Sunday Morning

4 1 0
                                    

Rutinitas minggu pagiku adalah masih berbaring dikasur kesayangan ku. Membuka semua sosial media ku. Beranjak membuka jendela untuk membuat kamarmu lebih sejuk. Kulihat Dino sedang mencuci "Rebecca" dihalaman depan rumahnya.

"Wah kalo Joshua hyung lihat sekarang penampilanmu begini, aku penasaran apa yang dia pikirkan" terdengar suara Dino sedang berteriak karena melihat penampilanku setelah membuka jendela.

"Apa harus kufoto dan kirim ke Joshua hyung betapa berantakannya rambutmu, aku heran apa yang dia suka darimu" kembali Dino berteriak panjang lebar menjelaskan rencana jahatnya

"Diam kau Dino, awas saja kalau kau beritahu Joshua sunbae" ucapku ikut berteriak membalasnya dengan nada sinis

"Hyerin sayang sini bantu ibu menyiram bunga dibawah" dapat kudengar suara ibu dari arah taman dengan suara air yang menyala. Segera kususul ibu masih dengan piyama biru kesayanganku. Ya seperti inilah rutunitasku setiap minggu pagi membantu ibu menyiram berbagai macam jenis bunga yang ibu tanam, atau sekedar berdebat dengan Dino tentang berbagai macam hal

"Dino yaaa ayok sini ikut kami sarapan" itu suara ibu yang berjalan menuju depan pagar rumah kami. Ibu memang suka menyuruh Dino biasanya makan pagi atau makan malam bersama kami

"Baik tante Dino selesaikan dulu mencuci Rebecca" masih berdiri ditaman dan sedang menyirami bunga bunga ibu yang mekar dengan cantik. Ibu meninggalkan ku ditaman sendirian. Kulirik Dino masih mengelap bagian roda depan "Rebecca" dengan hati hati. Merasakan handphone ku bergetar disaku celana piyamaku segera kumatikan keran air dan langsung meraih handphone ku.

Duduk diayunan disamping pot bunga ibu. Nama Joshua sunbae muncul dilayar handphone ku. Mengangkat tanpa berpikir panjang lalu menempelkan ditelinga kananku. Sedetik kemudian suara lembut namun sedikit serak dapat kudengar dengan jelas.

"Good morning Hyerin ah... Apa aku mengganggu mu?" tanyanya disebrang sana. Kupastikan pasti ia baru saja bangun tidur. Membayangkan nya saja sudah membuatku gemas sendiri.

"Good morning sunbae. Tidak, sunbae tidak mengangguku" balasku dengan sedikit terkekeh membayangkan wajah bangun tidurnya. Merasakan hangat menjalar disekitar pipiku. Menggoyangkan ayunan dengan kakiku, lagi aku dapat mendengar kekehan Joshua sunbae disebrang sana.

"Hmmm begini aku mau bertanya apa kamu bisa menemani berbelanja kado untuk ibuku? Aku tidak tau hadiah apa yang cocok untuk wanita" ucapnya setelah  kekehannya masih dapat kudengar. Berpikir sejenak, mengiyakan ajakannya. Rasanya seperti aku kegeeran sendiri membayangkan bahwa aku akan berkencan denganya.

"Baiklah aku jemput kamu jam 10 ya. Sampai ketemu lagi" ucapnya mengakhiri sambungan telpon.

"Good morning sunbae" kudengar suara Dino seperti menirukan suaraku saat menelpon tadi. Mukanya sangak cocok mengejekku

"Byee aku mau kencan bersama Joshua sunbae" ucapku berlari sambil menjulurkan lidahku menghadap Dino lalu menunutup pintu pagar yang sempat ibu buka tadi. Berlari menuju kamar mandi sambil memikirkan baju apa yang harus kupakai.

......

Kembali melihat pantulan diriku dicermin berukuran 140 kali 40 yang berada disudut kamarku. Aku memakai dress hitam tanpa lengan lalu kardigan berwarna hijau muda lengkap dengan sepatu flat shoes hitam membuat ku tersenyum melihat pantulan diriku dicermin. Tak lupa mengambil slig bag berwana senada yang membuat kesan feminim dan juga casual

Tak lupa sedikit memoles bibirku dengan liptink pink coral juga menyemprotkan parfume di leher dan juga pergelanganku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak lupa sedikit memoles bibirku dengan liptink pink coral juga menyemprotkan parfume di leher dan juga pergelanganku. Baiklah aku sudah siap. Tinggal menunggu Joshua sunbae datang. Kembali mengecek handphone kalau saja ada pesan Joshua sunbae yang belum kubaca. Setelahnya kembali mengecek penampilanku di kaca. Aku sudah sangat tidak sabar. Jam baru saja menunjukan pukul 9.55 pagi.

Mendengar panggilan ibu menyuruhku turun untuk sarapan, segera berlari menuruni tangga dan menghampiri ibu kedapur. Di meja makan kulihat Dino sedang duduk disalah satu bangku dan sibuk mengunyah sarapannya. Melihatnya acuh tak acuh dan mengalihkan pandanganku ke dapur dimana ibu sedang memasak dan berniat untuk berpamitan.

Diruang tamu dapat kulihat ayah tengah membaca koran dengan kaca mata kebesarannya.

"Ibu aku izin pergi keluar" ucapku menghampiri wanita yang sudah berusia 50 tahun itu yang sedang memotong buah apel

"Jangan percaya tante... Hyerin mau pergi pacaran keluar" dapat kudengar suara menyebalkan Dino yang sedang melirik kearah ku dan juga ibu

"Pantas saya anak ibu sudah cantik, tenyata mau berkencan" kudengar ibu yang juga menyahut dengan jail karena percaya apa yang Dino katakan

"Bukan kok, hanya menemani Joshua sunbae membeli kado untuk ibunya" ucapku yang tengah mengunyah potongan buah apel yang sudah ibu potong. Lalu ibu menyuruhku mengantarkan kopi hitam ke ayah yang berada di ruang tamu.

"Ini ayah kopi hitamnya. Hyerin mau izin jalan ya ayah" Ucapku setelah menaruh kopi hitam di meja didepan ayah

"Baiklah jangan pulang terlalu malam" ucap ayah singkat setelah menyesap kopi hitamnya sejenak. Kudengar ada yang mengetok pintu rumah. Pasti Joshua sunbae kataku dalam hati. Segera membuka pintu dan ternyata benar itu Joshua sunbae.

Kulihat kali ini Joshua sunbae mengenakan kemeja putih bergaris garis hitam dan celana jeans hitam yang membuat ketampanannya meningkat. Rambutnya ia sisir dan membuat jidatnya terlihat. Sungguh jika bisa aku akan berteriak kencang sekarang

"Hai sudah siap?" ucapnya dengan senyum  manis khasnya dan kubalas dengan anggukan

"Tunggu ya aku mau izin ke orang tuamu dulu, tidak enak rasanya kalau langsung pergi" ucapnya dan melangkah masuk keruang tamu dan bertemu dengan ayah

"Saya Joshua om, saya temen deket Hyerin, saya izin bawa Hyerin sebentar" ucapnya dengan sopan. Sesaat kemudian ibu ikut keluar dari dapur. Dan Joshua sunbae ikut meminta izin kepada ibu

"Baiklah hati-hati ya kalian. Jangan pulang terlalu malam. Ibu titip Hyerin ya Joshua" ucap ibu sambil mengedipkan sebelah matanya kepada ku. Memberikan kode kepadaku. Setelahnya aku dan Joshua sunbae pamit pergi. Duduk disebelah kursi kemudi, aku dan Joshua sunbae sudah siap.

"Tunggu dulu..." ucap Joshua sunbae lalu memajukan wajahnya ke arahku. Dapat kurasakan tangan kanannya menyingkirkan helaian poniku kebelakang telingaku. Kueratkan peganganku pada safety-belt karena terlalu terkejut. Dengan jarak sedekat ini aku bisa merasakan nafasnya menyapu kulit pipiku

"Sudah... Sekarang jadi lebih cantik" ucapnya menatap wajahku lalu menyalakan mesin dan mulai meninggalkan pekarangan rumahku.

Kisah Kasih HyerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang