Tiga

1.8K 164 10
                                    

Lutut Miranda terasa lemas dan rapuh begitu dia melihat Porter dan Irish Lannion duduk di kursi tunggu dengan wajah yang diselimuti oleh rasa cemas dan kesedihan. Seorang petugas kepolisian menemani mereka sambil mengajukan beberapa pertanyaan kepada Porter Lannion. Sementara itu, Irish yang kalut mengedarkan pandangan ke arah orang-orang yang berlalu lalang seakan ada seseorang yang sedang ia tunggu. Mata keriput itu berhenti berkelana begitu dia melihat sosok Miranda yang berdiri mematung tak jauh dari mereka.

"Oh, Miranda!" Irish bangkit dan langsung memeluk Miranda sambil menumpahkan isak tangisnya. Penderitaan melalui suaranya terdengar sangat nyata, membuat Miranda sadar bahwa ini bukanlah khayalan atau mimpi buruk yang datang kepadanya. "Zach...Zach, dia...."

Miranda membalas dekapan ibu mertuanya sambil memandangi petugas dan Porter Lannion yang kemudian menghampiri mereka.

"Anda?"

"Miranda Avery. Ist....maaf, maksudku mantan istri Zacharias Lannion" jawab Miranda kepada petugas tersebut, "Apa yang terjadi kepada Zach?"

"Dia mengalami kecelakaan tunggal, motornya melaju di atas kecepatan rata-rata sehingga hilang kendali dan menabrak pembatas jalan."

"Bagaimana keadaannya sekarang?"

"Dia mengalami luka di kepala dan langsung dilarikan ke Emergency Room, sudah satu jam dia berada di sana tapi belum ada Dokter atau satupun perawat yang keluar" jawab Porter Lannion.

Petugas kemudian pamit pergi meninggalkan rumah sakit setelah Miranda tiba untuk menemani orang tua korban yang sedang terpuruk mencemaskan keadaan putra mereka. Miranda membawa Porter dan Irish Lannion untuk duduk di kursi tunggu, dia juga duduk di sana dan menemani mereka.

"Di mana Jacob?" tanya Miranda. Jacob Lannion adalah adik Zacharias Lannion. Jacob seharusnya ada di sini untuk menenangkan kedua orang tuanya tapi sejak tadi Miranda tidak menemukannya.

"Dia berada di luar kota, saat ini dia sedang berusaha mencari penerbangan tercepat menuju ke Sydney"

Oh.

Irish Porter tiba-tiba saja menggenggam erat tangan Miranda. Dengan wajahnya yang sembab dan basah oleh air mata, wanita paruh baya itu berkata, "Apakah Zach akan baik-baik saja, Miranda?"

Melihat kesedihan yang mendalam di wajah keriput itu membut Miranda merasa tercekik. Irish Porter adalah wanita yang sangat baik, selama Miranda menjadi menantunya dia selalu menganggap Miranda sebagai putrinya sendiri sampai Miranda memilih untuk memutuskan hubungan dengan seluruh keluarga Lannion sebab kebaikan mereka membuat Miranda merasa terbebani, selain itu dia tidak mau lagi memiliki urusan apapun dengan Zach. "Dia pasti baik-baik saja, jangan khawatir, Dokter yang menanganinya adalah rekanku" jawab Miranda.

Tak beberapa lama kemudian Dokter yang baru saja Miranda sebut yaitu Dokter Russell Smith muncul di ruang tunggu. Lelaki itu terkejut melihat Miranda duduk bersama kedua orang tua dari pasien yang baru saja ia tangani. "Miranda, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Russell.

Mengabaikan pertanyaan lelaki itu, Miranda langsung menanyakan keadaan mantan suaminya tanpa berbasa-basi, "Bagaimana keadaan Zach?"

"Zach?" Russell bergumam hingga kemudian dia menyadari bahwa Zach pasiennya adalah Zacharias Lannion, mantan suami Miranda, "Dia mengalami benturan yang cukup parah pada bagian belakang tempurung kepalanya. Operasinya berjalan dengan lancar tapi keadaannya masih kritis sekarang dan....."

"Dan?"

Mata Russell dengan iba memandang kedua orang tua Zacharias Lannion secara bergantian, "Trauma yang Zach alami saat kecelakaan kemungkinan besar menyebabkan dia hilang ingatan."

"Oh, tidak" Ibu Zach kembali terisak di dalam pelukan suaminya, sedangkan Miranda membeku tak tahu apa yang dia rasakan setelah mendengar kabar itu.

"Kau seratus persen yakin?" tanya Miranda pada Russell. Russell tak menjawab pertanyaannya, namun dari ekspresi yang dia tunjukkan Miranda tahu tidak ada harapan bagi Zach untuk bangun dengan memori yang utuh.

"Miranda, aku mohon....hanya kau yang bisa membantu Zach" ucap Irish Lannion di sela-sela isakannya.

Miranda tergagap, "Mrs Lannion, a-aku...."

"Kami mohon Miranda, untuk saat ini kau adalah satu-satunya orang yang kami percaya. Jika Zach bangun dengan memori yang hilang hanya kau yang dapat menolongnya" sahut Porter Lannion.

Miranda menghembuskan napas pelan. Jujur, dia tidak tahu harus berbuat apa. Dirinya juga merasa kacau akan hal buruk yang menimpa mantan suaminya. Miranda bukanlah orang yang pendendam, meskipun Zach pernah menyakitinya dengan sangat buruk dia tidak pernah berpikir untuk membalas perbuatan lelaki itu. Akan tetapi, Miranda tidak bisa melihat wajahnya lagi. Wajah itu mengingatkan Miranda pada harga dirinya yang terkoyak dan titik-titik terendah yang pernah dia hadapi.

Namun memandang wajah Porter dan Irish Lannion membuat Miranda sulit untuk mengatakan tidak, karena biar bagaimana pun mereka pernah menjadi orang tua bagi Miranda menggantikan orang tua kandungnya yang telah tiada.

"Aku akan membantu" ucap Miranda pad akhirnya, "Hanya jika Zach benar-benar kehilangan ingatannya"

Russell tak menyangka mendengar Miranda bersedia untuk membantu mantan suami yang sangat dia benci.

"Aku juga punya satu permintaan, aku harap kalian bisa membantuku merahasiakan hubungan kami demi mempercepat proses pemulihan Zach. Guncangan emosi akan membuat memorinya semakin sulit diraih, akan lebih baik jika otaknya secara alami mengingat kembali lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Jadi, selama aku bersamanya dia hanya akan mengenalku sebagai Dokternya, Dokter Avery, bukan Miranda Lannion"

Irish dan Porter Lannion hanya dapat menyanggupi syarat yang Miranda ajukan demi kesembuhan putra mereka. Sementara itu, di dalam benaknya Miranda berharap mantan suaminya bangun dengan memori yang utuh sehingga dia tidak perlu berurusan dengan seorang Zacharias Lannion lagi.

"Bisakah aku melihatnya, Dokter Smith?" tanya Miranda.

Russell mengangguk, "Ya, dia masih berada di Emergency Room"

Miranda meninggalkan Irish dan Porter Lannion bersama Russell, sementara dia langkah yang ragu pergi untuk melihat kondisi Zach. Sudah berbulan-bulan lamanya mereka tidak bertemu, bahkan di pertemuan terakhir mereka sekali pun Miranda seolah tak menganggap keberadaan lelaki itu. Katakanlah Miranda kejam, tapi apa yang telah Zach lakukan terhadap dirinya sulit untuk dia lupakan.

Pintu emergency room Miranda dorong dengan perlahan hingga terbuka. Di atas ranjang dia menemukan seorang pria dengan postur tubuh yang gagah kini terbaring lemah di atas ranjang rawat dengan alat bantu pernapasan. Melangkahkan kakinya masuk, Miranda pikir dia sudah mempersenjatai diri dengan ketegaran selama berbulan-bulan, namun ternyata dia salah, karena tepat ketika dia melihat wajah Zacharias Lannion dari jarak yang begitu dekat dia mulai terisak pelan.

- TBC -

Jangan lupa untuk vote dan comment, perhatian dan dukungan sekecil apa pun dari pembaca sangat berarti untuk penulis dalam berkarya!

Remember Us (Tamat) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang