Pemimpin Utopia lalu membawa Han, Cito dan teman-temannya pergi ke istana.
Di istana mereka sangat bahagia karena dapat tinggal di istana pemimpin.
Han pun diminta para pemimpin Utopia untuk berjaga di samping para pemimpin.
Sementara Cito dan teman-temannya pergi ke kamar mereka masing-masing.
Kamar mereka didesain sesuai dengan kepribadian mereka.
Kamar Cito dipenuhi dengan benda yang paling ia sukai.
Benda itu ialah komik. Ada berbagai jenis komik di kamar Cito.
Kasur Cito pun begitu luas dan sangat empuk sehingga enak untuk ditiduri.
Kamar Vivian dipenuhi dengan benda kesukaannya juga.
Benda itu ialah perlengkapan melukis dan menggambar.
Mulai dari Watercolor, Gouache, pensil warna, oil pastel, dan benda-benda sebagainya.
Kamar Margareth sepertinya ialah kamar yang ia impikan.
Terdapat televisi besar yang dapat ia gunakan untuk menonton anime.
Terdapat juga foto-foto Fasil dan husbunya di anime.
Di kamar Kaleen, terdapat banyak buku pelajaran.
Di kamar Rafae juga terdapat banyak camilan yang dapat ia santap kapan saja.
Di kamar Patricia, terdapat banyak permainan.
Seperti boneka-boneka, action figure, serta barang-barang yang dapat dimainkan lainnya.
Di kamar Patricia juga terdapat tulisan-tulisan sindiran karena ia sendiri senang menyindir orang dan membuat orang panas dengan sindirannya.
Di depan kamar mereka juga terdapat satu penjaga untuk menjaga kamar mereka.
Karena mereka sedikit bosan, mereka pun memutuskan ingin mengelilingi istana.
" Ehh kita jalan-jalan di istana megah ini yuk. " Ajakan Cito.
Teman-teman Cito pun mengiyakan ajakan Cito dan mereka berkeliling istana.
Mereka pun mulai menyusuri lorong-lorong istana yang sangat megah.
Emas dan perak menghiasi dinding-dinding istana.
Serta banyak penjaga-penjaga yang siap kapan saja dapat membasmi para penjahat.
Mereka pun sampai di taman istana tersebut.
Tamannya begitu indah dan mengagumkan.
Banyak bunga bermekaran, kupu-kupu berterbangan, serta terdapat air mancur yang indah di tengah taman.
Terdapat ayunan, bangku-bangku yang indah juga dan cocok sebagai sarana untuk bersantai.
Mereka pun duduk-duduk dan me ngobrol-ngobrol.
Dilain tempat, pemimpin Utopia sedang merencanakan sesuatu lagi.
Terdengar mereka merencanakan sesuatu yang jahat.
" Sepertinya ini waktunya untuk melakukan rencana kita. " Ucap salah satu pemimpin Utopia.
" Benar sekali, rencana untuk menyerap energi penduduk Utopia dan menjadikan mereka budak kita. " Jawab salah satu pemimpin Utopia.
" Hahahah " Tawa satu-dua pemimpin Utopia.
Han yang mendengar perkataan tersebut sontak langsung terkejut.
Pemimpin Utopia lupa bahwa di dekat mereka terdekat Han.
" A-APA!!!, jadi sebenarnya kalian merencanakan sesuatu yang buruk? " Seru Han.
" Gawat, aku lupa bahwa Han ada di dekat kita. " Ucap salah satu pemimpin Utopia.
Han pun berkata " AKU AKAN MENYE.... "
" DIAM!!! " Pemimpin Utopia pun memotong perkataan Han.
" Kau disini hanya sebagai budak, jadi jangan banyak bicara atau kau akan habis ditangan kita! " Ancaman pemimpin Utopia.
" Aku tak peduli, aku akan tetap menyebarkan ini ke semua warga. " Han pun berlari ke luar ruangan.
Pemimpin Utopia pun langsung menutup pintu itu dan hanya bisa dibuka dengan kode dari luar.
Pemimpin Utopia pun menyiksa Han dengan memukuli nya.
" Haha, itulah akibat jika kau berani pada kita. "
" Benar, rasakan ini. " Ucap pemimpin Utopia.
" TOLONG!! TOLONG!! " Han pun berteriak meminta tolong.
Di taman, saat Cito dan teman-temannya sedang ngobrol-ngobrol. Patricia mendengar teriakan Han yang meminta tolong.
Cito dan yang lain pun ikut mendengar teriakan itu.
Mereka pun langsung bergegas pergi keruangan para pemimpin Utopia.
Mereka tampak kebingungan dengan kode di pintu tersebut.
Rafae pun mencoba mendobrak-dobrak pintu itu namun pintu itu terlalu kuat.
Mereka pun memikirkan berbagai cara untuk dapat menyelamatkan Han.
Cito pun teringat akan angka yang ia dapat dari puzzle komik yang ia beli waktu itu.
Masih ingatkah kalian angka berapakah itu?
Angka itu ialah "112011".
Cito pun mencoba menggunakan angka itu untuk kode pintu dan hasilnya ialah....
Bersambung.....
Maap kalo terlalu maksa ceritanya 🙏