Miranda menggeleng, "Tidak, aku tidak pernah melakukan yang terbaik. Aku terus membuat diriku terlihat bodoh dengan tetap mencintai pria seperti Zach padahal dia sudah memperlakukanku dengan sangat buruk"
"Melepaskan diri dari sebuah ikatan itu tidak mudah, apalagi kau pernah mempercayai seluruh hidupmu kepadanya. Kau tidak bisa mengubah cinta menjadi benci dalam sekejap mata, itu butuh proses yang panjang hingga rasa sakitmu membuatmu percaya bahwa cinta tidak pernah ada di antara kalian. Tapi pertanyaanya adalah apakah kau siap untuk melakukannya?" Miranda diam membisu, sebab dia tahu dia belum siap untuk itu. Dokter O'Brien melanjutkan, "Kau belum siap, jadi jangan terlalu keras kepada dirimu karena kita bisa melakukannya perlahan-lahan. Aku ada sini untukmu Miranda, bukan sebagai psikiater tapi sebagai kakak perempuan"
Miranda bangkit dari duduknya kemudian menghampiri Dokter O'Brien dan memeluk wanita itu, "Terima kasih banyak. Maaf karena aku pernah bersikap menyebalkan dan tidak menghargaimu" dapat Miranda dengar Dokter O'Brien menghembuskan napas pelan sebelum membalas dekapannya, "Kau adalah wanita yang tegar, kau bisa menghadapi semua ini Miranda"
Miranda menarik diri lalu menghapus air matanya sambil menarik napas dalam-dalam, semuanya akan baik-baik saja....dia akan baik-baik saja.
— TBC —
Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

KAMU SEDANG MEMBACA
Remember Us (Tamat)
RomanceWarning : Adult and explicit sensual content! Lima bulan telah berlalu sejak Miranda mengajukan gugatan cerai kepada suaminya yang kaya raya, Zacharias Lannion. Luka di hatinya masih belum sembuh tapi dia harus berlapang dada membantu lelaki itu men...