~ Part 1, Backstory ~

366 24 5
                                    

Dahulu, hiduplah raja dan ratu bernama Majapahit Empire dan Zamrud Khatulistiwa. Keduanya mempunyai 5 anak. Yang pertama lahir, TKR ( Nama Lama ). TKR merupakan anak yang mandiri, kuat, berprestasi, dan juga ramah. Benar-benar contoh seorang tentara yang siap membela negara. Itu mengapa ia dinamakan Tentara Keamanan Rakyat. Kepribadiannya yang independen dan semangat itu membuatnya banyak disukai orang-orang di sekitarnya dan di wilayah Keraton.

Anak kedua, PKH ( Partai Komunis di Hindia ). PKH dikenal dengan sebutan 'Sang Komunis' yang menggambarkan ideologinya sebagai komunis. Meskipun dia merupakan anak laki-laki, dia bersikap anggun, patuh, dingin, berprestasi, sopan, dan mengejutkannya, Ia juga bisa jadi imut. Mata kanannya berwarna zamrud hijau dengan mata sebelah berwarna kuning berkilap terang seperti sang Matahari. Tidak terpikirkan, ternyata PKH mempunyai titik lembut saat bermain dengan kucing. Tak jarang juga Ia bersikap seperti psikopat. Pernah sekali waktu saat PKH sedang bermain dengan kucing..

{ Flashback On }

"Kucing manis!" Ujar PKH sambil mengelus kucing berwarna jingga. Kucing itu terus mengeong ingin menunjukkan arah. "Ada apa kucing? Mau ku ikuti?" Tanya PKH. Kucing itupun berjalan meninggalkan PKH. "Hei! Tunggu!" Teriak PKH dari kejauhan. PKH terus mengikuti kucing tersebut sampai Ia melihat ini.. "Uwahh! Anak-anak kucing!" Ucap PKH dengan bahagianya. Saat Ia melihat langit sore, Ia mengetahui itu jam pulangnya. "Maaf yah kucing, aku harus pulang terlebih dahulu" Ucap PKH meminta maaf. Tetapi terdengar suara jejak kaki seseorang, PKH tidak menghiraukannya dan langsung berbalik hendak pulang ke Keraton. Tetapi Ia terkejut mendapati cipratan darah di kakinya.

Ia berbalik menghadap kucing tersebut. Oh betapa mengerikannya, ternyata ada pria di belakangnya yang menginjak anak-anak kucing yang malang itu. Momen itu, PKH mencapai puncak emosinya. Ia menabrak pria itu, usianya mungkin hanya 14 tahun, sedangkan PKH masih 8 tahun. PKH melepas penutup matanya, menampilkan matanya yang bersinar terang berkilap. "Hei! Apa-apaan bocah!" Ujar pria itu dengan marah. "Ah, kau tak menyadari siapa yang kau hadapi?" Tanya PKH agar terlihat lebih mengintimidasi. "Biar kuberitahu, Partai Komunis di Hindia, putra kedua dari raja Majapahit dan ratu Zamrud Khatulistiwa." PKH menjelaskan dengan senyuman yang lebar. Dia hanya diam menatap mata hijau zamrudnya itu.

Dengan perasaan yang kesal, PKH langsung menyambar bola mata kiri pria tersebut. Teriakan histeris pria tersebut membuat PKH makin tersenyum dan ingin membunuhnya. PKH menaruh bola matanya itu di mulut pria itu yang terbuka lebar. "Kunyah sekarang." Perintah PKH. Pria itu hanya menurut dan mengunyahnya dengan ekspresi jijik, takut dan kesakitan. "Good boy." Gumam PKH dengan ekspresi yang sedikit puas. PKH lalu mencekik pria tersebut, mulut pria tersebut  mengeluarkan darah segar dan lama-kelamaan mati mengenaskan.

Sudah puas, PKH lalu mengelus kucing dewasa tersebut yang telah kehilangan anaknya. "Pus, pus, pus, jangan sedih yaa. Masih ada satu ko..!" Ucap PKH yang memegang satu anak kucing di telapak tangannya. Kucing itu pun langsung menjilati anaknya. Kucing itu juga tampak berterima kasih dengan cara mengelus-elus kepala kucing itu ke kaki PKH. "Awhh, lucu sekali. Besok aku kesini lagi yaa! Byee!" Ujar PKH yang berlari pulang.

{ Flashback Off }

Sekarang ada anak ketiga, PF!. PF! berbeda umur 2 tahun dari PKH. Namun sifatnya cenderung ceria, menjengkelkan, pembuat onar, dan benar-benar iseng. Namun dia juga pintar dalam memanahkan sesuatu ke target tertentu. Dia juga sering melakukan prank yang kurang kerjaan sekali. Target utama dari semua aksi pranknya ialah kakak keduanya, PKH. Oh, tapi semua usaha itu tak pernah membuat Sang Komunis tersebut memundurkan diri. Tapi ini satu kali PF! pernah membuat wajah PKH merah total..

{ Flashback On }

Saat itu masih sore hari, PKH sedang bermain-main dengan TKR. Jika pepatah berkata 'ada udang dibalik batu', kalau ini 'ada PF! dibalik dinding'. PF! melihat kesempatannya untuk jahil, Ia tahu bahwa kakak keduanya itu tak mau diganggu saat melakukan sesuatu. Tapi itu tak menghentikannya. PF! langsung mengambil laba-laba asli dan melemparnya di depan hadapan Sang Komunis. Karena ketangkasan dan betapa tepatnya lemparan PF!, laba-laba itu berhasil terlempar ke depan kaki PKH.

"aaAaAAHH!?" Sontak PKH mengetahui ada laba-laba sedang menuju ke arah kakinya. Hampir PKH terjatuh, namun berhasil ditangkap oleh TKR. Sekarang PKH digendong TKR. Itu membuat PF! tak tahan tetapi.."bwAHAHAHAHA!!" Ketawa PF! saat melihat momen itu. Oh betapa merah wajah Sang Komunis kita ini. Pada akhirnya, PF! dihukum oleh Zamrud Khatulistiwa karena TKR cepu ke Zamrud Khatulistiwa.

{ Flashback Off }

Selanjutnya, ada Petrus. Petrus atau diperpanjang Penembak Misterius, adalah putra keempat Zamrud Khatulistiwa dan Majapahit. Dia bersifat sopan, misterius, dingin dan sedikit psikopatis seperti kakaknya yang kedua. Tak jarang juga Ia menyembunyikan banyak rahasia-rahasia dibalik tingkah lakunya itu. Tetapi dengan menyembunyikan sesuatu dari keluarganya, Ia menjadi sangat terisolasi dan bahkan pernah tak mau keluar dari kamar tidurnya. Tetapi, TKR dan PKH selalu saja mengetahui setiap rahasia yang Ia simpan. Apakah mereka bekerjasama? Jika iya, habislah Petrus diminta penjelasan oleh  kakak-kakaknya itu.

Terakhir, anak kelima, tanah air kita semua.. Nusantara. Nusantara merupakan sosok negara yang independen dan berani  seperti kakak pertamanya, imoet seperti kakak keduanya, usil dan betul-betul iseng seperti kakak ketiganya, pintar menyembunyikan rahasia seperti kakak keempatnya. Pokoknya seperti campuran antara semua kakak-kakaknya. Tapi tahukah kamu kakak kesayangan Nusantara? PKH.

Ya itulah kakak kesayangannya, kepribadian kakak keduanya membuat Nusan merasa aman dan nyaman berada dekatnya. Ia juga menyayangi kucing seperti PKH. Ia juga merupakan pewaris takhta oleh karena sayapnya yang berwarna emas murni. Meskipun kakak keduanya bersikap dingin padanya, PKH sebenarnya menyayanginya. Tetapi.. Setelah Nusa dilahirkan, Zamrud Khatulistiwa, Ibundanya, meninggal saat persalinan. Ini membuat Nusa tak pernah melihat muka Sang Ibunda. Ayahnya, Majapahit, juga meninggal 5 tahun setelah Zamrud Khatulistiwa meninggal. Untuk sementara, TKR mengambil alih takhta karena usia Nusa yang terlalu kecil. Selagi TKR sibuk mengerjakan tugas-tugas negara, PKH harus bertanggung jawab merawat adik-adiknya yang masih kecil itu..

To be continued..

- Story pertama, bagus g yah? Aku bikin story ini sambil ketawa ketiwi, adik gw malah bengong liatin gw yang lagi ketawa ketiwi kek orang gila. Aku g buat Timor Leste karena rolenya akan tidak berguna yah, lima orang saudara cukup untuk ini. Lagian pak Maja rajin bet sih. Nanti part selanjutnya tentang masa lalu Nusantara Family, memfokuskan karakter Nusantara dan PKH. Jadi untuk manusia-manusia yang nge husbuin dan ngebucinin Nusantara / Indonesia dan PKH / PK!, berkumpullah untuk episode selanjutnya. BTW, kasih ide ya buat cerita selanjutnya kayak gmn! Terima kasih sdh membaca!

1038 Words Total

~ Apapun yang terjadi.. ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang