Kini hari libur,Alleta mengajak kedua abangnya itu mencuci motor di belakang."Bang Az,itu loh ember nya diambil di dalem satu lagi,jangan nyuruh bibi terus,cepetan!," Marah Alleta,sedangkan Rendra hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat keributan keduanya,sembari membersihkan motornya dengan kain.
"Kok lo ngomel mulu sih,males gue Al,lo aja sana",melas Azka,sembari duduk di lantai itu,capek dia.
"Hadehh,emang dari tadi bang Az tu ngapain,kalau ga nyuruh orang ngambil ini itu,sekarang ngantian, gamau tau!," Alleta berkacak pinggang, membuat Azka mau tak mau mengambil ember di dalam, karena ember mereka kurang, entah berapa banyak ember yang akan mereka gunakan.
"Jangan ditekuk gitu mukanya,kalau ga ikhlas bilang aja!", rasanya Azka ingin sekali membenturkan kepalanya sendiri ke tembok, pergerakannya sedari tadi salah dimata Alleta.
"Lo kalau ngomel marah marah terus,gue bunuh diri ni",Azka mengambil selang dari sana,dan memasukkan kedalam mulutnya, hanya berpura-pura, belum masuk.
"Alay," Semprot Alleta,sembari memutar bola matanya malas, dan mulai membersihkan motornya pula.
"Astaghfirullah,Allahuakbar,kuatkan hambamu ini,"ucap Azka.
"Jangan ribut terus!",peringat Rendra.
"Adek lo,bikin orang emosi",ujar Azka membela diri.
Rendra tersenyum tipis."Adek kita",koreksi Rendra.
"Lagian,susah banget disuruh", dumel Alleta.
Mereka pun membersihkan motor masing-masing,tak lupa juga menyirami motor masing-masing menggunakan selang bergantian.
Semuanya kelihatan aman aman saja,sebelum otak jahil Azka mengubah semuanya.
Strrrrr
Alleta terkejut,air dari selang itu, mulai membasahi bajunya.
"BANG AZKA," Alleta sudah menggeram kesal.
"Ga lucu ya." Alleta mengambil ember yang berisikan air,dan melemparkan ke arah Azka,namun sayang demi sayang,Azka yang sengaja bersembunyi di balik Rendra,dan air itu malah mengenai Rendra.
"Hayolo",kompor Azka.
Rendra mengusap wajahnya kasar," BangRen,maafin,"Alleta menghampiri Rendra,dan meminta maaf.namun kedua orang itu malah menyirami dirinya.
"Loh,MAMA,LIAT ABANG MA!", Alleta berteriak,sedangkan kedua abangnya itu puas menjahili adiknya.
"Gue siram juga",Alleta mengisi ember nya dengan keran yang ada disudut.
Alleta berlari mengejar kedua orang itu yang menghindari dirinya.
"Ga kena,ga kena",goda Azka,dirinya kini menyirami Alleta menggunakan selang itu,semuanya sudah basah terkena air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alletarez
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA,LEBIH BAIK FOLLOW DULU !!] ⚠️ CERITA INI REAL IMAJINASI SAYA SENDIRI,JIKA ADA KESAMAAN TEMPAT ATAU TOKOH MUNGKIN HANYA KEBETULAN ⚠️ "Bunda,bakalan selalu ada buat kamu" -Alleta Vaiisa Bagaskara Gadis SMA yang tak...