{ Republik Indonesia's POV }1967..
Akhir-akhir ini, aku merasa kesepian. Walau ka PK! masih berada di sisiku, ka TNI di luar negeri dan tak punya waktu untuk-ku, ka Petrus juga jadwalnya sedang padat-padatnya, ka PK! hanya bisa muncul saat malam hari karena tak ingin tertangkap oleh ka TNI, ka Petrus, ataupun pekerja-pekerja di Istana. Aku pun juga mempunyai tugas yang bertumpuk layaknya gunung Krakatau.. Tak adakah yang ingin membantuku?{ Flashback On }
"Ughh, kalau seperti ini tekanannya aku juga bisa kewalahan kali!" Gumam Indo yang merasa kesal pada dirinya sendiri. "Tok,tok,tok" Ketuk seseorang di pintu depan kamar Sang Merah Putih. "Masuklah!" Teriak Indo dari dalam kamar dengan keras agar seseorang di luar itu dapat mendengarnya. "Nusa, kau masih mengerjakan tugas-tugas itu? Padahal sudah jam 9 malam?" Tanya PK! yang bersandar di pintu kamar yang sudah tertutup. "...Yah, begitulah." Ucap Indo sambil memfokuskan matanya pada laptop yang duduk di depan wajah Indo. "Sini biar kubantu, ada apa hari ini?" Tanya PK! yang memberi tangan pada Indo yang tengah pusing karena pekerjaannya itu. "Cuman.. *menjelaskan*." Indo menjelaskan dengan rinci. "Ah, kasus itu? Menurutku sih *menjelaskan*." Jawab PK!.
PK! dan Indo pun menyelesaikan tugas-tugas yang menumpuk itu dalam waktu 2 jam, karena betapa ngantuknya, Indo terlelap di kursi hitamnya itu. Sehingga PK! harus menggendongnya lalu menyelimutinya di ranjangnya. PK! juga memutuskan untuk tidur bersamanya, karena dia juga cukup mager untuk berjalan kembali ke kamarnya sendiri.
Dua saudara dengan persaudaraan yang erat dan hangat bukan?
{ Flashback Off }
{ Republik Indonesia's POV }
Ah, masa lalu.. Sudahlah, ngapain aku ingat-ingat kembali, sebaiknya mengerjakan ini sebelum jam 1 siang. Kira-kira Thailand dan yang lain perlu apa yah dariku?
[ Jam 1, Sesampainya di Kerajaan Thailand ]
Sudah sampai, kira-kira yang lain sudah sampai belum yah? Aku pun menghadapi tentara-tentara kerajaan saat didepan kerajaan. "ฉันขอโทษคุณเป็นใครที่จะเผชิญหน้ากับฝ่าบาท? ( Maaf, siapakah Anda untuk menghadapi Yang Mulia? )" Tanya salah satu tentara kerajaan, tetap dengan wajahnya yang tegang. "Indonesian Republic, a certain ally in Southeast Asia of Kingdom of Thailand." Jawabku dengan senyumanku yang lembut itu. "Ah, my honours to your highness. May the highness enter the kingdom. ( Ah, kehormatan saya untuk Yang Mulia. Dengan izin layak Yang Mulia dapat memasuki kerajaan. )" Ucap tentara kerajaan itu. Aku pun menunduk berterima kasih, tentara itu membalas dengan menunduk kembali lebih tepatnya dengan menunduk 60 derajat pas.
Saat aku memasuki kerajaan tersebut, ruangan yang dimasuki ku bersih, terurus dan yang pasti nyaman. Tiba-tiba Thailand muncul di depan wajahku secara mendadak. "Astagfirullah! Eh? Im sorry, Im just suprised.. ( Astagfirullah! Eh? Maafkan aku, aku hanya terkejut.. )" Ujarku sambil meminta maaf. "Ah, tidak apa-apa, selagi aku yang mengejutkanmu. Aku sudah mempelajari bahasa Indonesia tahu!" Ucap Thailand dengan rasa bangga. "Oh, menakjubkan! Terima kasih untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia." Jawab aku dengan rasa berterima kasih.
Thailand pun membawaku ke tempat pelaksanaan meetingnya. Ternyata, keempat country sudah ada dan mengobrol dengan satu dengan yang lain. Aku pun diajak untuk duduk bersama oleh Malaysia. Lalu rapat pun dimulai. "Selamat siang semua, maaf mengundang kalian semua untuk rapat dan mengganggu aktivitas. Jadi, untuk keamanan dan persatuan Asia Tenggara, aku ingin membuat organisasi Southeast Asia." Thailand menjelaskan. Aku dan country-country lain sempat terkejut. "Tetapi.. Idea anda agak menarik Thailand. Supaya Asia Tenggara tidak berpecah-belah, satu organisasi akan diwujudkan. Adakah pihak lain bersetuju dengan kenyataan ini?" Tanya Singapore yang sepertinya setuju dengan ide Thailand. "Aku setuju dengan ide tersebut, agar tidak ada konflik antar negara di Asia Tenggara dan diantara kita.. Maka terbentuklah organisasi, dan kita akan menjadi pendiri organisasi itu." Jawabku dengan setuju. "Pendapat saya adalah sama dengan Indonesia." Ucap Malaysia dengan telinga harimaunya ke atas kepala menunjukkan dia sedang tersenyum dan senang. "Ang nagtukod sa organ"isasyon ... I'l join you." Ujar Philippines. Kita pun pada akhirnya membuat organisasi.
"Ada ide untuk nama organisasi tersebut?" Tanya Thailand dengan kebingungan. Ruangan terdiam beberapa menit. "Southeast Asia Association?" Ucap Malaysia. "Ha! Association of Southeast Asia Nations atau ASEAN!" Ujar Singapore dengan senyumannya yang manis, ah, itu selalu membuatku tersenyum juga. Bibirnya merah muda, betapa menggoda.. Eh, ngapain aku memikirkan itu bodoh! "Ide yang bagus untuk nama organisasi Singapore." Ucap Thailand, sepertinya Ia menerima ide Singa. Setelah beberapa jam, kami pun berhasil membuat organisasi tersebut. Beginilah informasi tentang organisasi Asia Tenggara tersebut.
____________________________________________________________________________
Name : Association of Southeast Asian Nations ( ASEAN )
Organization's Founders : Indonesia, Thailand, Singapore, Malaysia, dan Philippines
Made at Date : 8 August, 1967
Where it was made : Bangkok, Thailand
Flag :____________________________________________________________________________
Terbitlah Organisasi ASEAN pada 1967..
[ To Be Continued ]
Ah, akhirnya selesai juga! Aku buat cerita ini dari pagi hari, dan menyelesaikan cerita ini pada malam-malam begini. Kuharap lagunya pas untuk ceritanya hehe, maaf part ini juga pendek. Dan, akhirnya Indo mempunyai figure ayah lagi! Yaa, walaupun cuma ayah angkat, hubungan mereka ke depannya akan sangat erat layaknya ayah dan anak kandung kok..! Doakan saja hubungan mereka yang layaknya ayah dan anak itu takkan terputus bagaimana pun.. Stay tuned for the next part!
830 Words..
KAMU SEDANG MEMBACA
~ Apapun yang terjadi.. ~
Fiksi Sejarah!! Cover's Not Mine !! [ Countryhumans ] Menceritakan hubungan antara Sang Komunis dan Sang Garuda, hubungannya yang rahasia dan masa lalu mereka yang pahit. Apakah mereka akan saling melindungi? Atau apakah mereka akan saling membenci? - Attention...