!! WARNING !!
- Penyebutan Gerakan 30 September ( G30S ).
- Dark history ( Sejarah kelam ).
- Gore (?)
- Adanya character yang mewakili PK1.
- Benar-benar sangat cringe sekali..If you are okay with this, please do enjoy the story..
{ Republik Indonesia's POV }
30 September 1992..
Aku masih berada di tempat tidur, sedang menggabut. Tak ada tugas hari ini, betapa murah hatinya rakyat ku tak membuat ulah~ ( Canda sayang, mahal hatinya bung :> ). Tiba-tiba pintu kamarku didobrak sesuatu, kuharap sesuatu itu dapat membetulkan kembali pintu kamarku.. "Indo! Punya waktu g?" Tanya ka TNI yang sepertinya terburu-buru. Ka TNI toh yang datang? Kira-kira kenapa yah.. "Ada waktu ko, memang knp kak TNI? Kayak terburu-buru gitu..?" Jawabku sambil bertanya balik pada kakak TNI. "Lihat kalender Nusa." Perintah ka TNI dengan wajah yang serius. Aku pun menengok ke kalender di kamarku, mataku tertancap pada kata-kata di kalender.. Hari ini 30 September 1992? Sekarang aku tahu,, ka TNI pasti mau memperingati hari itu. "30 September ka,, kk mau ajak Indo kemana?" Tanyaku sambil memiringkan kepala. "Cepat banget kamu nyadar, belom aja dikasi tau. Kita mau ke Monumen Pancasila Sakti boleh?" Ucap ka TNI dengan senyumannya itu. "Belum aj diresmikan kaa,, tapi yaudah si gpp. Kesana aj sekarang yuk daripada keburu dikerumunin masyarakat Indonesia~" Jawabku sambil turun dari kasur. "Yaudah, siap-siap ya adikk, tapi awas lho, cuaca hari ini panas sepertiku~~." ka TNI mengingatkanku dengan begitu kepedeannya. Halah geer beut. Aku pun mengambil baju random dari lemari bajuku, sebentar, kok jacket hitam ka Pekah bisa nyasar yah kesini?
Aneh. Tapi dipakai juga gpp sih, yaudahlah pake aja daripada kulit yang cakep gw ini nanti lecet. ( Halah, kakak adek sama aja, KEPEDEANNN! ).Pada akhirnya, aku pun memakai baju t-shirt lengan pendek berwarna merah putih dengan bahan yang menyerap keringat, tipis pulak. Dan aku juga memakai soft-jeans biar kece. ( Kirain biar kelihatan kece, eh bener ). Jangan lupa jacket hitam kak PKI!! Tapi aku iket di pinggang aj, panas cok. "INDO!!!!!! Cepetan sini!!" Teriak ka TNI dengan begitu keras sampai-sampai sepertinya aku harus ke dokter tht. Gendang telinga gw aman-aman aja kan? Duh, kuharap sih baik-baik saja. "Iya ka! Sebentar lagi!" Sahut aku dari dalam kamar tidur ku. Aku pun memakai kalungku yang merupakan barang peninggalan bunda dahulu, aku lalu tancap gas ke lokasi ka TNI.
"Huft, huft.. Sampai kak!" Ujarku sambil terengah-engah mengambil nafas. "Heleh, dah tau lantai licin, masi aja lari-larian. Untung g jatuh lho dek. Btw, nih, minum dulu, Aqua~" Jawab ka TNI sambil menyodorkan botol Aqua. "Hihi, terima kasih kakk!" Ucapku sambil menerima botol Aqua itu dari tangan ka TNI. Ka TNI hanya mengangguk pada kalimatku, lalu memulai gas mobil.
"Tuan, apakah anda yakin untuk ingin mengendarai mobil sendiri?" Tanya om-om yang merupakan penyupirku pada ka TNI. Ka TNI pun mengangguk lagi. "Iya pak, aku dan adikku ingin jalan sendiri saja." Jawab ka TNI ke om-om gaje itu. "Siap jika itu maumu, tuan." Ucap om-om berkumis tebal itu sekali lagi. Aku pun naik ke dalam mobil.
___________________________________________________________________________________________
[ Setelah Sampai ke Monumen Pancasila Sakti ]
"Indo, hei, ayo bangun! Sudah sampai ini kita." Ucap seseorang yang suaranya familier, oh iya, itu kan ka TNI. ( Abis bangun tidur otaknya harus ngelek terlebih dahulu, kalau engga ngelek otaknya berarti legend ). Aku pun menguap dan mengusap mata kiriku. "I'm up.. ( Aku sudah bangun.. )" Gumamku sambil menggaruk pipiku yang g tau kenapa gatal. "Yaudah ayoook!" Ka TNI mendesis sambil tarik-tarik lengan jacket hitam ka PK! yang saat ini sedang kupakai. "Iya, iya, ayo." Ucapku dengan begitu bosannya.
Aku lalu keluar dari mobil hitam itu, hampir jatuh dari mobil ka TNI. ( Untung ditangkap TNI loe Indoo, jalannya udh linglung, sempoyongan loe ndo? ) "Uwauu, besar kali Nusa! Kamu mau bikin berapa meter persegi sih?" Tanya ka TNI dengan terpesona di depan bangunan besar itu. "Eh? Hm? Kamu nanyeak, kamu bertanyeak tanyeak?" Jawabku dengan intonasi menyebalkan sampai-sampai bikin wajah ka TNI langsung cemberut kayak abis makan lemon Jawa ( emg ada yah lemon Jawa? Oh ada toh, lemon keraton Jawa, hihi ). Ka TNI pun hanya bisa pasrah, muahahahaha! ( MUAHAHAHAAHAHAHA! )
KAMU SEDANG MEMBACA
~ Apapun yang terjadi.. ~
Historical Fiction!! Cover's Not Mine !! [ Countryhumans ] Menceritakan hubungan antara Sang Komunis dan Sang Garuda, hubungannya yang rahasia dan masa lalu mereka yang pahit. Apakah mereka akan saling melindungi? Atau apakah mereka akan saling membenci? - Attention...