6. memperkenalkan Utopia

8 2 0
                                    

Setelah mereka mengetahui jikalau mereka telah masuk ke dalam dunia dongeng, mereka begitu terkejut.

Han pun mengajak mereka untuk pergi ke Utopia. Tempat yang selama ini Cito dan teman-temannya impikan.

Mereka menyusuri goa yang tidak terlalu gelap itu. Goa itu tidak terlalu gelap dikarenakan  di dalam goa itu tertanam berlian, emas, dan perak yang berkilauan.

Setelah lama berjalan mereka akhirnya mencapai ujung dari goa itu. Saat mereka keluar, Cito dan teman-temannya terkagum-kagum dengan keindahan suatu pulau.

Pulau berbentuk bulan sabit dengan gedung pencakar langit dimana-mana. Banyak mobil berterbangan mengelilingi pulau tersebut.

Di tengah pulau itu juga ada istana yang megah.

Bahkan ada taman bermain udara di pulau tersebut. Pulau yang begitu indah dengan tiada nya sampah yang berserakan.

" INDAH SEKALI!,, Apakah ini Utopia? " Tanya Cito.

" Benar... Selamat datang di Utopia " Jawab Han.

Han pun mulai menjelaskan tentang Utopia sambil berjalan menuju rumahnya.

Utopia terbagi menjadi 7 kota. Yaitu Terra, Athen, Souko, Patopia, Mij, Seridapia, dan terakhir adalah Hardapia. Ibu kota Utopia adalah Hardapia.

Mereka pun pergi ke rumah Han yang berada di ibu kota Hardapia.

Di rumah Han, Han pun menceritakan bagaimana asal usul dari Utopia.

Utopia diciptakan oleh 4 ilmuwan dari abad 23.

Mereka ingin membuat sebuah pulau yang aman dari segala kejahatan serta bebas dari sampah.

Keempat ilmuwan itu juga adalah pemimpin dari Utopia. Dua lelaki dan dua perempuan.

" Bolehkah kita bertemu dengan keempat ilmuwan itu? " Tanya Rafae.

" Tentu saja. Seharusnya orang baru harus bertemu dengan keempat ilmuwan itu " Jawab Han.

Mereka pun bergegas pergi ke istana para ilmuwan yang telah menciptakan pulau Utopia.

Di dalam istana, para ilmuwan itu memperkenalkan diri mereka sendiri.

Keempat ilmuwan itu bernama Rin, Equestria, Ren, dan yang terakhir adalah Trayton.

" Ada apa dirimu kemari, Han? " Tanya keempat ilmuwan itu.

" Saya disini untuk memperkenalkan penduduk baru dari luar Utopia. Mereka bernama Cito, Vivian, Margareth, Kaleen, Rafae, dan Patricia. " Jawab Han.

Ilmuwan-ilmuwan itupun memberikan kalung sebagai pertanda bahwa yang memakai kalung tersebut resmi menjadi penduduk Utopia.

Selain itu, setelah mereka memakai kalung itu mereka akan mempunyai kekuatan yaitu melayang atau terbang.

Cito dan teman-temannya pun begitu gembira dikarenakan keinginan mereka untuk tinggal di pulau Utopia menjadi kenyataan.

Han pun mengajak mereka untuk kembali pulang ke rumahnya. Cito dan teman-temannya pun memutuskan untuk tinggal di rumah Han.

Dirumahnya, Han mengatakan bahwa dirinya esok akan mengikuti perlombaan terbang.

Juara satu dari perlombaan tersebut akan menjadi wakil pemimpin dari pulau Utopia.

Ia pun terus latihan setiap hari tetapi ia tidak yakin akan menjadi pemenang.

" Sepertinya aku tidak akan menang. " Ucap Han.

" Kamu ga boleh bilang kayak gitu. Semua orang pasti akan mencapai impiannya jika terus berusaha. " Jawab Vivian.

Mendengar perkataan itu, Han pun mengembalikan semangatnya dan ingin terus berusaha.

Sore harinya, tetangga rumah Han mengadakan pesta makan-makan.

Tetangga mengadakan pesta tersebut dikarenakan hari itu adalah tanggal ulang tahunnya.

Han, Cito, dan teman-temannya pun diundang juga dalam pesta tersebut.

Makanan dalam pesta tersebut telihat menggiurkan.

" Sepertinya semua makanan ini enak!... " Cakap Rafae.

Mereka pun mulai makan-makan. Setelah makan-makan berakhir, mereka pun menari-nari bersama tetangga-tetangga yang lain.

Saat tengah malam, acara tersebut telah usai. Semua orang pulang ke rumah mereka masing-masing.

Han, Cito, dan teman-temannya pun mulai tidur dikamar mereka masing-masing.

Cito masih tidak percaya dengan hal yang ia alami sekarang. Ia berharap bahwa ini bukan mimpi lagi.


Bersambung.....

Maap kalo jelek 🙏

UtopiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang