11. Lolos Eliminasi

1.2K 67 1
                                    

Tiba saatnya yang dipanggil selanjutnya adalah Diman, Novia, Paul, Nabila, dan Rony. Lagu apa yang mereka nyanyikan? Bagaimana respon juri terhadap mereka? Apakah mereka juga lolos ke tahap selanjutnya?

Salma hanya berharap, teman-temannya lolos ke tahap selanjutnya supaya Salma ada teman. Terlebih, Salma juga berharap Rony lolos. Karena, ini semua karena Rony. Kalau Rony tidak memberi tahu mereka tentang audisi idol ini, mungkin mereka tidak akan ikut ajang bergengsi ini.

Novia menyanyikan lagu "Terpukau by Astrid", Diman menyanyikan lagu "Dibalas Dengan Dusta by Audy", Paul menyanyikan lagu "Without you by Avicii ft. Sandro Cavazza", Nabila menyanyikan lagu "Lebih Dari Egoku by Mawar de jongh", sedangkan Rony menyanyikan lagu "Bukannya aku takut by Juliette".

Siapa yang menduga bahwa semuanya lolos ke babak selanjutnya. Yaitu babak spektakuler. Salma sangat senang akhirnya semua teman-temannya pun lolos bersamanya. Kecuali Unge. Ya, Unge tidak lolos ke tahap spektakuler. Dan itu membuatnya sangat kesal dan frustasi.

"Salllll akhirnya ya kita lolos juga" Ucap Novia senang.

"Iya nopppp akhirnya ya kita nanti karantina bareng lagi" Jawab Salma.

"Tapi tetep kau paling keren, Sal" Kata Novia mengagungkan Salma.

"Apaan sih jangan lebay, gue biasa aja" Jawab Salma kesal.

"Kak, aku boleh gabung? Kebetulan aku juga lolos babak spekta" Nabila menghampiri Novia dan Salma.

"Iya ayo kita bareng-bareng, seneng pasti banyak temen baru" Jawab Salma sambil merangkul Nabila.

"Yeeeyyyyy temen kita nambah" Ucap Novia senang.

Tiba-tiba Rony dan Paul menghampiri mereka. Sedangkan Diman sudah pamit untuk pulang duluan.

"Eh, kita boleh gabung ga?" Tanya Rony yamg tidak mendapat tanggapan dari siapapun. Paul yang melihatnya tampak iba tapi malah tertawa. Akhirnya, Paul memecahkan keheningan.

"Udah kita boleh gabung kan ya? Mending kita makan yu, pada laper kan? Tenang, Rony yang traktir" Kata Paul.

"Lah kok gue?" Tanya Rony kesal karena ditembak asal sama Paul.

"Udah ayo kalo di traktir kita gas" Jawab Novia.

"Iya sih kalo di traktir gas aja" Kata Salma, dan mampu membuat Rony tersenyum.

"Yaudah deh ayo" Jawab Rony pasrah. Tapi yang penting ada Salma.

"Nab, ayo ikut, kapan lagi di traktir" Ajak Salma.

"Emang boleh?" Tanya Nabila malu.

"Boleh lah, ayo Nab" Jawab Paul.

"Yeayyyy makasih semua" Kata Nabila, membuat semuanya gemas sendiri.

Mereka pun berangkat ke cafe ramen. Ya, mereka memilih makan ramen karena ingin yang berkuah dan ingin yang pedas-pedas.

"Gue mau level 5" Kata Salma.

"Sal, jangan ngadi-ngadi kau! Kau belum makan! Yang ada asam lambung kau kumat" Novia mengingatkan Salma.

"Kali-kali nop" Jawab Salma.

"Gue ga tanggung jawab ya Sal, lo batu kalo dikasih tau" Kata Novia kesal.

"Iya-iya berisik ah nop, kali ini aja gue pen makan pedes" Jawab Salma.

Rony hanya memerhatikannya, dan diam-diam Rony merubah level ramen punya Salma, menjadi level 3. Saat makanan datang, semuanya senang dan mulai makan.

"Lah kok ga pedes ya? Biasanya level 5 kan pedes banget, ini kaya nanggung pedesnya" Kata Salma.

"Lo ngubah level gue ya nop?" Kata Salma lagi.

"Lah gue gatau, dari tadi gue sama lo" Jawab Novia.

"Gue yang rubah" Jawab Rony sambil ngunyah.

"Ish rese" Salma kesal tapi tetap makan ramennya.

Paul dan Nabila hanya menjadi penonton, menikmati perdebatan mereka. Selesai semuanya makan, mereka pulang ke kost-nya masing-masing.

"Sal, lo kenapa?" Novia melihat Salma memegang perut sambil mengaduh kesakitan.

"Perut gue sakit nop" Ucap Salma sambil meneteskan air matanya.

"Sakit banget ya? Gue bilang apa Salma! Yaudah kita ke rumah sakit sekarang" Kata Novia sambil membantu Salma berdiri.

Saat akan berangkat ke rumah sakit, tidak terduga kalau Rony ada di depan kost-nya Salma.

"Kalian mau kemana? Loh, Sal, lo kenapa?" Tanya Rony.

"Daripada lo nanya, mending bantu gue deh Ron. Ini Salma kumat asam lambungnya!" Kata Novia.

"Yaudah ayo, naik mobil gue aja" Jawab Rony panik.

Sebuah KepercayaanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang