!! Warning !!
- Gore
-Violence
- G30S/PK!30/09/1965, 03.00,
Terdengar suara hentakan kaki yang bergetar lembut di tanah, tak lama, terdengar suara ketukan pintu yang begitu keras sehingga membangunkan salah satu orang di yang menghuni rumah sederhana itu. "Ada apa malam-malam begini?" Tanya seseorang dengan begitu kesal. Perwakilan dan sekumpulan orang-orang itu yang diperkirakan jumlahnya 6 orang pun menunduk dengan rasa hormat untuk beberapa menit. "Maafkan kami, anda dipanggil presiden. Kami pun memutuskan untuk pergi ke tempat tinggal anda.." Perwakilan kelompok itu menjelaskan. "Sebentar, PK!. Apakah aku benar itu kamu?" Tanya Jendral TNI Ahmad Yani pada kelompok yang misterius itu. "Cerdas, sangat cepat anda menyadarinya." Ucap PK! dengan senyuman lebar yang membuat TNI Jendral Ahmad Yani tersebut merinding, malam-malam jam 3 lagi.
"Maaf, ini akan sakit sebentar.." Gumam PK! dengan palu dan arit di tangannya siap menyambar. "Sebentar, maksud ka-?!" Tanya sang Jendral dengan terpotong oleh karena palu yang sudah menghentak kepalanya dengan sangat keras, sehingga darah segar mengalir dan Sang Korban pun pingsan di tempat.
PK! dibantu dengan kelompoknya pun menyeret Jendral TNI Ahmad Yani menuju tempat yang mereka sebut.. Lubang Buaya. Disana, Sang Jendral diikat di kursi lalu mereka pun menunggu Sang Korban untuk sadar diri terlebih dahulu sebelum aksi mereka dijalani.
"Mhmm?!" Gumam Jendral tersebut yang mulutnya diisolasi selotip yang begitu kuat. "Ah, betapa tak sopannya aku.. Maafkan ku, aku akan membuka isolasi yang menutup mulutmu." Ujar PK! yang memasang muka watados, padahal sudah membuat Jendral TNI pingsan di tempat.. "Jadi..? Apa tadi yang kau ingin bicarakan?" Tanya PK! dengan rasa tidak bersalah sekalipun. "Mengapa kau mengikat ku disini? Kukira aku dapat memercayaimu.. PK!." Ucap Jendral TNI yang terikat di kursi tersebut. "Ah, karena aku ingin membalas dendamku ke TNI. Sepertinya aku tak menganggapnya sebagai kakakku lagi.." Jawab PK! dengan jujur. "Apa salah kakakmu itu?!" Tanya Sang Jendral dengan nada yang sedikit tinggi seolah-olah membentak PK!. "Ini masih subuh, jangan terlalu berisik.. Sekali lagi, aku tak menganggapnya kakakku lagi. Dia telah mengingkari janji kita dahulu kala saat kita masih anak-anak kecil.. Rasanya lega melepas itu dari dadaku." PK! menjelaskan dengan senyuman. "Eh? Bukankah permulaannya terlalu lama? Sebaiknya kita berdua langsung ke inti.." Ujar PK! dengan senyuman yang membuat Jendral TNI Ahmad Yani bergidik ngeri.
Setelah beberapa luka dari arit Sang Komunis, PK! pun memberi tahukan apa yang akan dilakukannya selanjutnya untuk membuat proses penyiksaan lebih lama. "Bagaimana? Apakah itu sudah berlebihan bagimu, Jendral?" Tanya PK! dengan senyum menyebalkan itu lagi. Ruangan hanya terdiam.. Setelah tak ada jawaban dari Sang Korban, PK! pun melanjutkan aksinya. "Tembak." Perintah PK!. Seketika peluru-peluru langsung menghantam tubuh Sang Jendral TNI tersebut. "Masih kuat, darling?" Ucap PK! dengan wajah yang sedikit terkejut. "Najis." Hanya itulah yang meninggalkan mulut Sang Pahlawan. "Oh, maafkan ku. Hanya aku memiliki keinginan untuk menghiasi mata indahmu itu." PK! menjelaskan dengan pesan tersembunyi...
"I'll pierce your eyes now.." Ucap PK! dengan nada yang rendah. Jeritan dan teriakan histeris terdengar dari mulut Sang Jendral TNI tersebut saat benda tajam tersebut menembus mata kanannya. Tak disadari, daritadi PK! sudah melepas penutup matanya yang menampakkan mata kirinya yang sudah berceceran cairan kuning-keemasan. "Ayolah biarkan aku bersenang-senang sedikit saja.. Bukalah matamu yang satu laginya.." Perintah PK!. Jendral TNI Ahmad Yani tak mau melakukan perintahnya. "Anak nakal.." Ucap PK! yang sedang membuka mata kanannya secara paksa.
Setelah puas melakukan siksaan, PK! pun menyeret tubuh Jendral TNI itu yang sudah lemas dan dipenuhi luka-luka ke lubang buaya, lalu meletakan tubuhnya secara tak beraturan. Setelah itu, ia menembaki nya dengan total tembakan kira-kira 3-4 kali.
Begitu terus prosedurnya sampai pahlawan revolusi yang terakhir. Kira-kira beginilah posisi para jasad pahlawan revolusi di dalam sumur lubang buaya tersebut.
!! Warning !!
- Posisi tak beraturan ( males kali koe ya PK!. )
- Bagi yang mengetahui sejarahnya, Gore.
Pada akhirnya, PK! pun tertangkap oleh bukti adanya lubang buaya dan cairan kuning-keemasan yang berceceran dimana-mana..[ To Be Continued ]
Hehe, yang ngebaca ini nekad banget yah mau tau apa yang akan terjadi? Sayangnya, sebagian dari yang kutulis disini bukan merupakan sejarah, melainkan karanganku sendiri. Untuk membuat ini, aku juga membaca buku-buku tentang PK! dan sejarahnya. Teman-teman aku malah bilang aku kutu buku pulak! Hishh, pokoknya lagi kezel sama itu dua orang temanku. Anyways, sekian untuk hari ini. Bye~
/ Hormatilah, banggakan lah, dan ingatlah sejarah para pahlawan yang sudah berkorban bagi bangsa ini untuk maju.. /
721 Words
KAMU SEDANG MEMBACA
~ Apapun yang terjadi.. ~
Historical Fiction!! Cover's Not Mine !! [ Countryhumans ] Menceritakan hubungan antara Sang Komunis dan Sang Garuda, hubungannya yang rahasia dan masa lalu mereka yang pahit. Apakah mereka akan saling melindungi? Atau apakah mereka akan saling membenci? - Attention...