50. The Scene of Wound

226 33 1
                                    

Terhitung tiga tahun lebih Laskar dan Laura hidup bersama. Dalam waktu tiga tahun mereka berdua melewati hari-hari penuh suka dan duka. Banyak hal yang sudah terjadi selama tiga tahun mereka berdua hidup bersama. Hal indah dan manis menjadi kenangan, sementara hal buruk menjadi pelajaran dan pengalaman.

Hari ini tepat hari ke 1200 Laskar dan Laura hidup bersama. Laskar ingin merayakannya dengan memberi kejutan kepada Laura. Laskar sudah menyiapkan kejutan spesial untuk gadis kesayangannya. Laskar berharap Laura menyukai kejutan darinya karena ini sangat spesial.

Laskar memesan buket bunga mawar putih dan kue tart. Bukan hanya itu saja, Laskar juga menghadiahkan Laura gelang yang selama ini diinginkan gadisnya. Laskar membeli semua itu tanpa sepengetahuan Laura.

Laskar menyalakan korek api di lilin kue tartnya yang dipegang Nova. Kue tartnya bertuliskan 'Happy 1200 days with you'. Kue tartnya sangat spesial karena ia yang menentukan sendiri desain dan detailnya.

"Laskar piranha yang dulu cuek dan dinginnya kebangetan sekarang bucinnya ugal-ugalan! Bisa romantis juga lo!" ucap Nova.

Sebagai sepupu, Nova tahu betul seperti apa Laskar dulu. Nova tidak menyangka Laskar yang dulu dikenal cuek dan dingin kepada siapapun kini bucin ugal-ugalan dengan Laura. Laura berhasil meluluhkan hati Laskar. Berkat Laura, Laskar berubah menjadi sosok cowok bucin dan romantis.

Laskar tersenyum. "Ya namanya juga cinta, kalo gak cinta gak bakal seeffort ini."

"Laura beruntung banget punya lo!" Luna yang baru saja datang langsung menyeletuk.

"Orang-orang selalu menilai Lora yang beruntung punya gue, padahal sebaliknya gue yang beruntung punya Lora! Kalo gue gak punya Lora, mungkin sekarang gue udah mati. Lora yang selalu menguatkan gue. Tanpa cinta dan kekuatannya, mana mungkin gue bisa bertahan sampai sekarang." pungkas Laskar.

Nova memberi isyarat kepada Luna agar diam melalui gelengan kepalanya. Nova tidak ingin Luna mengeluarkan kata-kata sarkastis yang bisa merusak mood Laskar.

Laskar menatap Luna sembari bersedekap dada. "Lo ngapain di sini? Lo harusnya nemenin Lora."

"Gue abis ke toilet!" Luna mendengus. "Lo gak perlu sekhawatir itu, Laura bukan cewek lemah kayak gue! Tadi aja gue didorong ke kolam renang! Gue jadi basah kayak gini gara-gara diceburin Laura!"

Nova menatap Luna. "Kamu diceburin Laura?"

Luna mengangguk. "Iya!"

"Tapi kamu gak papa kan?" tanya Nova memastikan.

"As you see, Im okay." jawab Luna.

Nova bernapas lega mendengar Luna baik-baik saja setelah didorong Laura ke kolam renang.

"Karna lo di sini, lo bawain ini!" Laskar memberikan dua balon berbentuk hati kepada Luna.

Luna menerimanya namun dengan wajah menekuk kesal. Luna suka memerintah orang, tapi enggan dan malas ketika diperintah orang. Luna terpaksa mau membawa balon hati milik Laskar.

"Let's go, guys!" Laskar berseru, ia sangat bersemangat dan tidak sabar memberikan kejutannya ini kepada Laura. Laskar berjalan sambil membawa buket bunga mawar putih, di belakangnya Nova membawa kue tartnya dan Luna membawa balon hatinya.

Laskar, Nova, dan Luna memasuki arena kolam renang. Sepi, mereka tidak mendapati kehadiran Laura. Laura tidak terlihat batang hidungnya di sini. Kemana Laura?

"Kok nyai gak ada?" Nova celingukan mencari keberadaan Laura yang dipanggilnya 'nyai'.

Senyum cerah Laskar perlahan memudar. Perasaan Laskar mendadak tidak enak. Entah mengapa Laskar merasa telah terjadi hal buruk menimpa Laura.

For Him (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang