Terbangun karena merasakan sinar matahari yang menyerobot masuk membuatku membuka mataku perlahan terbuka. Merasakan pinggangku dipeluk seseorang dari belakang. Pelakunya sudah pasti adalah Joshua sunbae. Mengecek suhu tubuhnya yang syukur sudah turun dan lebih baik dari tadi malam. Menatap wajah tampanya dari jarak sedekat ini membuatku rasanya ada dalam mimpi. Tanganku kini beralih mengisap pipinya. Mengecup bibirnya sekilas untuk membangunkannya, namun ia malah tersenyum tanpa membuka matanya sama sekali.
"Sunbae bangun. Aku harus kekampus" ucapku kembali mengusap pipinya lembut dan penuh cinta. Yang punya nama malah meminta untuk tidur lebih lama.
"Tidak bisakah kamu izin. Aku ingin disini seharian" ucapnya malah lebih mengeratkan pelukannya. Sifat manjanya masih belum hilang ternyata
"Tidak bisa sunbae, aku tidak mau mengulang mata kuliah ini tahun depan" ucapku dengan memainkan helaian rambutnya yang sedikir berantakan. Kembali mengecup bibirnya sekilas lalu pergi menuju kamar mandi untuk menganti baju. Melirik jam yang menujukan pukul 07.30 pagi. Masih ada beberapa jam untuk menyiapkan sarapanku dan Joshua sunbae. Kulihat Joshua sunbae sudah bangun dan duduk dipinggir kasur sambil mengusap matanya perlahan.
Segera menuju dapur, membuka kulkas dan mengambil 1 buah apel dan kemasukan dua lembar roti kedalam alat toaster. Hanya ini yang bisa kumasak. Sarapan yang cukup sederhana. Dan segera berangkat kekampus.
......
"Masuklah nanti kamu terlambat" ucapnya sambil sekilas mendaratkan bibirnya dipipiku. Membuka pintu lalu melambaikan tanganku kepadanya setelah kudengar ia mengucapkan bahwa ia akan menjemputku nanti sore.
Berjalan dengan santai menuju kelasku sambil bersenandung. Dikelas ternyata masih sepi, memutuskan pergi keperpustakaan untuk menyicil beberapa tugasku karena masih ada sekitar satu jam lagi untuk kelas pertama pagi ini. Duduk dimeja yang berada disudut ruangan dan mulai memfokuskan untuk menyeselsaikan tugasku. Merasakan sesuatu benda keras yang sengaja dilemparkan oleh seseorang yang mengenai pundakku dengan keras. Kualihkan atensiku kebelakang meja dan mendapatkan Dino yang baru saja duduk sambil melototkan matanya.
"Aisshh jangan ganggu aku please" ucapku yang sedikit berbisik sambil mengibaskan tanganku menyuruhnya segera pergi. Namun ia malah pergi duduk disebelahku. Sungguh menyebalkan, tidak bisakah sehari saja ia tidak mengangguku.
"Yaaa kenapa kau berbohong pada bibi, tadi pagi ia menyuruhku mengantarkanmu pulang setelah ini" ucapnya yang juga sambil berbisik sambil menyikut bahuku dengan sikutnya membuatku kembali tidak fokus.
"Tadi malam Joshua sunbae sedang demam, jadi aku harus merawatnya karena ia hanya tinggal sendirian" ucapku yang sudah siap ingin menjambak rambutnya karena terus mengangguku. Ayolah tugasku masih banyak dan aku tidak punya banyak waktu.
"Lalu kenapa kau berbohong pada bibi?" ucapnya yang kini sudah mengalihkan tatapannya pada handphone ditangannya. Kulihat ia sedang memaikan game online yang tidak kuketahui namanya.
"Yaa sudah pasti aku tidak di izinkan untuk menginap di apartemen Joshua sunbae, kau tau sendirikan seberapa protektifnya ibu" ucapku yang kembali mengetikan beberapa kalimat karena sebentar lagi kelas dimulai. Sedangkan Dino hanya menganggukan kepalanya yang sudah sangat fokus bermain dihandphonenya. Setelah menyelesaikan tugasku yang pertama, segera kurapikan alat tulisku untuk segera memulai kelas karena jam sudah menunjukan 08.50 pagi. Aku dan Dino pun memasuki ruang kelas dan memulai pembelajaran pertama hari ini.
......
"Hai...." Dapat kudengar suara yang sangat kukenali. Joshua sunbae berdiri dihapanku sekarang, lengkap dengan penampilannya yang sangat tampan. Memakai kemeja putih dan jas berwarna hitam dan juga celana bahan dengan warna yang senada. Jangan lupakan rambut hitamnya yang disisir sempurna memperlihatkan jidatnya yang semakin membuat ketampanannya meningkat. Rasanya aku ingin menjerit kegirangan sekarang.
Menggengam tanganku sambil berjalan membawaku keparkiran mobil lalu melajukan mobilnya membelah jalanan kota yang padat. Tangannya masih mengenggam tanganku dan satu tangannya lagi berada disetir mobil.
"Sunbae kenapa tidak menelpon dulu?" ucapku karena terkejut akan kedatangannya dikampus. Akibatnya yang datang tiba tiba semua mata yang ada dikoridor kampus tadi tak henti menatap kami. Ada yang bilang bahwa mereka iri karena bisa berada diposisiku sekarang ada juga yang menatapku sinis seperti merendahkannku karena bisa menjadi kekasih Joshua sunbae.
"Maaf aku lupa" ucapnya sambil sekali mencium tanganku yang berada digengamannya. Memarkirkan mobilnya disebuah restauran bertema korea tradisional. Lalu mengikutinya masuk dan duduk dimeja disebelah jendela yang berada dilantai 2. Beberapa saat kemudian dua pelayan membawakan pesanan kami dan langsung kami makan dengan tenang. Tidak ada obrosal seperti biasa karena kami sama sama lapar. Hanya saling melemparkan tatapan sesekali.
"Ayok ku antar pulang, aku masih harus kembali kekantor" ucapnya setelah selesai membayar dikasir depan lalu kembali menggegamgam tanganku menuju mobil.
Setelah sekitar 30 menit, sudah tampak pagar hitam rumahku. Tak lupa mengucapkan terima kasih lalu dengan cepat mencium pipinya sekilas karena terlalu malu segera kubuka pintu lalu berlari masuk kerumah. Aku takut berlama lama didalam mobil Joshua sunbae bisa membuatku pingsan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kasih Hyerin
Historia CortaCerita tentang kisahku bersama Mr. Hong yang penuh kejutan