12. Jadi Pacar Gue

1.7K 80 1
                                    

Saat akan berangkat ke rumah sakit, tidak terduga kalau Rony ada di depan kost-nya Salma.

"Kalian mau kemana? Loh, Sal, lo kenapa?" Tanya Rony.

"Daripada lo nanya, mending bantu gue deh Ron. Ini Salma kumat asam lambungnya!" Kata Novia.

"Yaudah ayo, naik mobil gue aja" Jawab Rony panik.

Salma mengaduh kesakitan sambil terus memegang perutnya. Rony menyetir sambil panik, sedangkan Novia terus memeluk Salma yang bersandar di pundak Novia.

Setelah beberapa menit, mobil Rony sampai di rumah sakit. Salma masuk IGD, Novia dan Rony menunggu di depan IGD. Dokter segera memeriksa Salma.

"Nona Salma, sejak kapan anda memiliki asam lambung?"

"Sejak SMA dok"

"Sepertinya untuk saat ini anda harus dirawat dulu, apakah bersedia?"

"Berapa lama ya dok?"

"Sampai kondisi anda membaik, kalau sekarang pulang dan hanya meminum obat biasa, takutnya akan berkepanjangan efeknya"

"Baik dok, mudah-mudahan besok lusa saya diperbolehkan pulang."

"Baik kalau begitu, siapa yang akan mengurus administrasinya?"

"Ada teman saya yang perempuan diluar dok, bisa tolong panggilkan?"

"Baik, anda bisa istirahat dulu disini"

"Terimakasih dok"

Dokter keluar ruangan, disana ada Novia dan Rony. Dokter menjelaskan bahwa Salma hsrus di rawat.

"Biar saya saja yang mengurus administrasinya dok" Kata Rony.

"Tapi, tadi nona Salma menyuruh temannya yang perempuan untuk mengurus administrasinya" Jawab dokter.

"Gapapa dok, saya pacarnya" Ucap Rony sambil berlalu ke arah administrasi untuk mengurus ruang rawat inap Salma.

"Maaf ya dok, teman saya suka maksa" Kata Novia.

"Iya gapapa, silahkan kalau mau bertemu dengan nona Salma. Saya permisi" Jawab Dokter pada Novia.

Novia menghampiri Salma yang masih berada di ruang IGD, sedangkan Rony masih mengurus administrasi Salma.

"Gue kan udah bilang, lo jangan telat makan, jangan makan pedes. Lo nya ngeyel. Liat sekarang? Di rawat kan lo?" Ucap Novia kesal.

"Iya iya nop, maaf. Jangan marah-marah, gue pusing" Jawab Salma.

"Sekarang gimana keadaan lo?" Tanya Novia.

"Udah mendingan tadi udah di kasih obat lewat infus. Lo urus administrasi gue?" Tanya Salma balik.

"Ngga, yang urus si Rony" Jawab Novia.

"Rony? Kok bisa?" Tanya Salma.

"Bisa lah, orang tadi kita berangkat sama dia" Jawab Novia.

"Ya ampun nop, ngerepotin dia nih kita? Gue malah takut harus balas budi" Salma terlihat cemas.

"Tenang aja, Sal. Bilang makasih aja udah cukup" Jawab Novia enteng.

Tak berselang lama, Rony pun masuk.

"Yu pindah ruangan, gue udah urus semuanya"

"Thanks ya, Ron"

"Santai aja kali, gimana keadaan lo?"

"Udah baikan, Ron. Mudah-mudahan besok pulang"

"Nyamuk nih gue" Kata Novia kesal.

Rony dan Salma hanya tertawa. Salma di pindah ke ruang rawat inap oleh suster IGD. Ruangannya berada di ruang VIP.

"Loh kok VIP, Ron?"

"Lah emang kenapa? Gak suka?"

"Pasti mahal ini, gue gak ada uang"

"Gak usah di fikirin, ada gue"

"Cielaaaahhhh, yaudah Sal, gue balik dulu sekalian bawa pakaian lo ya" Ucap Novia.

"Iya Nop, kamu hati-hati ya" Jawab Salma.

"Oke. Ron, gue titip Salma dulu ya. Jangan macem-macem lo"

"Iya santai bos"

Novia pun pergi menyisakan Rony dan Salma di ruangan. Salma tertidur, sedangkan Rony menikmati waktunya di kamar rawat inap itu dengan memandangi Salma.

Saat Salma terbangun, Rony masih terus memerhatikan Salma.

"Eh sorry ya, gue ketiduran"

"Santai aja kali, gimana nyenyak?"

"Nyenyak, alhamdulillah. Novia belum balik?"

"Belum"

"Oh"

Suasana cukup canggung, tapi Rony memecahkan kecanggungan tersebut.

"Sal, gue boleh ngomong sesuatu?"

"Ngomong aja"

"Gue suka sama lo, gue mulai nyaman sama lo, gue pengen jadi pacar lo. Lo mau ga jadi pacar gue?"

"Ron, ngedadak gini"

"Gue pengen bilang ini dari lama, Sal. Gue nyaman sama lo"

"Tapi kita beda Ron, gue juga nyaman sama lo. Tapi perbedaan kita yang bikin gue ragu"

"Bisa ga, fikirin beda nya nanti? Sekarang kita jalanin aja dulu. Percaya sama gue, ya?"

"Ron"

"Iya? Mau ya?"

"Iya, gue mau. Tapi gue mau kita jangan bilang kesiapa-siapa dulu. Cukup kita yang tau"

"Iya Sal. Makasi ya?"

"Iya sama-sama"

"Boleh gue panggil, Caca?"

"Haha itu panggilan gue di keluarga, lo cenayang ya?"

"Ih masa? Gue gatau haha"

"Iya asli itu panggilan mama papa gue"

"Yaudah, gimana boleh?"

"Iya boleh"

Sebuah KepercayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang