27 kembalilah ara

631 49 2
                                    

Sudah 9 hari ara di rumah sakit namun tidak ada perubahan bahkan kondisi ara semakin memburuk dan berada di ambang kematiannya.

Chika yang telah selesai makannya kembali ke kamar ara bersama mira sedangkan yang lainnya hanya menjenguk ara ketika jam jenguk saja karena mereka juga harus mengurus devil's attack.

Mira memilih tiduran di kasur dan chika memilih duduk di samping ara sambil memegangi tangannya, tak lama mesin pendeteksi jantung ara berbunyi dan menampilkan garis lurus.

"Mir ara kenapa mir" panik chika

"Kenapa chik" panik mira juga

"Alat pendeteksi jantung ara mir cuma garis lurus aja hiks" tangis chika

"Bentar gw panggil dokter dulu" ucap mira sambil berlari keluar

Tak lama dokter datang dengan membawa alat kejut jantung, chika dan mira disuruh menunggu di luar oleh dokter, mira dan chika hanya bisa menangis, mira kemudian menelfon yang lainnya untuk segera datang ke rumah sakit.

"Ara kenapa kamu pergi hiks" tangis chika

"Kenapa kamu ninggalin aku disini hiks hiks" tangis chika

"Kenapa secepat ini ara kenapa takdir begitu cepat memisahkan kita hiks" tangis chika

Chika kembali mengingat masa lalu ketika masih bersama ara, kenangan yang indah sebuah kenangan yang mungkin tidak bisa di ulang kembali tak lama chika pingsan mira yang melihatnya langsung menolong chika, tak lama chika kembali siuman.

"Aku ada dimana ini kok banyak orang" ucap ara

"Dan juga tempatnya indah dan sejuk sekali" ucap ara

"Hai kamu pasti ara ya" ucap seorang lelaki tersebut

"Kok kamu bisa tau?" Tanya ara

"Kamu ga perlu tau aku tau nama kamu dari siapa" jawab lelaki tersebut

"Aku ada dimana ini?" Tanya ara kembali

"Kamu ada di rumah mu ara" jawab lelaki tersebut

"Rumahku? Tapi ini kan sebuah taman yang indah dan juga luas" ucap ara

"Iyaa tapi ini tempatmu tempat yang bisa membuatmu bahagia" ucap lelaki tersebut

"Mari ikut aku berkeliling taman ini" tawar lelaki tersebut

"Hmm oke aku juga pengen ngerasain dan menikmati keindahan ini" ucap ara

Ara dan sang lelaki tersebut berkeliling, ara terlihat bahagia dan sangat suka dengan tempat ini orang orang yang ara lewati baik dan juga ramah serta tempat ini sebuah tempat yang indah dan juga sejuk sementara di tempat lain.

"Maaf nona zahra sudah tidak bisa di selamatkan" ucap dokter tersebut

"Jangan bohong lu bangsat ara ga mungkin pergi dia kuat" bentak chika

"Maaf kami sudah melakukannya semaksimal mungkin untuk menyelamatkannya tapi Tuhan berkehendak lain" ucap dokter tersebut

"Ga mungkin ara ga mungkin pergi dia masih hidup ga ga mungkin mir ini mimpikan?" Ucap chika sambil meneteskan air matanya

"Mir ayo jawab ara ga mungkin pergi kan mir hiks hiks" tangis chika

"Ara masih hidup kan mir hiks hiks" tangis chika

"Apa yang dokter bilang bohong kan mir hiks" tangis chika

Mira yang mendengarnya hanya bisa menangis sesegukan dan yang lainnya juga hanya bisa menangis.

"Dokter bohong kan ara masih hidup dok hiks" bentak chika

"Ayo dok ngomong kalo ara masih hidup!!! Hiks hiks" bentak chika kepada dokter

selamat (selamat tinggal)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang