27. Aku Lebih Menyayanginya!

27.7K 2.9K 1.1K
                                    

Haii
Kembali lagii
Jangan lupa support Only dengan
Tekan ⭐ di pojok bawah, Komen,
dan bantu Follow gyss 😄

Awas Typo Bertebaran
🧸
🧸
🧸
🧸
Happy Reading 😘

"VARELLL!!! SIAPA YANG MANYURUHMU MENUTUP MATA??!! BANGUN!! Lihat Daddy, Sayang, lihat Daddy!!" Arthur mengguncang tubuh kecil itu. Dia membuang air dari mulut Varel lalu mulai memberikan napas buatan, menekan dada anak itu berulang kali dengan badan gemetar hebat.

"Tolong, tolong! Jangan bercanda, Sayang. Daddy minta maaf kalau pernah memarahimu, hm? Bangunlahh,, Daddy mohonn!"

Arthur menangis. Tubuhnya ikut terbaring di ubin kamar mandi sambil memeluk tubuh Varel yang terbujur kaku.

"VARELLL!!!"

🧸🧸🧸

BAGIAN 27

Arthur berlari cepat menuruni tangga Jade Manor. Dia tidak akan bisa menunggu di dalam lift dalam keadaan seperti ini. Hal itu hanya akan membuatnya merasa tidak berguna sama sekali.

"SIAPKAN MOBILL!! CEPAATTTT!!!"

Teriakan bergetar Arthur memecah keheningan dan menggema di seluruh penjuru Manor yang sangat luas membuat para bodyguard terkejut. Namun, seakan sudah terbiasa dengan hal itu, mereka secara sigap menyebar melakukan perintah Arthur. Di antara mereka ada yang bertugas memberi tahu seluruh penghuni Mansion setelah melihat siapa yang ada dalam dekapan Sang Bos.

"TUAN!" James datang tergopoh-gopoh mencoba mengejar langkah Arthur dari belakang. Panggilannya bagai angin lalu. Arthur tidak peduli sama sekali. James sempat mendengar teriakan Arthur dari lantai tiga. Saat mencoba mengintip dari atas, bola matanya seperti akan keluar saat itu juga.

"TUAN!! ANDA BELUM MEMAKAI BAJU!" James berkomentar sambil berlari. Di tangannya terdapat dua pasang pakaian berbeda ukuran yang masih terpasang hanger. Hingga terjadilah aksi kejar-kejaran yang sedikit dramatis dalam kondisi menegangkan.

Kejadian itu berlangsung begitu cepat. Jade Manor pagi itu kembali dibuat gempar oleh Varel.

🧸🧸🧸

Mata biru Arthur tidak pernah lepas dari pintu bercat putih didepannya. Napas Duda beranak 7 itu begitu cepat. Dia tidak bisa lagi menopang tubuhnya sendiri jika tanpa bantuan James. Yah, James saat ini sedang mendekap Arthur dari belakang karena tubuh Arthur sudah seperti tubuh tanpa tulang.

"Tuan, duduklah. Tenangkan diri Anda," James berkata kesekian kalinya. Kakinya sudah pegal sedari tadi. Tubuh Arthur tidaklah ringan asal kalian tahu. James seolah sedang memeluk balok kayu yang bisa bernapas.

Hening

Tidak ada tanggapan dari Arthur membuat James menghela napas pelan. Dia juga khawatir tapi dia masih bisa menguasai pikirannya.

"Biar Aku yang menggantikanmu, James," James menoleh ke belakang, mendapati Aska yang berjalan pelan ke arahnya. Perhatian James teralihkan pada kondisi anak-anak Arthur yang hampir mirip dengan Daddy mereka. Kacau dan mengenaskan. Tidak ada persiapan sama sekali, hanya dia dan para bodyguard yang menggunakan pakaian seperti biasa. Selainnya masih menggunakan baju tidur masing-masing bahkan mereka melupakan alas kaki.

VAREL (TAHAP REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang