Party

3 1 0
                                    

Melirik 2 buah kotak berukuran sedang yang berada diatas meja riasku. Baru saja aku pulang setelah menyeselaikan jadwal kuliahku dihari kamis ini. Ibu bilang ada 2 paket yang datang tadi pagi saat aku dikampus dan menaruhnya dimeja riasku.
Membuka 1 kotak yang dibungkus dengan kertas berwarna hitam dan dihiasi pita berwarna putih dan terdapat logo brand terkenal. Menarik ujung pita untuk menbuka kotak, kulihat sepasang heels hitam dengan aksen berlian mengelilingi tali disekitarnya membuat aksen elegan.

 Menarik ujung pita untuk menbuka kotak, kulihat sepasang heels hitam dengan aksen berlian mengelilingi tali disekitarnya membuat aksen elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembali beralih membuka kotak kedua, melihat drees hitam tanpa lengan yang sangat cantik dan elegan cocok dipadukan dengan heels tadi. Membaca sepucuk surat yang ada didalam kotak heels tadi.

"Jangan lupa pakai dress dan heelsnya, ku jemput jam 7 sore noted: Joshua" jadi pengirim kedua kotak ini Joshua sunbae. Dugaanku benar ternyata. Melihat jam diatas meja belajarku masih ada sekitar 1 jam sebelum Joshua sunbae menjemputku. Segera memasuki kamar mandi lalu bersiap untuk merias wajahku tidak lupa menata rambutku juga.

Melihat tampilanku dicermin yang ada disudut kamarku, masih tidak percaya dengan penampilanku sekarang. Drees hitam tanpa lengan ini sangat cantik memperlihatkan lekuk tubuhku juga tulang selangkaku. Menata rambutku dengan clip rambut pita hitam yang sangat cocok juga heels hitam pemberian Joshua sunbae yang membuat penampilanku seksi sekaligus mewah.

Tepat sekali jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Kembali memoleskan liptint pink coral dibibirku untuk menyempurnakan make up ku malam ini. Setelah menyemprotkan parfume, segera keluar menuruni tangga dengan hati hati. Diruang tamu kulihat Joshua sunbae tengah berbincang dengan ayah.

"Sunbae..." ucapku memanggil namanya memberitahu bahwa aku sudah siap. Kulihat ia terdiam sejenak melongo melihat penampilanku. Melangkah maju karena ingin berpamitan dengan Ayah dan Ibu. Kuraih tangan Joshua sunbae agar bisa berdiri dengan tegak karena heels tinggi 7 cm ini membuatku sedikit susah berjalan. Kusikut lengan Joshua sunbae dengan pelan membuyarkan lamunannya dan ikut berpamitan dengan Ibu dan Ayah.

.......

"Sunbae lihat kedepan" ucapku yang sudah beberapa kali ini menegurnya karena terus menolehkan kepalanya kearahku.

"Siapa suruh kamu secantik itu" ucapnya yang kembali fokus menyetir menuju tempat acara. Sebenarnya aku juga sesekali meliriknya karena penampilannya jauh lebih tampan dari biasanya. Setelan jas dari brand terkenal membuat auranya sangat terpancar. Jangan lupakan rambutnya yang ia sisir kebelakang memperlihatkan jidatnya, sungguh jika bisa menjerit aku akan menjerit sekarang juga.

Membelokan mobil melewati gerbang besar dapat kulihat rumah yang seperti istana ini didominasi oleh warna putih. Terlalu terpesona oleh megahnya gedung tak sadar Joshua sunbae sudah membukakan pintu untukku. Keluar dengan kembali mengaitkan tanganku dilengannya dengan berjalan masuk dengan pelan. Joshua sunbae bilang ini adalah acara yang diselengarakan oleh kantor dimana ia magang. Acara launching produk baru Hybe building yang dihadiri para petinggi. Joshua sunbae mengenalkanku dengan semua teman satu divisinya.

"Perkenalkan dia Hyerin, kekasihku" ucap Joshua sunbae sambil meraih pinggangku untuk lebih mendekat padanya karena semua teman divisinya hampir semuanya lelaki.

"Jadi ini Hyerin. Joshua sering sekali menceritakan tentangmu dikantor sampai aku bosan" ucap salah satu teman Joshua sunbae yang baru saja menjabat tanganku. Kembali membawaku keliling mengenalkanku kesemua temannya yang ada disini. Sekarang aku duduk satu meja dengan teman teman Joshua sunbae yang tadi baru saja ia kenalkan. Tangannya tak pernah lepas menggengam tangan kananku.

"Sunbae aku izin ke toilet dulu" ucapku berpamitan karena merasa ingin sedikit memperbaiki make up ku. Masuki satu bilik setelah memasuki kamar mandi.

"Yaaa kau lihat Joshua tidak, dia tampan sekali" dapat kudengar 2 orang wanita dengan mengobrol didepan cermin besar.

" I know tapi aku tidak suka ia dengan pacarnya itu. Dia tidak cocok menjadi pacar Joshua" kudengar suara lain mengisi obrolan mereka berdua. Engan keluar karena aku ikut masuk dalam obrolan 2 wanita diluar.

"Benar Sarah, kau lebih cocok dengan Joshua daripada pacarnya itu" mengepalkan tanganku, ingin rasanya keluar lalu menampar mereka berdua. Mereka lancang sekali merendahkan ku. Sarah, jadi salah satu dari 2 orang yang sedang mengobrol diluar adalah Sarah. Ia adalah selebgram terkenal sekaligus anak dari Directur tempat Joshua sunbae magang. Kenapa aku bisa tau, ya Joshua sunbae pernah membicarakan dia.

Kudengar langkah kaki 2 wanita didepan menjauh, sepertinya mereka berdua sudah  pergi. Menbuka perlahan pintu bilik menegok keluar dan benar saja aku sendirian disini. Beralih menatap pantulan diriku dikaca lalu segera mencuci tanganku diwastafel. Kembali memoleskan liptint coral dibibirku lalu pergi keluar. Aku tidak kembali kedalam tapi aku melangkahkan kakiku ketaman yang berada dibelakang gedung tempat diselenggarakan acara.

Aku sedang tidak mood untuk kembali kedalam yang dipadati oleh orang orang yang tidak kukenal. Duduk disebuah kursi kayu yang ada ditaman ini sambil menyandarkan punggungku. Melihat sekeliling taman ini, kulihat hanya aku dan beberapa orang pria yang sibuk mengobrol sambil merokok.

" Disini rupanya kamu"ucap seseorang yang ikut duduk disebelahku. Melepaskan jasnya yang kebesaran dibadanku lalu menaruhnya dipundakku karena aku memakai dress tanpa lengan. Ya kuakui udara malam ini cukup dingin.

"Aku sibuk mencarimu dari tadi" ucapnya sambil terus menatapku. Kini ia berdiri didepanku sambil menaruh kedua tangannya dipipiku mengalirkan kehangatan.

"Sunbae kenal Sarah tidak?" ucapku yang menarik tangannya dari pipiku beralih menggengam kedua tangannya. Sekarang ia berlutut didepanku menyamakan tingginya karena aku yang duduk dikursi.

"Hhmm kenal, dia anak directurku dikantor" ucapnya masih menggengam tanganku dan menaruh helaian rambutku kebelakang telingaku karena diterpa angin.

"Apa sunbae dekat dengannya?" kembali menanyakan pertanyaan yang daritadi memenuhi kepalaku. Melihatnya yang mengerutkan jidatnya bahwa ia sedang bingung.

"Tidak, ia hanya sesekali kekantor. Ada apa memangnya?" ucapnya yang kini beralih menanyakan pertanyaannya. Memilih menggeleng lalu bangkit berdiri dihadapannya dan memeluknya dengan erat. Kurasakan ia ikut membalas pelukanku.

"Hey, are you okay?" ucapnya yang masih memeluk tubuhku dengan erat. Perasaanku sangat tidak enak sekarang. Aku takut ia pergi dariku. Aku takut ia meninggalkanku dan segala mimpi buruk itu. Namun aku percaya bahwa ia tidak akan melakukan hal itu.

"Promise that you will stay with me" ucapku melepaskan pelukan kami dan menatapnya dalam dalam. Meski masih bingung ia tetap menganggukan kepalanya tanpa melepaskan tatapan matanya padaku.

"What should I do to make you believe me?"ucapnya kembali memeluk tubuhku. Setelahnya kurasakan bibirnya bertemu dengan bibirku. Menaruh tanganku dilehernya memperdalam ciuman kami. Membalas lumatan lumatannya dengan pelan. Dapat kurasakan tangannya ditengkukku mengelus leherku dengan lembut.

" I love you forever, Jung Hyerin" ucapnya setelah melepaskan ciuman kami.

Kisah Kasih HyerinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang