~ Part 3, Stay Strong.. ~

169 14 0
                                    


[ 5 Tahun Kemudian ]

"Kakak! Kakak! Nusa dapet nilai 100!" Ujar Nusa kegirangan. "Baguslah, aku bangga." Ucap PK! sambil mengelus rambut halus Nusa. Nusa yang saat itu berumur 5 tahun pun langsung memasang wajah senyuman lebar dan memeluk PK!.

Sifat PKH sekarang berubah, namanya pun berubah. PKH menjadi PK!. PK! yang bersifat dingin, psikopatis, pasif, atheis dan elegan. "Kak TNI dimana?" Tanya Nusa. "Masih ngurusin kerjaan negara." Jawab PK!. TKR namanya juga berubah, TNI. Namun sifatnya tak berubah, dia masih TNI yang penyayang, bertanggung jawab, berani, dan siap membela negara.

"Kak PK!." Panggil Petrus. PK! pun menoleh ke belakang. "Aku 2 hari lagi ada ulangan, boleh tidak nanti belajar?" Tanya Petrus. "Ya, boleh. Jam 5 ya, jam 3 PF! belajar sains." Ucap PK!. "Nusa, main sana sama kakak Petrus yah? Kak PK! masih sibuk." Perintah PK! sambil memikirkan sesuatu. "Iya kak!" Ujar Nusa.

Pikiran PK! sedang kacau.. Ia memikirkan tentang TNI yang sibuk mengerjakan tugas. Pasti TNI lelah.. Ia memikirkan juga tentang PF! yang harus berlatih untuk pertempuran minggu depan, Ia pun juga memikirkan tentang Petrus yang akhir-akhir ini sangat terisolasi, dan juga tentang.. Majapahit, Sang Kepala Keluarga yang sudah lama gugur. "Ah, apa yang harus kulakukan?" Perkataan itu selalu terpikir di pikiran Sang Komunis.

[ Keesokan harinya ]

"PK!, aku pergi ke bandara dahulu yah, goodbye adik!" Ujar TNI yang ingin perjalanan ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk event yang diadakan. "Iyah ka, hati-hati.." Ucap PK! dengan lemes karena baru saja bangun tidur. PK! sekarang harus memasak sesuatu untuk sarapan pagi, Ia pun ke dapur untuk melihat bahan-bahan di kulkas. Ia memutuskan untuk membuat sesuatu yang simpel, sandwich.

Setelah selesai dibuat, PK! pun pergi untuk membangunkan adik-adiknya satu per satu. Setelah membangunkan, mereka pun memakan sarapan lalu bersiap-siap sekolah/kuliah. PK! juga harus latihan bersama gurunya, USSR. Ia pun bersiap-siap.

[ Sesampainya di Tempat Latihan Komunis ]

Setelah PK! sampai, Ia langsung disambut oleh USSR yang sudah menunggu didepan pintu utama. "PK!, selamat pagi." Sapa Uni Soviet. "Selamat pagi juga, guru.." Ucap PK!. "Ayo, ke ruang latihan." Ajak USSR sambil mengambil tangan PK! dan mengajaknya ke ruang latihan yang begitu besar. "Nah, duduk dahulu ya PK!.. Aku akan menjelaskan aktivitas kami hari ini." Perintah Uni Soviet. PK! hanya mengangguk mengerti lalu duduk di kursi sebelah kanan MPAJA. "Weh, ada mas PK!, tumben akhir-akhir ini jarang latihan?" Tanya MPAJA. "Aku hanya sedang sibuk.." Jawab PK! dengan lelah. "PK!, aku tahu rasanya kehilangan.. Jangan sedih yah, Inget, kita masih ada di sisimu.." Bisik MPAJA ke PK!. PK! hanya mengangguk lalu melihat ke depan.

"Привет, hari ini kami akan berlatih tentang kekuatan. Sebagian kecil dari komunis disini memiliki kekuatan, dan sebagian besar komunis tidak. Aku akan memanggil nama kalian satu per satu.." USSR menjelaskan. "China, kanan. PK!, kiri. Cuba, kanan. North Korea, kanan. MPAJA, kiri. Russia, kanan. Vietnam, kanan. Laos, kanan. Gerwani, kanan. Eritrea, kanan." Ucap USSR.

"Yang di kiri merupakan yang memiliki kekuatan. Yang di kanan boleh duduk kembali." Ujar USSR. Mereka di kanan pun duduk. "PK! dan MPAJA, tunjukkan." Perintah USSR. MPAJA menunjukkan terlebih dahulu. Mata kanannya yang hitam pekat muncul 3 bintang terang lalu secara tiba-tiba muncul asap hitam pekat yang membuat semua orang disana batuk-batuk. Untungnya, MPAJA cepat mengendalikannya dan menghilangkan asap hitam itu. "PKI?" Ucap Uni Soviet penasaran. PK! pun mengangguk mengerti, PK! pun melepas penutup matanya yang kiri, menampakkan mata kirinya yang berwarna kuning keemasan. Tak lama, mata kirinya yang kuning itu mengalirkan cairan kuning-keemasan. "Tolong siapkan mentalmu, ada 50% kesempatan untuk hilang kendali." Ucap PK! memberi peringatan pada mereka yang didepan PK! juga yang disamping. Muncullah sayapnya yang tergolong besar. Warna sayap kirinya kuning-keemasan, sedangkan yang sayap kanan berwarna hitam pekat sekali.

Tampaklah benang-benang kuning keemasan yang menjalar dari tangan Sang Komunis Indonesia. Benang-benang itu tampak menunduk pada PK!, lalu mengangkatnya di udara. "Bagaimana?" Tanya PK! pada guru nya yang tercintahh. "Bagus sekali, kekuatan di didalammu itu besar. Bahkan sebagian besarnya belum kau kuasai." USSR menjelaskan. "Besok latihan bersama ku, соглашаться?" Tanya USSR pada PK!. "Setuju. Sekarang turunkan aku bodoh." Ucap PK! kesal pada benang-benang nya itu. Tetapi ada sesuatu yang PK! tak tahu.. Gerwani lagi salting ngeliat PK! saat menunjukkan kekuatannya yang besar itu.

Setelah latihannya selesai, PK! pun pulang ke istana Keraton.

[ Sesampainya di rumah / istana ]

"Huft.." Desah PK!. "Kakak!!" Ujar seseorang. Dalam sekejap, Nusa langsung memeluk kakaknya itu. "Gah?!, sakit Nusan!" Rintih PK!. "Hehe, maaf kaa!" Ucap Nusantara. PK! pun membuat makan siang untuk Indo yang kelaparan.

Begitu terus sampai tiba malam hari..

[ To Be Continued ]

Gmn part 3 nya? Aku saranin kalian bacanya pakek Music yang diatas deh, bikin lebih nambah estetik kesannya. Maaf kalau part 3 pendek, aku sambil mau belajar buat ujian. BTW abis ini, aku mau bikin part 4. Kuharap kalian nanti suka part 4 nya, tapi aku bikinnya besok aj. Sekian!

804 Words

~ Apapun yang terjadi.. ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang