Adzan subuh berkumandang. Salma terbangun dari tidurnya. Dia bersiap untuk melaksanakan sholat subuh.
Selesai sholat, Salma melihat Handphone nya. Dia melihat ada chat Rony yang belum dibaca.
"Sorry, semalem gue udah tidur" Balas Salma.
Pesan belum di balas kembali oleh Rony, bahkan belum dibaca sama sekali. Salma tidak mengambil pusing. Dia langsung bersih-bersih dan menyiapkan sarapannya.
Setelah sarapan, Salma bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Seperti biasa, Salma mampir ke kamar nya Novia, untuk berangkat kuliah bareng. Di kamarnya Novia pun sudah siap untuk berangkat kuliah.
"Nov, ayo berangkat" Ucap Salma.
"Ayo Sal, tapi sekarang kita naik motor lu yah, motor gue kayanya mogok" Kata Novia
"Yaudah ayo" Ajak Salma. Mereka pun berangkat menggunakan motor Salma.
Sementara itu, di kost-nya Rony. Paul sudah frustasi membangunkan Rony yang tak kunjung bangun. Memang Rony itu orangnya susah bangun pagi. Pasti kesiangan, makannya dia suka di katain kaya kebo.
"Ron, cepet bangun ga? Atau gue tinggal nih! Gue ada kelas pagi cok" Ucap Paul dengan suaranya yang keras.
"Emang susah ya sama tuh kebo satu, dahlah gue berangkat duluan aja" Paul bergerutu sendiri karena kesal.
Salma dan Novia sudah berada di kampus. Mereka menuju kelas untuk melaksanakan kuliah pagi. Disana juga sudah ada Diman. Sementara Paul belum juga sampai, memang Paul adalah orang yang paling suka telat daripada mereka bertiga. Hal yang memang sudah tidak aneh lagi.
Saat dosen sudah masuk dan akan memulai perkuliahan, Paul pun datang tepat pada waktunya. Paul hanya memberikan senyum manisnya kepada Dosen tersebut, hingga sang dosen hanya bisa menggelengkan kepalanya.
"Kebiasaan lo" Gerutu Salma.
"Gara-gara si Rony nih susah bangun, jadi gue telat" Jawab Paul.
Salma langsung mengingat lagi whatsapp dari Rony. Dia kefikiran apakah Rony belum bangun juga? Ah, daripada pusing memikirkan Rony, lebih baik Salma kembali fokus dengan kelas paginya ini.
Setelah selesai kelas pagi, mereka menuju studio musik tempat mereka latihan untuk pentas seni. Dan siapa sangka, disana sudah ada Rony. Ya, Rony duduk diluar studio musik, dia menunggu Paul dan Salma.
"Ul, lo kok ga bangunin gue sih" Ucap Rony protes.
"Anjir, ga bangunin kata lo? Gue udah gedor-gedor tuh pintu, sampe gue teriak-teriak kaya orang pake toa, lo ga bangun-bangun bangke!" Kesal Paul pada Rony.
Salma, Novia, Diman hanya tertawa melihat interaksi Paul dan Rony. Sejenak Rony terkesima dengan ketawanya Salma.
"Lo cantik kalo ketawa gini, Sal" Ucap Rony pada Salma.
"Udah gombalnya? Yu guys kita masuk dah, latihan lagi" Kata Salma.
"Salting ya Sal?" Ejek Novia.
"Idih, mana ada gue salting" Jawab Salma pada Novia. Diman memerhatikan Salma yang memang terlihat salting disebut cantik oleh Rony.
Rony mengekori mereka berempat, dia duduk dikursi tepat depan Salma akan bernyanyi.
"Kalian latihan lagu apa hari ini?" Tanya Rony.
"Kita belum tau lagu selanjutnya, paling lagu yang kemaren lagi" Jawab Salma.
"Gue boleh kasih ide?" Tanya Rony.
"Apaan?" Tanya Salma lagi.
"Gimana kalau kalian nyanyiin lagu Aku Milikmu by Dewa19?" Saran Rony.
"Dih gue gabisa lagunya" Jawab Salma.
"Tapi boleh juga tuh" Usul Paul.
"Oke gimana kalo gue gabung? Kita duet, Sal" Jawab Rony.
"Ih mana ada, ini kan udah pas" Kata Salma.
"Gapapa kali sal, tar kita ajuin lagi ke dosen, biar Rony juga ikut band kita" Jawab Novia.
"Hmm gimana ya?" Kata Salma berfikir.
"Udah gas lah ayo, gue ikut nyanyi ya" Kata Rony langsung berdiri dan bergabung bersama mereka.
Akhirnya, Salma dan Rony duet lagu Aku Milikmu by Dewa19. Mereka tertawa bersama, saling melempar candaan, tidak ada kata canggung lagi.
Setelah selesai, mereka memutuskan untuk makan bersama di kantin kampus. Tapi disini, ada yang berbeda. Diman memilih untuk tidak ikut, dia merasa tersisihkan, merasa bahwa Salma sudah asik bersama Rony. Sehingga apa yang dirasakan Diman sekarang adalah sebuah kecemburuan terhadap Rony yang bergitu mudah mendekati Salma.
Di kantin kampus mereka bercanda dan tertawa bersama. Rony sudah mulai nyaman dengan Salma, begitupu Salma.
"Sal, gue anter pulang ya?" Ajak Rony.
"Ngga deh ron, makasih ya. Gue pulang sama Novia" Jawab Salma.
"Oh yaudah, hati-hati ya" Kata Rony pada Salma.
Salma dan Novia pun pulang duluan. Sementara Rony, dia menuju kelas untuk kuliah sore. Belum sampai kelas, dia melihat papan mading, disana ada poster ajakan untuk mengikuti audisi. Ya, audisi ajang bergengsi di Indonesia, kalau ikut akan masuk TV dan terkenal.
Rony memotret poster itu dan langsung pergi ke kelasnya. Setelah selesai kelas, Rony mengirim pesan whatsapp kepada Salma.
"Sal, ikut audisi ini yu (send a picture)" Rony mengirim gambar poster yang tadi ada di mading kampus.
"Hah? Ngga ah males gue" Balas Salma.
"Ayolah, gue yakin nih kita bakal lolos. Audisi di yogya ada 3 hari lagi nih." Balas Rony.
"Gue ga yakin, gue pernah gagal ikut audisi-audisi itu haha" Balas Salma, ada kegetiran dalam pesan tersebut.
"Udah ayo, kali ini gue yakin kita bakal lolos" Jawab Rony.
"Yakin banget sih lo" Balas Salma.
"Gue daftarin ya, sekalian gue juga daftarin Paul, Novia, Diman deh" Balas Rony.
"Yaudah deh gue ngikut aja" Balas Salma.
Salma pun hanyut dalam lamunannya. Dia membayangkan waktu-waktu dulu, saat dia gagal dalam audisi-audisi bernyanyi itu. Ada yang sudah tahap eliminasi, tapi gagal juga ditengah-tengah. Sampai ada yang bilang dia "artis gak jadi". Ada rasa takut dalam diri Salma untuk mengikuti audisi musik tersebut, tapi dia berusaha untuk meyakinkan diri. Meyakinkan bahwa, sekarang dia akan mengikuti audisi untuk dirinya sendiri, bukan untuk orang lain. Untuk menyalurkan hoby nya sendiri, bukan berdasarkan tuntutan orang lain.
Tekad Salma sekarang bulat, dia akan mengikuti audisi tersebut. Ditambah, Rony pun sudah mendaftarkannya.
"Bismillah aja deh" Ucap Salma dalam hati.
Sementara Novia, Paul, dan Diman sudah kesenengan karena ada audisi tersebut, bahkan mereka pun senang karena sudah di daftarkan oleh Rony.
Mereka mengucapkan banyak terimakasih pada Rony, sampai akhirnya Rony pun resmi bergabung pada band mereka.
Dan untungnya, pentas seni itu akan di adakan dua hari lagi, tepatnya satu hari sebelum audisi musik itu berlangsung.
Artinya, mereka bisa berlatih untuk audisi berbarengan dengan mereka berlatih untuk pentas seni.
"Sal, gue jemput lo ya. Tunggu depan kost, gue otw" Pesan dari Rony.
Salma langsung bergegas ke depan kost, menunggu Rony datang.
Tak lama, Rony pun datang dengan motornya.
"Nih pake helmnya" Kata Rony.
"Loh ron, kita mau kemana?" Tanya Salma.
"Sebelum ke kampus, anter gue makan dulu ya" Jawab Rony.
"Yaudah deh gue juga belum makan" Kata Salma.
Mereka pun berangkat menggunakan motor. Salma benar-benar mulai nyaman terhadap Rony. Sedangkan Rony sudah mulai menyimpan rasa terhadap Salma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Kepercayaan
RomantizmSalma Salsabil wanita usia 21th, sedang menimba ilmu di universitas ternama, dia mengambil fakultas musik. Bertemu dengan Rony Parulian, membuat dia tambah semangat dalam bermusik, sehingga mereka mengikuti perlombaan ajang bergengsi di Indonesia. M...