42. Bitter and Sweet Villain

225 33 3
                                    

Maaf Umi baru up😁 Umi baru punya kouta😭😭

Selamat membaca❤💙🖤

********


Laura duduk termenung di pinggir jalan yang sepi. Laura memeluk lipatan kakinya sendiri, sekarang hanya dirinya sendiri yang bisa ia peluk. Laura sudah basah kuyup dan menggigil kedinginan namun ia belum berniat beranjak dari tempatnya.

Di bawah guyuran air hujan, Laura menangis sejadi-jadinya. Di sini sepi jadi Laura tidak sungkan untuk mengelurkan isak tangisnya.

Laura sudah memutuskan untuk pergi dari apartemen Laskar. Laura tidak bisa tinggal bersama dengan orang yang tidak mempercayainya. Laura sudah berkata yang sejujur-jujurnya, namun tetap saja Laskar tidak mempercayainya.

Laura kecewa dengan Laskar. Laskar yang ia cintai justru menambah rasa sakit di hatinya. Laskar seharusnya mempercayainya, bukan malah ikut menuduhnya dan memaksanya untuk mengaku bahwa ia sedang hamil.

Laura berani bersumpah ia tidak sedang berbadan dua. Rumor itu hanyalah fitnah yang tidak masuk akal. Bagaimana bisa ia hamil sedangkan Laskar saja tidak pernah menyentuhnya lebih?

Laura akui gaya pacarannya dengan Laskar memang cukup 'dewasa'. Tapi bukan berarti ia pernah melakukan hal yang lebih dari pelukan dan ciuman.

Laskar adalah orang ternaif yang pernah Laura kenal. Laskar mudah dipengaruhi oleh orang lain. Laskar mengatakan percaya rumor itu karena ada buktinya, padahal bisa saja buktinya palsu. Jaman sekarang bukankah mudah membuat sesuatu yang palsu menjadi terlihat seperti asli?

"ARRGHHH!!!"

Laura berteriak sekeras-kerasnya. Laura merasa ini adalah titik terendah dalam hidupnya. Hidupnya hancur karena sebuah fitnah. Laura kini tidak memiliki teman, semua temannya menjauhinya dan membencinya. Laskar sosok kekasih yang Laura pikir akan tetap berpihak kepadanya sampai akhir justru percaya dengan orang lain.

Kini Laura benar-benar sendirian. Tidak ada keluarga, teman, atau kekasih yang berpihak kepadanya.

"Gue udah bahagia... tapi kenapa ada orang yang ngerusak kebahagiaan gue?''

"SIAPA ORANG YANG UDAH BERANI NGERUSAK KEBAHAGIAAN GUE?!"

Laura sudah mendapatkan kebahagiaan yang ia impikan sejak kecil. Memiliki banyak teman, dikagumi banyak orang, dan memiliki kekasih yang tampan juga anak orang kaya adalah suatu kebahagiaan bagi Laura. Tapi semua kebahagiaannya itu lenyap dalam sekejap hanya karena fitnah keji dari seseorang yang entah siapa.

Bukan perkara mudah mendapatkan kebahagiaan yang sudah lama diimpikannya itu. Ada perjuangan di baliknya. Tapi perjuangannya terasa sia-sia karena semua kebahagiaannya kini lenyap.

Dulu untuk mendapatkan kebahagiaannya, Laura harus merubah image buruknya. Laura yang 'sebenarnya' ialah gadis nakal yang suka bermain tangan. Bukan gadis baik hati yang murah senyum dan ramah kepada semua orang seperti sekarang.

Sejak kecil Laura didik dengan keras oleh Yuni. Laura kerap mendapat perlakuan kasar dari Mamanya. Pukulan dan tendangan selalu Laura dapatkan dari Mamanya hampir setiap hari.

Didikan keras Yuni lah yang membentuk sifat keras dalam diri Laura. Dulu saat masih kanak-kanak, Laura sering memukul teman-temannya. Laura selalu melampiskan emosinya kepada teman-temannya, terlebih kepada mereka yang menyebutnya sebagai anak haram karena ia tidak tahu siapa Ayah kandungnya.

Saking nakalnya, Laura sampai berpindah-pindah sekolah saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Tentu saja Laura dikeluarkan dari sekolahnya karena kenakalannya.

For Him (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang