanezz mendapat pesan dari orang yang mengirim kotak itu?" Tebak Adnan, membuat mereka bingung.

"Maksudnya Nan?"

"Gini loh Fika. Orang yang menulis surat itu pasti dia benci banget sama Vanezz, nah seperti yang dibilang Fara. Kertas itu bertuliskan tentang kematian bukan? Bisa jadi orang itu memancing Vanezz buat datang ketempat mereka. Dan itu bisa menjadi kesempatan mereka buat..bunuh Vanezz." Jelas Adnan, dan berbicara pelan saat diakhir kata.

Mereka yang mendengar itu terkejut. Yang diucapkan oleh Adnan itu memang sangat masuk akal, bisa jadi sekarang Vanezz sedang berada di tempat orang jahat itu!

Fara berdiri dari duduknya, "kita harus cari Vanezz sekarang juga! Kalo kita terlambat bisa jadi hal yang diucapkan Adnan itu terjadi."

Fara meninggalkan uang seratus ribu di meja dan langsung pergi, mereka juga meninggalkan uang diatas meja dan pergi dari tempat itu. Tapi sebelum berjalan keluar, Adnan sedikit berteriak buat ngasih tau sama para pelayan kafe.

"Mbak!! Uangnya di meja!! Kembaliannya ambil aja!!"

Setelah itu Adnan berlari mengejar mereka keluar. Ternyata mereka masih diam di tempat dengan ekspresi bingung kembali.

Obsesi Kepada Teman Sekelas (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang