First Page

4 1 0
                                    

Melangkah kan kakiku menuruni tangga dan menuju dapur untuk bersiap sarapan. Biasanya aku sangat membenci senin pagi. Namun kali ini hari ini, senin pagi ini sangat berbeda. Menduduki kursi meja makan dan duduk didepan ayah.

"Yaaa kenapa senyum senyum sendiri. Wajahmu sangat menyeramkan" suara menyebalkan yang sangat kukenal itu datang dari sebelah kiriku. Tanpa harus menolehpun aku sudah sangat paham kalau pemilik suara menyebalkan itu adalah Dino. Meliriknya sinis dan menjulurkan lidahku kepadanya, melihatnya sudah rapi dengan setelah denimnya dan memegang kunci motor kesayangannya.

"Sudah sudah cepat sana kalian berangkat nanti telat loh" suara berat yang berasal dari ayah yang baru saja meminum kopi hitamnya. Mengikuti Dino yang berpamitan dan langsung menuju keluar dan melihat "Rebecca" sudah terparkir didepan pagar rumahku.

"Mana sunbae kesayanganmu itu?" ucap Dino yang memberiku helm berwarna coklat untuk kupakai.

"Tadi malam aku lihat pulang pulang pipimu memerah sambil senyum senyum sendiri. Pasti terjadi sesuatu kan?" ucapnya yang sudah naik dan menyalakan mesin bersiap untuk segera meninggalkan rumah dan menuju kampus kami.

"Ahh sudah nanti saja kuceritakan, ayo cepat aku tidak sabar bertemu Joshua sunbae" ucapku yang sudah naik keatas "Rebecca" dan memukul keras pundak Dino. Kudengar omelan Dino kesal karena bahunya terlalu keras kupukul sambil melajukan motor kesayangannya ini menuju kampus kami agar tidak terlambat.

......

Berlari menuju kelas dan meninggalkan Dino yang masih berada diparkiran motor karena terlalu bersemangat untuk menemui Joshua sunbae. Menaiki beberapa anak tangga menuju lantai dua dengan langkah cepat menuju kelas Joshua sunbae. Namun setelah sampai aku tak menemukan Joshua sunbae dibangkunya. Melirik jam ditangan kiriku. Sudah pukul 08.15 namun Joshua sunbae belum datang tidak seperti biasanya. Joshua sunbae bukan orang yang sering terlambat, sangat berbanding terbalik denganku.

"Jeonghan sunbae, ada liat Joshua sunbae tidak?" ucapku pada teman dekatnya itu yang baru saja memasuki ruang kelas. Memakai jaket cardigan putih dan celana jeans hitam yang dapat kupastikan Hanna pasti menjerit melihat betapa tampannya sahabat Joshua sunbae ini.

"Hei hei tenang dulu, aku baru saja sampai"ucap pria berambut coklat ini. Jeonghan sunbae mendudukan dirinya dibangkunya dan melepas tas ranselnya lalu mengambil handphonenya.

"Kau tidak diberitahu ya. Dia dan Seungcheol sedang magang diperusahaan Hybe Building sekarang. Mungkin 2 bulan lagi baru selesai" ucapnya dengan santai. Terkejut karena baru mengetahui fakta mengejuktan ini. Tadi malam setelah mengantarku pulang Joshua sunbae tidak ada memberitahuku tentang ini. Segera berpamitan lalu menuju lantai satu dimana kelasku berada menaruh tasku dimeja lalu beranjak pergi ke rooftop untuk menanyakan kabar Joshua sunbae.
Masih ada beberapa menit sebelum kelas dimulai.

Duduk dikursi tunggal yang berada dirooftop. Beralih mencari kontak Joshua sunbae yang berada diatas kontak telponku. Dapat kurasakan angin musim semi menerpa pipiku. Untung saja hari ini pakaianku cukup membuatku hangat. Dengan celana jeans biru langit dan kaos berlengan panjang berwarna putih dengan jaket kulit hitamku. Mendengar sambungan telponku sejenak setelahnya suara lembut dan teduh dari Joshua sunbae memenuhi gendang telingaku.

Hanya suara saja dapat membuatku tersenyum manis. Meski tak dapat bertemu dengannya hari ini, mendengar suara saja menbuatku bisa melewati 2 bulan yang akan terasa seperti 2 tahun ini dengan sabar.

"Kenapa Hyerin Chagi? Aku sebentar lagi harus bekerja" mendengar suaranya yang menganti akhiran namaku membuatku sedikit terkekeh menahan tawaku. Kupikir kemaren malam hanyalah mimpi belaka ternyata pagi ini dengan suara sendiri meyakinkanku bahwa ini memang bukan mimpi. Aku dan Joshua sunbae memang sedang berpacaran menjalin hubungan yang kuharap bertahan selamanya.

"Sepertinya ada yang lupa memberitahuku bahwa sunbae sedang magang sekarang" ucapku sambil sedikit menyindirnya karena aku baru tahu lewat Jeonghan sunbae

"Maaf aku lupa memberitahukan bahwa aku sudah magang disini selama 2 bulan. Tadi malam aku sangat bahagia sampai lupa hal ini. Jangan marah ya Chagi" kudengar kekehannya disebrang sana. Membayangkan wajah tampannya yang berdiri dihapanku dengan senyum indahnya, mata teduhnya yang sambil mengusap puncuk kepalaku membuatku kangen kehadirannya disini. Padahal baru saja tadi malam bertemu dengannya.

"Kalau seperti ini bagaimana aku bisa marah pada Sunbae" ucapku membalas pertanyaannya sambil menyelipkan rambutku kebelakang telingaku.

"Good that's my Hyerin" ucapnya yang menbuatku merasakan pipiku menghangat juga jantungku yang berkerja lebih cepat.

"Okay semangat Joshua sunbae. I know you can do this. Aku harus segera kembali kekelas" ucapku berpamitan karena melihat jam tanganku sekilas dan sebentar lagi kelas pertamaku di mulai. Mendengarnya mengatakan bahwa ia mencintaiku sebelum menutup telponnya, membuatku percaya diri bahwa tidak salah menaruh hatiku padanya.

.........

Kembali bertemu dengan kasur empukku membuat kebahagiaan tersendiri bagiku. Setelah berbagai kegiatan dihari senin yang sibuk ini, merebahkan diriku setelah membersihkan diriku sehabis pulang dari kampus. Jam menunjukan pukul 6 sore. Melirik langit dari jendelaku yang mulai menampakan cahaya bulan. Pikir apa yang sedang Joshua sunbae lalukan sekarang, beralih mengambil handphoneku di atas meja riasku yang berada disamping kasurku. Membuka aplikasi pesan dan tidak menemukan pesan apapun dari Joshua sunbae. Sepertinya ia sibuk. Ini hari pertama magang nya, pasti sangat lelah mengerjakan berbagai pekerjaan.

Mendengar teriakan ibu dari bawah membuatku terlalu malas beranjak dari kasur kesayangnku ini. Namun mau tak mau melangkahkan kakiku menuruni tangga untuk bertemu ibu yang berada di sofa ruang tengah. Menyuruhku membuang sampah keluar. Kembali berlali keatas mengambil jaket abu abuku karena takut terkena angin dingin diluar.
Membuka pintu dan melihat mobil putih yang sangat kukenal. Melihat Joshua sunbae sedang bersandar dipintu mobilnya yang sedang fokus melihat handponenya. Terkejut kuletakan kantong plastik sampah sembarangan lalu berlari menuju gerbang dan membukanya.

Melihatku yang berlari Joshua sunbae pun merentangkan kedua tangannya seperti ingin memelukku. Kini tubuh ku sudah berada dalam dekapannya. Malam ini penampilan Joshua sunbae sangat tampan. Memakai jas kantor dan juga celana bahan hitam, kuliat dasinya sudah sedikit longgar dan kancing bagian atas sudah lepas satu.

"Aku merindukanmu" kudengar suara Joshua sunbae sambil mengusap kepala bagian belakangku dengan lembut. Masih dalam dekapannya yang nyaman dan hangat kuamati wajahnya dalam dalam.

"Me too sunbae" ucapku yang kembali memeluknya semakin erat. Kini pelukannya menjauh dan kulihat ia membuka pintu mobil sambil membawa dua kantong plastik yang menunjukan logo restauran fast food terkenal.

"Mau makan malam bersama?" ucapnya dengan suara beratnya yang menjadi favoritku akhir akhir ini. Tanpa berpikirpun kalian taukan apa jawabanku.

Kisah Kasih HyerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang