35. D-Day Match

274 35 0
                                    

Part ini 80% narasi karna banyak penjelasannya😁

Selamat Membaca Bubu💜 dan selamat menikmati pertandingan basket ala FOR HIM😚🏀🎗


********************


Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba. Hari dimana pertandingan basket antar sekolah diselenggarakan. Tim basket SMA Puspita akan bertanding melawan tim basket SMA Kamajaya.

Tribun yang akan digunakan untuk bertanding basket sudah dipenuhi oleh siswa-siswi dari kedua sekolah tersebut. Mereka datang beramai-ramai untuk menyemati tim basket dari sekolah masing-masing.

Sebelum pertandingan basket dimulai, ada penampilan spesial dari tim cheerleader SMA Puspita dan juga SMA Kamajaya.

Suara tepuk tangan dan sorakan bergemuruh di seluruh penjuru tribun. Semua pasang mata tertuju ke tengah tribun dimana tim cheerleader SMA Puspita berada. Mereka yang berjumlah lima orang siswi itu memberikan penampilan spesial dengan menunjukkan gerakan demi gerakan cheerleader yang kompak dan penuh enerjik.

Para penonton terpukau dengan penampilan tim cheerleader SMA Puspita. Tim yang dikapteni oleh Laura itu melakukan yang terbaik hingga mampu memberikan penampilan yang luar biasa kepada para penonton.

Laskar menyaksikan penampilan Laura dari kursi penonton. Laskar tersenyum, ada rasa bangga yang membuncah di hatinya saat melihat Laura tampil dengan sempurna di sana.

Laskar merekam momen ketika Laura diangkat lalu berdiri dengan dua kaki bertumpu pada telapak tangan teman setimnya. Laura mengangkat kedua tangannya lurus ke atas.

Laura tersenyum sambil menatap ke arah para penonton. Setelah memastikan posisi tubuhnya sudah seimbang, Laura pun bersuara tanpa memudarkan senyumannya. "TIM BASKET SMA PUSPITA PASTI JADI JUARA!"

Tepuk tangan dan sorakan dari para penonton kembali bergemuruh diakhir penampilan Laura dan tim cheerleader-nya. Mereka berlima mendapat banyak pujian dari para penonton yang takjub dengan penampilan memukau mereka. Terkhusus Laura yang menjadi kapten dan juga flyer dari tim cheerleader-nya. Tidak sedikit dari penonton yang merasa jatuh hati dengan keterampilan dan juga kecantikan Laura.

"LAURA!"

"LAURA!"

Laura hanya tersenyum saat mendengar para penonton meneriaki namanya. Sesekali Laura melambaikan tangan ke arah para penonton. Laura senang bisa memberikan penampilan terbaiknya hingga membuat para penonton terpukau.

Sesi foto bersama teman satu timnya selesai, Laura lantas membungkukkan tubuhnya sebagai tanda penghormatan kepada para penonton. Laura berlari kecil menghampiri Laskar yang berada di kursi penonton. Sebanyak apapun pendukungnya, Laskar tetap menjadi pendukungnya yang nomor satu.

Fandy yang duduk di samping Laskar menatap Laura tanpa berkedip. Cowok berambut ikal itu baru menyadari jika Bu bosnya sangat cantik. Apalagi ketika berkeringat seperti sekarang, kecantikannya bertambah berkali-kali lipat.

"Natapnya biasa aja kali! Dia cewek gue, kampret!" Laskar mengusap kasar wajah Fandy. Laskar kesal lantaran Fandy menatap intens Lauranya.

Fandy menyengir dengan wajah tanpa dosanya. "Sorry big bos, abisnya Bu bos cantik banget sih! Kasih tutorial dapetin cewek kayak Bu bos dong, big bos!"

"Tutorialnya, yang pertama lo harus punya wajah tampan kayak gue! Terus yang kedua lo harus punya duit yang banyak, jaman sekarang gak ada cewek yang mau sama cowok kere!" jawab Laskar.

Fandy menelan ludah begitu mendengar jawaban Laskar. "Busyet, kalo tutorialnya kayak gitu sih gue gak sanggup, big bos!"

Laskar tersenyum miring. "Lo gak bakalan sanggup, karna gak ada cewek yang kayak Loranya gue!"

For Him (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang