~ Apapun yang terjadi.. ~

~ Part 9, Aggression.. ~

!! Warning !!
- Mature
- Tidak disarankan
- Kekerasan

Sekian untuk yang ingin baca dan tidak ada masalah dengan warning diatas.. Terima Kasih untuk waktunya, selamat membaca.

{ Republik Indonesia's POV }

1968..
Organisasi ASEAN sudah terbuat, kita juga sudah membuat Mansion sendiri untuk organisasi itu. Dan fakta menariknya, meski ASEAN hanya berumur 1 tahun, fisiknya sudah seperti anak umur 17 tahun! Tapi mentalnya sih udh kek 23 tahun anj. Aku, Thailand, Singapore, Malaysia, dan Philippines juga sudah berhubungan dekat. Kita bahkan membuat nama panggilan khusus untuk anggota ASEAN. Nama panggilanku adalah Indo / Indomie goreng, nama panggilan Thailand adalah Thai / Thai tea, nama panggilan Singapore adalah Singa / Aummm! Nama panggilan Malaysia adalah Malay / Harimau rumah, dan nama panggilan Philippines adalah Phil / Philip.

Dan.. Tanpa kusadari,, ka PK! kesal atas hal itu. Setiap malam aku berkomunikasi via chat bersama mereka, sehingga ka PK! tak selalu mendapatkan perhatianku sepenuhnya.. Dan,, dia akhir-akhir ini sering tak terlihat atau absen saat malam hari tiba di kamar tidur ku... Hahh, bagaimana ini..? Lalu,, setiap kali ka PK! muncul, dia pasti akan melepas penutup matanya dan bersikap semakin dingin terhadap aku,, adiknya yang sangat Ia cintai,, benar kan...? Apakah semua ini salahku..?

13 Juni, 1968..

{ Third Person }

"Betapa cavekknya aku..! Dahlah, tidur dahulu aj. Eitss, bentar, chat apa ini di laptopku?" Ucap Indo pada dirinya sendiri. "Owalah,, cuma pengumuman.. Yaudahlah, tidur aj dulu, lagian si Singa malah nyuruh gw kerjain 4 halaman mtk lagi! Yaa, walaupun Singa sendiri cuma 80 halaman.. Tetep aj banyak!" Ujar Indo pada dirinya sendiri. Tapi tahukah dia, bahwa dia tidak sendiri dalam kamar tidurnya itu..?

Indo memutuskan untuk tidur, dan Ia pun berjalan menuju kasur empuknya itu. Secara tiba-tiba, Ia tersandung sesuatu, Ia pun terjatuh. "Aghh?! Oww, sakit.. Aku menyandung apa gitu!?" Gumam Indo dengan perasaan kesal, sekaligus juga kesakitan. Tetapi saat Ia sedang mencari penyebabnya, tidak ada ko.. Tidak ada benda yang Ia sandung, Ia juga tak merasa terselip sesuatu licin.. Tetapi,, Indo merasa Ia tersandung benda,, lalu apa benda itu..? Seketika, Indo merasa tak nyaman dan mulai merasa waspada pada lingkungannya dan berhati-hati. Ia dengan gemetaran menuju ranjangnya lagi. Lalu,, dia tersandung lagi ( hobi banget yah Indo lu kesandung muluk. ) "Astagfirullah, ini mau sampe kapan sih!? Gw lama-lama keseleo ini?!" Pikir Indo dengan muka yang asam. Ia ternyata terpeleset lantai kamarnya yang masih licin. Mungkin Petrus sudah mengepel lantainya kamar Indo. Tapi, ajaibnya, dia tidak jatuh.. Tetapi digenggam sesuatu,, hawanya dingin, tetapi Ia mengenal wangi itu.. Wangi bunga mawar dengan paku-paku kecilnya.

"Kakak..?"
"Pintar sekali, Nusa.."
"Kakak sedang apa disini?!"
"Apakah aku tak boleh disini..?"
"Hah, b-bukan! Maksudku-?!"
"Akh?! Sakit sekali kak!!"
"Shh, diam kau.. Nanti juga pudar kok rasa sakitnya..."

Kedua mata Indo mulai mengalirkan cairan kuning-keemasan. PK! memegang tubuh Indo dengan tangan kiri memegang pinggang Indo, dan tangan kanan menutup kedua mata Indo. PK! sepertinya sedang dalam mode arwah yang bergentayangan, tubuhnya yang asli tak tahu kemana.. Lama-kelamaan, Indo hilang kendali atas tubuhnya sendiri, PK! lalu mengambil kontrol atas tubuh Indo. Indonesia pun dirasuki kakaknya sendiri..

PK! yang sedang mengontrol tubuh Indo pun menutup kedua mata Indo dengan penutup mata yang Ia temukan di laci meja Indo, agar tak ada yang menyadari. Namun,, cara itu tak mempan, cairan kuning-keemasan yang menyebalkan itu pun masih mengalir dan berceceran di lantai dengan tak beraturan nya. "Ugh, bagaimana ini?!" Bisik PK! pada dirinya sendiri sambil memikirkan suatu ide.. Seketika, Ia memikirkan ide yang begitu cemerlang baginya. "That's it.." Gumam PK! sedang senyuman mengerikan, senyuman yang ia pakai saat melakukan kejadian G30S/PK!..